p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Wana Raksa
Ika Karyaningsih
Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI LARUTAN KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT AREN (Arenga pinnata) Marlengga Anggriyani; Ai Nurlaila; Ika Karyaningsih
Wanaraksa Vol 16, No 02 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v16i02.9029

Abstract

 Aren (Arenga pinnata) is a plant that belongs to the group of palms, which are spread almost all over Indonesia. Almost all parts of the palm plant can be used and have a high economic value. Ecologically, sugar palm plants can function as habitat support for certain fauna and can support soil and water conservation programs. Palm seeds have dormancy. The cause of dormancy is due to hard seed coat and hard endosperm. This is why the seeds cannot germinate in a relatively short time. The purpose of this study was to determine the effect of chemical solutions and the most effective immersion time that can be used to help optimize the growth of palm seedlings (Arenga pinnata). The method used in this study was chemical scarification using HCl (hydrochloric acid), H2SO4 (sulfuric acid) and KNO3 (potassium nitrate) with concentrations of 0.5% and 1% with immersion time of 18 hours, 36 hours and 48 hours. The treatment of the chemical solution independently had a significant effect on the parameters of germination, root length, seedling diameter, and number of leaves. Treatment at immersion time independently had a significant effect on all parameters. Meanwhile, the interaction between the chemical solution and the immersion time had a significant effect on the parameters of root length and seedling height. The combination of 1% HCl (P2T2), 0.5% H2SO4 (P3T2), 0.5% KNO3 (P5T3) and 1% KNO3 (P6T2 and P6T3) treatment resulted in the best treatment for the percentage of sprouts, namely 100%.Aren (Arenga pinnata) merupakan tanaman yang termasuk dalam kelompok palem yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Hampir seluruh bagian tanaman palem dapat dimanfaatkan dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Secara ekologis tanaman enau dapat berfungsi sebagai pendukung habitat fauna tertentu serta dapat mendukung program konservasi tanah dan air. Benih sawit mengalami dormansi. Penyebab dormansi disebabkan oleh kulit biji yang keras dan endosperm yang keras. Hal inilah yang menyebabkan benih tidak dapat berkecambah dalam waktu yang relatif singkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh larutan kimia dan waktu perendaman paling efektif yang dapat digunakan untuk membantu optimalisasi pertumbuhan bibit palem (Arenga pinnata). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skarifikasi kimia menggunakan HCl (asam klorida), H 2 SO 4 (asam sulfat) dan KNO 3 (kalium nitrat) dengan konsentrasi 0,5% dan 1% dengan waktu perendaman 18 jam, 36 jam dan 48 jam. jam. Perlakuan larutan kimia secara mandiri memberikan pengaruh nyata terhadap parameter perkecambahan, panjang akar, diameter bibit, dan jumlah daun. Perlakuan pada waktu perendaman secara mandiri memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter. Sedangkan interaksi larutan kimia dan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap parameter panjang akar dan tinggi bibit. Kombinasi perlakuan HCl 1% (P2T2), H 2 SO 4 (P3T2) 0,5%, KNO 3 0,5% (P5T3) dan KNO 3 1% (P6T2 dan P6T3) menghasilkan perlakuan terbaik terhadap persentase kecambah yaitu 100%.
PERBANDINGAN STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBIBITAN TANAMAN SECARA KONVENSIONAL DAN KULTUR JARINGAN Riana Puspitasari; Ika Karyaningsih; Deni Deni
Wanaraksa Vol 16, No 01 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v16i01.9022

Abstract

Seedlings are one of the main factors of production, plant nurseries can be produced from seeds, shoots, etc. So the seed propagation process has various methods, one of which is conventional or hereditary or traditional and there is tissue culture or biotechnology methods. The aim of this research is to compare the feasibility of a plant nursery using two different methods. Apart from that, to find out the feasibility of a nursery business carried out using conventional techniques and tissue culture. This study conducted a survey at two conventional nursery companies that carried out conventional breeding at the Cimanggis Permanent Nursery and tissue culture at Esha Flora Bogor. From these two places of business, you can see the picture of the nursery business in two different ways. This research uses quantitative analysis and qualitative analysis methods. Data analysis in this research uses analysis of non-financial aspects and financial aspects. Conventional plant nursery businesses and tissue culture nursery businesses have differences in terms of technical production, so the costs incurred will be different. From a non-financial aspect, these two businesses are worth running because they have no impact on society and the environment. From a financial aspect, conventional plant breeding and tissue culture are feasible. Judging from the financial aspect criteria that have been determined, both businesses can meet these criteria.Bibit merupakan salah satu faktor utama produksi, persemaian tanaman dapat dihasilkan dari biji, pucuk, dan lain-lain. Sehingga proses perbanyakan benih memiliki berbagai macam cara, salah satunya secara konvensional atau turun temurun atau tradisional dan ada kultur jaringan atau metode bioteknologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kelayakan suatu pembibitan tanaman dengan dua cara yang berbeda. Selain itu untuk mengetahui seperti apa kelayakan usaha pembibitan yang dilakukan dengan menggunakan teknik konvensional dan kultur jaringan. Studi ini melakukan survei di dua perusahaan pembibitan konvensional yang melakukan pembibitan konvensional di Pembibitan Permanaen Cimanggis dan kultur jaringan di Esha Flora Bogor. Dari kedua tempat usaha tersebut, Anda dapat melihat gambaran usaha pembibitan dengan dua cara yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis aspek non keuangan dan aspek keuangan. Usaha pembibitan tanaman konvensional dan usaha pembibitan kultur jaringan memiliki perbedaan dari segi teknis produksinya, sehingga biaya yang dikeluarkan akan berbeda. Dari aspek non finansial, kedua usaha ini layak dijalankan karena tidak berpengaruh terhadap masyarakat dan lingkungan. Dari aspek finansial, pembibitan tanaman konvensional dan kultur jaringan layak untuk dijalankan. Terlihat dari kriteria aspek keuangan yang telah ditentukan, kedua bisnis tersebut dapat memenuhi kriteria tersebut.