A.A. Trisna Ardanari Adipurwa
Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

VISUAL MENTORING DALAM PEMBELAJARAN TARI SEKAR JEPUN KEPADA ANAK DISABILITAS TUNARUNGU DI KABUPATEN BADUNG Ni Nyoman Tantri Pertiwi; I Kadek Diana Yoga Armana; I Putu Agus Arya Viryam Maheswara; A.A. Trisna Ardanari Adipurwa
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v3i2.1915

Abstract

Pembelajaran seni tari kepada anak berkebutuhan khusus merupakan suatu upaya untuk melestarikan seni dan budaya dengan berbagi rasa semangat kepada teman-teman tunarungu. Penelitian ini membahas tentang Pembelajaran Tari Sekar Jepun kepada anak disabilitas tunarungu, di Sanggar Dharma Shanti Kabupaten Badung. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan karakteristik Tari Sekar Jepun. Proses penerapan metode Visual Mentoring, serta penjabaran terhadap faktor pendukung dan penghambat dalam proses penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui proses observasi, wawancara, dokumentasi, dan juga studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalan penelitian ini yaitu teori estetika menurut Made Djelantik yang diimbangi dengan teori pembelajaran melalui metode Visual Mentoring, dimana seluruh data penelitian diperoleh dari data lapangan berupa data primer dan data skunder yang membahas tentang pembelajaran terhadap anak disabilitas tunarungu. Adapun hasil dari penelitian membahas tentang (1) karakteristik tari sekar jepun dari sudut pandang estetika seni menurut Made Djelantik, (2) Proses penerapan metode visual mentoring dalam pembelajaran tari Sekar Jepun kepada anak disabilitas tunarungu di Sanggar Dharma Shanti Kabupaten Badung dengan menggunakan tahapan teori pembelajaran seperti tahap persiapan(preparation), tahap penyampaian(presentation), tahap latihan(practice) dan tahap penampilan (performance) ,kemudian pada point ke (3) Membahas tentang faktor pendukung baik itu internal maupun eksternal dan juga faktor penghambat baik itu internal maupun eksternal.
Android-Based Learning Media Development of the Condong Legong Keraton Dance and Baris Tunggal Dance Ni Made Liza Anggara Dewi; A.A. Trisna Ardanari Adipurwa; I Putu Arya Janottama
Lekesan: Interdisciplinary Journal of Asia Pacific Arts Vol. 5 No. 2 (2022): October
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/lekesan.v5i2.2128

Abstract

This article discusses the process of developing learning media for Condong dance and Baris Tunggal dance based on Android. Currently, dance learning can be done by using alternative media indirectly. However, existing media tend to be less communicative and require complex tools to use. The data is presented in the form of a description of the basic techniques of women's dance, namely the Condong Legong Keraton dance, and the men's dance, the Baris Tunggal dance which is then analyzed to produce material that is ready to be applied in media that gives users space to access the desired information. The development of learning media for the Condong Legong Keraton dance and the Baris Tunggal dance based on Android consists of three stages. First, identify problems related to the basic material in learning Balinese dance. Second, the process of making this learning media application has several main things, namely the stage of making flowcharts and storyboards. Third, a development that contains activities to make a design into a product and test the validity of the product repeatedly until the product is produced per the specified specifications. Based on the description in this article, it can be concluded that the development of learning media for the Condong Legong Keraton dance and the Baris Tunggal dance based on Android, it presents an alternative to basic learning media for Balinese dance that is flexible and accommodates a variety of materials used in the interactive learning process.