Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Formulasi dan Karakterisasi Sediaan Nanoemulgel Serbuk Lidah Buaya (Aloe Vera L.) Teguh Imanto; Roseh Prasetiawan; Erindyah Retno Wikantyasning
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v16i1.8114

Abstract

Aloe vera L. contains antiseptic saponins and anthraquinone complexes as antibacterial. This research was conducted to formulate aloe vera powder into nanoemulgel, characterize and test its physical properties, and to know the effect of gelling agent concentration (carbopol and chitosan) on nanoemulgel. Emulsion type used is oil in water (O / W) with surfactant tween 80 and co-surfactant propylene glycol. Nanoemulsion is characterized by percent of transmittance with UV-Vis spectrophotometer, also potential droplet and zeta size distribution with Particle Size Analyzer. Hydrogels consist of 4 combination formulas of carbopol 0.5%; 1%; 1.5%; 2% and 0.3% chitosan. The formula is tested for physical properties including organoleptic, pH, spreadability, adhesion, viscosity and stability with freeze thaw method. The results showed that the nanoemulsion droplet size was 65.05nm ± 13.49 with zeta potential of -0.1mV and the percent of transmittance above 98%. The result of physical properties of the four formulas shows that the different gelling agent concentration gives different physical properties of viscosity and spreadability. Overall, formula 3 has the best physical properties and physical stability compared to formula 1, 2 and 4.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN IMPLANT BERLAPIS ANTIBIOTIK PADA TERAPI OSTEOMIELITIS Wahyu Puspita Anggraeni; Teguh Imanto
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 2 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v2i1.118

Abstract

Osteomielitis merupakan komplikasi yang umum terjadi dan menjadi tantangan bagi ahli bedah. Pengobatan osteomielitis biasanya melalui pemberian secara sistemik, namun antibiotik ketika diberikan secara sistemik kadar antibiotik yang sampai pada jaringan rendah karena pemberian secara sistemik. Implant dengan lapisan antibakteri telah dikembangkan sebagai alternatif pengganti pengobatan antibiotik secara sestemik. Dari beberapa artikel ilmiah membuktikan bahwa tingkat kesembuhan keseluruhan pasien osteomielitis adalah 65,5% hingga 95% dengan terapi lokal menggunakan implant berlapis antibiotik. Pada penelitian ini dilakukan uji meta analisis dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas implant berlapis antibiotik yang digunakan secara monoterapi atau terapi kombinasi pada pasien osteomielitis. Metode yang digunakan pada literature review ini adalah metode boolean. Sumber informasi didapatkan dari database Science Direct dan PubMed. Data yang digunakan untuk dilakukan meta analisis yaitu sebanyak 9 data yang memenuhi kriteria dilakukannya meta analisis. Pada meta analisis dilakukan analisa pada forrest plot untuk mengetahui efektifitas penggunaan implant berlapis antibiotik gentamisin sebagai monoterapi ataupun biterapi serta dilakukan analisa pada hasil funnel plot untuk mengetahui apakah terdapat bias publikasi pada hasil meta-analisis. Hasil forrest plot menunjukkan nilai random effect model (RE model) (0,86) dimana pada penelitian terdahulu mensyaratakan bahwa nilai size effect (0,88) yang paling mendekati nilai RE model dengan estimasi yang paling akurat. Pada funnel plot menunjukkan hasil yang simetris dimana nilai p-value pada egger’s test (0,667) dan nilai fail-safe N (10373) maka hasil meta analisis ini tidak memiliki makna bias. Sehingga dari hasil meta analisis tersebut telah dibuktikan bahwa antibiotik gentamisin efektif digunakan bersamaan dengan antibiotik vankomisin pada implant berlapis antibiotik pada pasien osteomielitis.
PEMBENTUKAN DAN KARAKTERISASI FISIKA KIMIA KO-KRISTAL PIROXICAM-ASAM TARTRAT-SAKARIN DENGAN METODE SOLVENT DROP GRINDING Imanto, Teguh; Pertiwi, Hany Kartika; Wikantyasning, Erindyah Retno
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 2 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i2.24449

Abstract

Piroxicam merupakan obat turunan asam enolat (oksikam) sebagai antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Piroxicam digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan resiko rheumatoid arthritis dan osteoarthritis. Piroxicam dikategorikan sebagai BCS (Biopharmaceutical Classification System) kelas II yaitu memiliki kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk meningkatkan kelarutan obat piroxicam yang telah termodifikasi ko-kristal pada uji kelarutan dan mengkarakterisasi sifat fisika kimia ko-kristal piroxicam meliputi uji Fourier Transform Infra Red (FTIR), uji Differential Scanning Calorimetry (DSC), uji X-Ray Diffraction (XRD), uji sifat alir, dan uji kerapatan mampat. Pembentukan ko-kristal menggunakan metode Solvent Drop Grinding dengan cara menggerus secara bersama-sama piroxicam, asam tartrat, sakarin selama 15 menit, kemudian ditambahkan sedikit pelarut metanol dan disimpan pada eksikator. Ko-kristal yang terbentuk diuji karakterisasi sifat fisika kimianya. Hasil analisis menunjukkan ko-kristal piroxicam asam tartrat-sakarin perbandingan molar 1:1:1 dalam pelarut HCl 0,1 N memiliki kelarutan yang lebih tinggi dibandingkan piroxicam murni dan ko-kristal piroxicam asam tartrat-sakarin perbandingan molar 2:1:1. Hasil analisis ko-kristal formula 1 (1:1:1) pada uji FTIR menunjukkan panjang gelombang serapan gugus C=O karboksilat yaitu 1736,73 cm-1, hasil uji XRD mengalami penurunan intensitas puncak difraksi pada sudut 8, 14, 17 dan 27o yaitu 1431,23, 1081,58, 1726,28 dan 1228,92 cts. Hasil uji DSC mengalami penurunan titik leleh 163,90oC dan penurunan energi entalpi 53,97J/g. Ko-kristal formula 1 memiliki rata-rata indeks kompresibilitas yaitu 10,8%, hasil uji kelarutan piroxicam dalam pelarut HCl 0,1 N yaitu 59,10 mg/mL.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN IMPLANT BERLAPIS ANTIBIOTIK PADA TERAPI OSTEOMIELITIS Wahyu Puspita Anggraeni; Teguh Imanto
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 2 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v2i1.118

Abstract

Osteomielitis merupakan komplikasi yang umum terjadi dan menjadi tantangan bagi ahli bedah. Pengobatan osteomielitis biasanya melalui pemberian secara sistemik, namun antibiotik ketika diberikan secara sistemik kadar antibiotik yang sampai pada jaringan rendah karena pemberian secara sistemik. Implant dengan lapisan antibakteri telah dikembangkan sebagai alternatif pengganti pengobatan antibiotik secara sestemik. Dari beberapa artikel ilmiah membuktikan bahwa tingkat kesembuhan keseluruhan pasien osteomielitis adalah 65,5% hingga 95% dengan terapi lokal menggunakan implant berlapis antibiotik. Pada penelitian ini dilakukan uji meta analisis dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas implant berlapis antibiotik yang digunakan secara monoterapi atau terapi kombinasi pada pasien osteomielitis. Metode yang digunakan pada literature review ini adalah metode boolean. Sumber informasi didapatkan dari database Science Direct dan PubMed. Data yang digunakan untuk dilakukan meta analisis yaitu sebanyak 9 data yang memenuhi kriteria dilakukannya meta analisis. Pada meta analisis dilakukan analisa pada forrest plot untuk mengetahui efektifitas penggunaan implant berlapis antibiotik gentamisin sebagai monoterapi ataupun biterapi serta dilakukan analisa pada hasil funnel plot untuk mengetahui apakah terdapat bias publikasi pada hasil meta-analisis. Hasil forrest plot menunjukkan nilai random effect model (RE model) (0,86) dimana pada penelitian terdahulu mensyaratakan bahwa nilai size effect (0,88) yang paling mendekati nilai RE model dengan estimasi yang paling akurat. Pada funnel plot menunjukkan hasil yang simetris dimana nilai p-value pada egger’s test (0,667) dan nilai fail-safe N (10373) maka hasil meta analisis ini tidak memiliki makna bias. Sehingga dari hasil meta analisis tersebut telah dibuktikan bahwa antibiotik gentamisin efektif digunakan bersamaan dengan antibiotik vankomisin pada implant berlapis antibiotik pada pasien osteomielitis.
Advances in Electrospun Polymer-Based Nanofibers for Wound Healing: A Narrative Review Imanto, Teguh; Zahra, Veirda
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.30062

Abstract

Polymer-based nanofibers produced using electrospinning techniques have become a significant innovation in drug delivery systems, particularly in wound healing. The nanofiber structure, which resembles the extracellular matrix (ECM), provides an advantage in supporting tissue regeneration and drug release control, making it an effective solution for the treatment of acute and chronic wounds. The aim of this review is to analyze recent advancements in the use of polymer-based nanofibers for drug delivery in wound healing therapy. The method used is a systematic approach with modified PRISMA guidelines. Relevant literature was extracted from the ScienceDirect database using the keywords "polymers", "nanofiber", "electrospinning" and "wound healing," with the publication period limited to 2016–2025. From the search results that yielded 5,750 articles, a strict selection process narrowed them down to 21 relevant articles for analysis. The analysis results show that polymer-based nanofibers such as PVA, PCL, and PVP demonstrate outstanding abilities in delivering antibacterial drugs, enhancing wound healing efficiency, and combating infections, especially in chronic wounds. Nanofiber technology also provides innovative solutions in mitigating bacterial resistance. In conclusion, polymer-based nanofibers open significant opportunities in the pharmaceutical field and wound healing therapy with more precise and effective drug release control.
Advances in Antibiotic-Loaded Nanofibers for the Treatment of Bone Infections: A Review Imanto, Teguh; Nonni Soraya Sambudi; Khadijah Zai; Teuku Nanda Saifullah Sulaiman
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Volume 21, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v21i2.6986

Abstract

Antibiotic-loaded nanofiber-based drug delivery systems represent a novel approach to treating complex bone infections, particularly osteomyelitis caused by antibiotic-resistant bacteria such as Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). These systems offer localized, sustained drug release, significantly reducing systemic side effects and mitigating the development of antibiotic resistance. This review evaluates advancements in electrospun nanofibers with biodegradable polymers like Poly(lactic-co-glycolic acid) (PLGA) and Polycaprolactone (PCL), which ensure controlled drug release while supporting bone regeneration. A systematic search using PRISMA guidelines across ScienceDirect and ACS Publication databases (2020-2024) identified 42 relevant studies. The inclusion of bioactive agents such as hydroxyapatite in nanofibers was found to enhance antibacterial properties and accelerate tissue regeneration. The review demonstrates that antibiotic-loaded nanofibers offer a promising, targeted therapeutic alternative to conventional treatments, particularly for osteomyelitis and similar challenging bone infections. Future research directions will focus on optimizing nanofiber compositions and functionalities to better meet clinical needs, ensuring more efficient and personalized management of severe bone infections.