Eko Priyantono
Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISASI ASAM LEMAK DAN ASAM AMINO DENDENG DAGING SAPI YANG DIOLAH DENGAN CAMPURAN BUMBU YANG BERBEDA Sukisman Abdul Halid; Abdul Rahim; Chitra Anggriany Salingkat; Eko Priyantono; Minarny Gobel
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 6 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

masyarakat baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan umumnya diolah dengan komposisi bumbu yang berbeda, sehingga aroma dan citarasanya juga berbeda-beda. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sifat fisiko-kimia , jumlah dan jenis asam amino dan asam lemak dendeng daging sapi yang diolah dengan konsentrasi bumbu yang berbeda. Penggunaan rempah-rempah dalam pembuatan dendeng daging sapi umunya hanya terbatas sebagai pengawet dan anti mikroba, sementara jenis dan jumlah asam amino serta asam lemak yang terkandung dalam produk dendeng yang dihasilkan belum banyak dipelajari utamanya penggunaan bumbu dengan konsentrasi yang berbeda. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap sifat fisik kimia yang meliputi kadar protein, kadar lemak, dan kadar air, serta analisis asam amino dan asam lemak dendeng daging sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi diperoleh pada sampel dendeng D2 yaitu 49,83+1,15 % dan terendah diperoleh pada sampel dendeng D5 yaitu sebesar 43,03+0,75 %, kadar lemak tertinggi diperoleh pada kode sampel D4 sebesar 47,13+2,36 % dan terendah diperoleh pada kode sampel D1 sebesar 2,50+0,84. Kadar air tertinggi diperoleh pada kode sampel D1 sebesar 26,63+5,92 %, dan terendah diperoleh pada kode sampel D3 sebesar 14,24+ 0,54 %. Kandungan asam amino pada semua sampel dendeng (D0, D1, D2, D3, D4, dan D5) mengandung 9 asam amino esensial yaitu histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, tiptofan, dan valin, serta mengandung 10 asam amino non esensial yaitu arginin, asparagin, asam aspartat, sitein, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan tirosin. Sedangkan kandungan asam lemak pada semua sampel dendeng (D0, D1, D2, D3, D4, dan D5), yaitu asam lemak tak jenuh terdiri dari palmitoleat, linoleat, linolenat, olet (jumlah terbanyak), dan miristolet (jumlah kecil hanya ditemukan pada sampel dendeng D4), sementara asam lemak jenuh yang ditemukan pada semua sampel dendeng adalah miristat, palmitat, dan stearat, serta omega 3.
PENGEMBANGAN TEKNIK FERMENTASI DALAM MENINGKATKAN MUTU BIJI KAKAO (Theobroma cacao L) Nur Alam; Muhardi Muhardi; Abdul Rahim; Gatot Siswo Hutomo; Syahraeni Kadir; Sakka Samudin; Chitra Anggraeni Salingkat; Eko Priyantono; Ponirin Ponirin; Diky Gunawan Suwiyono
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 10 No 6 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to achieve a shorter fermentation technique for cocoa beans by using ethanol, acetic acid and coconut water to produce high quality cocoa beans. The research was conducted in Tunus village Pamona Pusalemba sub district Poso district of Central Sulawesi. Tunus is located about 300 kilometers from Palu, the capital of Sulawesi Tengah. The fermented cocoa beans were analyzed at Tadulako University’s Agroindustry Laboratory Faculty of Agriculture. The study used a Randomized Block design (RBD) with fermentation technique as the treatments i.e., 10 kg wet cocoa only (Box 1), 10 kg wet cocoa + 75 ml ethanol (Box 2), 10 kg wet cocoa + 75 ml acetic acid (Box 3), and 10 kg wet cocoa + 75 ml aged coconut water (Box 4). Each treatment had four replicates, thus in total there were 16 experimental units. The results showed that the addition of 75 ml ethanol in the fermentation process had the shortest fermentation time, with an average fermentation time of four days. The method also produced the best average water content and sensory tests such as of color, texture, aroma, and overall liking.