Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk organik yang lebih baik pada setiap jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah, mendapatkan dosis pupuk organik yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah, mendapatkan jenis mulsa yang sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi Tengah dari bulan April - Juli 2018. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama pemberian pupuk organik yang terdiri dari 3 taraf yaitu : Pupuk kandang ayam 5 ton ha-1, Pupuk kandang ayam 10 ton ha-1 , dan Pupuk kandang ayam 15 ton/ha-1 , Faktor kedua yaitu berbagai jenis mulsa yang terdiri dari 3 jenis yaitu: Mulsa Plastik Hitam Perak, Sabut Kelapa; dan Jerami Padi. Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan dan di ulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara pemeberian mulsa dan pupuk organik yaitu pada variabel tinggi tanaman pada umur 6 MST yakni pada perlakuan pupuk 10 ton ha-1 dan mulsa sabut kelapa = 25,16 cm, berat segar umbi = 32,83 g/rumpun, produksi per ubinan = 328,30 g/rumpun, berat eskip per ha-1 = 11673,00 kg ha-1 dan dosis pupuk 10 ton ha-1 mempunyai hasil yang lebih baik dari dosis pupuk 5 ton ha-1 dan dosis pupuk 15 ton ha-1 yaitu pada variabel pengamatan jumlah daun umur 2 MST =7,38 helai, jumlah daun umur 4 MST =11,03 helai, dan jumlah daun umur 8 MST, dan jumlah anakan umur 2 MST = 2,46, jumlah anakan umur 4 MST=2,93, dan jumlah anakkan umur 8 MST = 3,49.