Muh. Fahruddin Nurdin
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS NET PROFIT MARGIN USAHA SAMBAL IKAN ROA PADA IKM SAL-HAN DI KOTA PALU Riska Rahmadhani; Arifuddin Lamusa; Muh. Fahruddin Nurdin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 4 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan dan Net Profit Margin usaha sambal ikan roa pada IKM Sal-Han di Kota Palu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2020. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive). Pengumpulan data pada penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan analisis Net Profit Margin. Hasil penelitian menunjukkan total penerimaan usaha sambal ikan roa pada tahun 2018 sebesar Rp. 153.200.000 dengan total biaya Rp. 81.877.143 serta pendapatan yang diperoleh Rp. 71.322.857, sedangkan pada tahun 2019 penerimaan sebesar Rp. 142.575.000 dengan total biaya Rp. 77.645.860 serta pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 64.929.140. Pertumbuhan Net Profit Margin tahun 2018 dapat dilihat adanya fluktuasi atau naik turunnya Net Profit Margin. Hal tersebut disebabkan oleh naik turunnya pendapatan perbulan yang di terima IKM Sal-Han produk sambal ikan roa. Net Profit Margin tahun 2019 adalah stabil, hal ini terlihat dari jarak yang paling rendah adalah 43,4%-47,5% selisihnya tidak terlalu jauh. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan IKM Sal-Han produk sambal ikan roa dalam memperoleh laba stabil. Meskipun demikian Net Profit Margin antara tahun 2018 dan 2019 masih dikatakan stabil karena selisihnya tidak terlalu jauh yaitu 45,3% - 46,3 %.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI DESA JATIMULYA KECAMATAN TILOAN KABUPETEN BUOL Moh. Ribut Priono; Yulianti Kalaba; Muh. Fahruddin Nurdin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 6 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini di laksanakan di Desa Jatimulya Kecamatan Tiloan Kabupaten Buol, Provensi Sulawesi Tengah pada bulan Bulan Oktober sampai dengan Desember 2019, dengan tujuan mengetahui pendapatan usahatani jagung hibrida. Penentuan responden dilakukan dengan metode acak sederhana (simpel random sampling) artinya dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama kepada petani untuk pilih menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel sebanyak 32 orang dari jumlah petani jagung hibrida 125 petani. Analisis data yang digunakan menghitung pendapatan usahatani dengan menghitung selisih antara total penerimaan dan total biaya (π=TR-TC). Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata penerimaan keseluruhan petani responden usahatani jagung hibrida sebesar Rp. 6.362.750/0,5ha dikurangi ha total biaya sebesar Rp 1.570.666/,5 ha. Maka rata-rata pendapatan yang diperoleh oleh petani jagung hibrida di Desa Jatimulya Kecamatan Tiloan Kabupaten Buol yaitu sebesar Rp.3.262.441/0,5 ha atau sebesar Rp. 6.524.882/ha/MT.
PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN KELAPA MENJADI KOPRA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Muh. Fahruddin Nurdin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 5 (2021): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pendapatan dan nilai tambah pengolahan kelapa menjadi kopra pada masa pandemi covid-19. Tingkat fluktuasi harga sebelum pandemi yaitu sebesar Rp. 4.248/Kg tahun 2019, Rp. 5.457/Kg tahun 2020 dan menjadi Rp. 10.371/Kg pada tahun 2021. Metode penelitian ini dengan melakukan wawancara terhadap 24 responden petani kelapa yang mengolah kelapanya menjadi kopra di Kecamatan Ampibabo, analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan dan nilai tambah. Nilai pendapatan produksi kopra dalam satu kali proses produksi adalah Rp. 10.664.480 pada rata-rata tingkat harga Rp. 10.370/Kg. Kelayakan usaha kopra ditinjau dari perbandingan antara penerimaan dan total biaya sehingga diperoleh nillai 3,05 yang artinya usaha ini layak dan memberikan penerimaan sebesar 3,05 kali dari jumlah biaya produksi. Nilai tambah dari pengolahan kelapa menjadi kopra adalah sebesar Rp. 820/Kg bahan baku kelapa. Rasio nilai tambah terhadap nilai produk adalah sebesar 41,6% dari nilai produk yang dihasilkan. Keuntungan yang diperoleh dalam sekali proses produksi adalah Rp. 700/Kg bahan baku berdasarkan nilai tambah dikurangi dengan biaya input dan rasio keuntungan mencapai 85,3%.
PERSEPSI PETANI TENTANG RESIKO BIAYA PADA USAHATANI KAKAO DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN BULUTABA KABUPATEN PASANGKAYU Aldy Samma; Lien Damayanti; Muh. Fahruddin Nurdin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i1.2032

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani tentang resiko biaya pada usahatani kakao di di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bulutaba, Kabupaten Pasangkayu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022. Penentuan responden pada penelitian ini menggunakan metode sensus dimana yang dijadikan populasi yaitu seluruh petani kakao di Desa Bukit Harapan yang berjumlah 61 orang yang diperoleh dari data pemerintah desa setempat. Analisis yang di gunakan yaitu skala likert dan analisis deskriftif untuk menentukan persepsi petani kakao. Hasil analisis menunjukkan Persepsi Petani Tentang Resiko Biaya Pada Usaha Kakao Di Desa Bukit Harapan Kecamatan Bulutaba Kabupaten Pasangkayu Petani memininimalkan Penggunaan Pestisida ,Pupuk Dan Tenaga kerja dalam usahataninya. Ini disebababkan karena pengadaan pupuk memiliki resiko pada kategori Tinggi (72,24%), resiko Pengadaan Pestisida pada kategori Tinggi (71,15%), dan resiko penggunaan Tenaga kerja pada kategori Tinggi (73,77%), serta dimana rata rata besar biayanya yaitu pengadaan pupuk Rp. 2.106.721/1,90 Ha,Pengadaan Pestisida Rp. 755.492/1,90 Ha dan Penggunaan Tenaga kerja sebesar Rp.1.608.197/1,90 Ha.