Zainuddin Basri
Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pertumbuhan Tunas Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) Pada Berbagai Konsentrasi Benzylamino Purine (BAP) DAN Nafthaleneacetic Acid (NAA) Secara IN VITRO Nur Afni Aprilia; Zainuddin Basri; Enny Adelina; Hawalina Hawalina
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 1 (2020): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi BAP yang lebih baik pada setiap konsentrasi NAA secara in vitro untuk pertumbuhan tunas nangka. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP yang terdiri dari dua taraf yaitu: 2 ppm, dan 3 ppm Faktor kedua adalah konsentrasi NAA, yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0,1 ppm, 0,2 ppm dan 0,3 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 2 ppm BAP dengan penambahan 0,1 ppm NAA memberikan jumlah daun terbaik yaitu 1,33 helai . Penambahan 0,1 ppm NAA menghasilkan jumlah tunas terbaik dengan penambahan BAP yaitu 2,17 tunas per eksplan.
PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DARI BENIH PADA BERBAGAI KONSENTRASI SUKROSA DAN KEPEKATAN MEDIA MURASHIGE DAN SKOOG Budi Haryanto; Zainuddin Basri; Hawalina Kasim
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 10 No 6 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The growth of explants in tissue culture media is determined by a number of factors, including the concentration of sucrose and the concentration of nutrients in the media used. The experiment was designed to determine the suitable concentration of sucrose and nutrient concentration in MS media for the growth of shallot from seeds. The experiment used a Two-factorial Completely Randomized design (CRD), namely the concentration of sucrose (30 g sucrose/l MS media, 45 g sucrose/l MS media, and 60 g sucrose/l MS media) and the concentration of MS media nutrients (0.5 times, 1 times, and 1.5 times the concentration). There were nine combinations of treatments, with each treatment repeated four times. A total of 108 shallot seeds were used in the experiment, with each experimental unit consisting of three shallot seed explants. The observed variables were the time when buds appeared, the number of leaves, the length of the leaves, and the weight of biomass. The results of the experiment showed that the concentration of 30 g sucrose/l media and 0.5 times concentration of the basic media MS is the most suitable composition for the initial growth of shallots from seeds. This was indicated by the fastest buds and the formation of the most leaves at 2 weeks after planting. The use of sucrose or MS base media, each at a concentration of 30 g sucrose/l Media or 0.5 times of concentration, was found to be suitable for the growth of shallots indicated by the longest leaf growth and the heaviest biomass.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica sinensis L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR Ahmad Z Djuru; Zainuddin Basri; Nursalam Nursalam
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 11 No 4 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v11i4.1818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi POC Herbafarm yang lebih efektif meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam budidaya tanaman sawi serta mengetahui manfaat pupuk organik cair Herbafarm dalam peningkatan produksi tanaman sawi. Terdapat konsentrasi POC Herbafarm yang lebih efektif meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman sawi. Penelitian ini dilaksanakan di greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Tadulako pada bulan September hingga November 2021. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu kotak penyemaian, timbangan, handsprayer, gelas ukur plastik, gembor, meteran, subek, cutter, kamera, penggaris dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan yaitu benih sawi, pupuk organik cair Herbafarm, polybag ukuran 35 cm x 30 cm, tanah, papan label perlakuan, kertas label, kantong sampel dan kantong plastik. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman (Fisher test) untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang dicobakan. Hasil analisis keragaman yang menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata diuji lanjut dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5% guna mengetahui perbedaan nilai rata-rata perlakuan yang dicobakan terhadap kontrol.
PERTUMBUHAN JENIS EKSPLAN APEL (Malus sylvestris Mill. var. Fuji) PADA KOMPOSISI ZAT PENGATUR TUMBUH BERBEDA Firyal Amirah Thufailah Loulembah; Zainuddin Basri; Aiyen Tjoa
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 11 No 6 (2023): December
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v11i6.2008

Abstract

Pertumbuhan tanaman dalam kultur jaringan ditentukan oleh berbagai faktor, seperti jenis eksplan dan komposisi ZPT yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari jenis eksplan, komposisi ZPT serta kemampuan pertumbuhan setiap jenis eksplan pada berbagai komposisi ZPT yang dicobakan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako dari bulan Oktober 2022 sampai Februari 2023. Penelitian ini disusun berdasarkan pola Rancangan Petak Terpisah dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Petak utama adalah jenis eksplan yang terdiri atas dua aras, yaitu pangkal dan pucuk. Anak petak adalah komposisi zat pengatur tumbuh yang terdiri atas empat kombinasi, yaitu 1). 2 ppm BAP + 0,2 ppm NAA; 2). 3 ppm BAP + 0,4 ppm NAA; 3). 3 ppm Kinetin + 0,2 ppm NAA; 4). 3 ppm Kinetin + 0,4 ppm IAA. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 32 satuan percobaan. Variabel yang diamati yaitu kecepatan muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun, tinggi planlet dan warna kalus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi ZPT 2 ppm BAP dan 0,2 ppm cenderung lebih mendukung pertumbuhan eksplan pucuk pada apel varietas Fuji walaupun tidak signifikan secara statistik. Media kultur yang disuplai 2 ppm BAP dan 0,2 ppm NAA cenderung lebih baik bagi pertumbuhan apel varietas Fuji pada kedua jenis eksplan yang ditunjukkan dengan pembentukan tunas dan daun yang relatif lebih banyak. Penggunaan eksplan pucuk lebih baik bagi pertumbuhan apel varietas Fuji dengan ditunjukkan pembentukan daun paling banyak serta jumlah maupun kecepatan muncul tunas yang cenderung lebih banyak dan lebih cepat.