Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Tata Rias Wajah Pada Tari Oleg Tamulilingan Persefektif Kajian Seni Liza Anggara Dewi, Ni Made
Kalangwan : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4 No 2 (2018): Desember
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.409 KB) | DOI: 10.31091/kalangwan.v4i2.556

Abstract

Tata rias wajah pada tari Oleg Tamulilingan menarik untuk diteliti karena tata rias ini mampu menyajikan karakter halus pada wajah penarinya. Penelitian yang dilakukan melalui ilmu kajian seni ini difokuskan pada bentuk, konsep estetika dan fungsinya dengan tujuan agar dapat bermanfaat bagi praktisi dan akademisi di bidang Seni tari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengaplikasikan Teori Bentuk, Teori estetika, dan Teori fungsi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan  bahwa bentuk tata rias wajah pada tari oleg tamulilingan dapat dilihat dari delapan tipe anatomi wajah dan karakteristik garis dan warna yang sesuai dengan penari oleg tamulilingan. Konsep estetis yang terdapat pada tata rias pada tari oleg tamulilingan dipengaruhi oleh penata rias itu sendiri yang mengalami perubahan dari tahun 1952 hingga sekarang. Dari segi fungsi tata rias wajah pada tari Oleg tamulilingan meliputi fungsi personal seni, sosial seni, dan fisik seni yang memiliki makna tertentu pada setiap simbolnya.The make up on Oleg Tamulilingan Dance study to interesting because can Submitting Fine characters face dancer. This research with study of art focus on form, aestethic consep, and function to useful for academics and practitioners dance. This study use the qualitative method by using form theory, Aesthetic theory, Functional theory. The study result turne out make up on Oleg Tamulilingan dance from perspective of art study from the shape, the are eight types of facial anatomy and shape characteristic of lines and colors make the corrresponding character on oleg tamulilingan Dancer. The aesthetic look of a make up artist and dancer oleg tamulilingan expreriencing changes in 1952 until now. Has the function of personal art, social art, and physicial art, and there is a specific meaning to each symbol that is on make up in oleg tamulilingan dance. 
Tari Kreasi Cangak Congak Liza Anggara Dewi, Ni Made; Astini, Siluh Made; Mawan, I Gede
Kalangwan : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 6 No 1 (2020): Juni
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cerita Tantri berbingkai dongeng adalah cerita yang kaya akan nilai pendidikan moral. Salah satunya Pedanda Baka atau burung cangak yang tamak yang merupakan sumber ide dari penciptaan tari kreasi, dengan tujuan menampilkan sebuah tari yang juga kaya akan nilai pendidikan. Menggunakan metode penciptaan seni yang terdiri atas eksplorasi, improvisasi dan pembentukan. Tahapan penciptaan seni tari, digunakan untuk membantu menjabarkan secara detail tentang proses kreatif pada penciptaan Tari Kreasi Cangak Congak yang dibawakan oleh 3 orang penari putri dengan mengambil karakter putri keras. Tari kreasi cangak congak ini diiringi oleh gamelan Semarpegulingan, karena mampu memberikan suasana dan aksentuasi gerak seekor burung cangak yang berkarakter tenang dan bijaksana. Struktur tari ini terdiri dari empat bagian, yaitu: Bagian pepeson menggambarkan gerak gerik burung cangak. Bagian pengawak menggambarkan suasana di kolam dengan menampilkan karakter burung cangak yang berpura-pura menjadi seorang yang bijaksana dan karakter ikan penghuni kolam yang terpedaya. Bagian pengecet menggambarkan burung cangak memangsa mangsanya dengan cara dibawa terbang satu persatu. Bagian pekaad menggambarkan kepiting yang dari awal tidak percaya kepada kebaikan burung cangak dibawa terbang oleh burung cangak ke atas bukit, akan tetapi ia melihat tulang belulang dari kejauhan sehingga membuat kepiting marah dan berakhir burung cangak mati. Penyajian dari Tari Cangak Congak ini didukung oleh media penunjang seperti, tata rias panggung dan busana, musik pengiring tari, panggung dan tata lampu.
Penggalian Seni Tradisi Tari Telek di Banjar Kangin Desa Adat Panjer Denpasar Selatan Ni Made Liza Anggara Dewi; Ni Made Haryati
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.522 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i2.1739

Abstract

Tari Telek di Banjar Kangin Desa Adat Panjer memiliki kekhasan dari segi sejarah awal mula terciptanya tari Telek tersebut, bentuk, dan fungsinya memiliki kekhasan tersendiri. Perlu untuk dilakukan penelitian secara mendalam dengan tujuan penggalian seni tradisi langka yang ada di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosio Historis dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui sumber langsung berupa wawancara terstruktur, dan secara tidak langsung melalui studi kepustakaan dan dokumentasi. Adapun hasil yang didapatkan yaitu tari Telek yang merupakan bagian dari pementasan sesolahan Sesuhunan atau manifestasi Tuhan Yang Maha Esa tersebut masih dilestarikan hingga sekarang. Tari Telek yang ada di Banjar Kangin Desa Adat Panjer merupakan bagian dari pertunjukan Tari Barong, Rangda, Rarung, dan Topeng Sidakarya yang berfungsi sebagai sarana pengungkapan kepercayaan atau keyakinan dari masyarakat penyangganya yaitu khususnya masyarakat Banjar Kangin terhadap keberadaan manifestasi Tuhan yang berstana sebagai Sesuhunan berupa Barong, Rangda, Rarung, dan Topeng Sidakarya yang menjaga dan melindungi masyarakat Desa Adat Panjer Denpasar Selatan.
PEMBELAJARAN TARI REJANG DEDARI DAN BUDAYA LITERASI DI BANJAR KAJENG, DESA PEMOGAN, DENPASAR SELATAN I Gede Gunadi Putra; Ni Made Haryati; Ni Made Liza Anggara Dewi; A. A. Trisna Ardanari Adipurwa
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi keinginan mitra yaitu Banjar Kajeng dalam pendidikan tari bagi anak-anak untuk dapat dimanfaatkan dalam kegiatan upacara. Selain itu, program ini bertujuan sebagai pendidikan seni dan budaya yang menguatkan karakter budaya lokal dan khasanah budaya nasional. Kemudian ada pula kegiatan pengenalan budaya literasi untuk mengantisipasi kecanduan gawai digital bagi anak-anak di Banjar Kajeng. Melalui kegiatan pengenalan budaya literasi ini, anak-anak diajak menikmati membaca buku dan menulis, sehingga kemampuan kognitifnya makin berkembang. Metode yang digunakan yaitu tatap muka dengan empat tahapan yaitu persiapan, penyampaian, pelatihan, dan penampilah hasil. Seluruh kegiatan dilaksanakan dalam empat minggu, dengan pelaksanaan dua program sekaligus yang terbagi menjadi dua sesi. Hasilnya para peserta didik mengetahui dan mampu menirukan gerak tari rejang dedari, hingga pada tahap evaluasi akhirnya mampu secara kompak menarikan rangkaian gerak tari rejang dewa yang senada dengan musik pengiringnya. Dampak dari kegiatan pengabdian ini yaitu keberlanjutan dalam pewarisan pengetahuan lokal dan pengembangan kemampuan kognitif bagi generasi muda.
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA TARI CONDONG LEGONG KERATON DAN TARI BARIS TUNGGAL SEBAGAI MATERI DASAR TARI BALI Ni Made Liza Anggara Dewi; A.A. Trisna Ardanari Adipurwa; I Putu Arya Janottama
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 2 (2022): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasionar Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dan penciptaan seni ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan software Construct 2 pada pembelajaran Tari Bali khususnya Tari Condong Legong Keraton dan Tari Baris Tunggal sebagai materi dasar Tari Bali. Jenis penelitian dan penciptaan yang dilakukan menggunakan metode pengembangan dengan langkah-langkah 4D, yaitu Define, Design, Development, dan Dissemination. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan Semester dua pada tahun ajaran 2021/2022 yang sedang menempuh mata kuliah Pengetahuan dan Praktik Tari Tradisional Bali. Instrument penelitian terdiri dari lembar validasi dan lembar angket. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik validasi yang melibatkan dua validator ahli, masing-masing ahli seni tari dan ahli media, serta tanggapan berupa angket dikumpulkan dari mahasiswa. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik rating scale. Hasil persentase diperoleh untuk mendapatkan kategori validasi dan kepraktisan. Hasil penelitian ini berdasarkan persentase validasi ahli dan tanggapan angket dapat disebaraluaskan sebagai bahan pembelajaran Tari Bali. Sehingga diharapkan sangat mermanfaat bagi pengajar maupun yang ingin belajar Tari Bali.
PEMBELAJARAN MANAJEMEN PERTUNJUKAN VIRTUAL PADA PEMENTASAN TEATER DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA Syifa Nisaburi; Ni Wayan Suratni; Ni Made Liza Anggara Dewi
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v3i2.1446

Abstract

Peran manajemen sangatlah penting terutama dalam pemrogaman berbagai kegiatan bertujuan, tidak terkecuali kegiatan kesenian. Manajemen seni pertunjukan berfungsi untuk mengelola suatu produksi pertunjukan yang biasanya mendatangkan penonton. Namun karena Pandemi Covid-19 ini pembatasan sosial di masyarakat masih berlaku maka seni pertunjukan dialihkan ke virtual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pembahasan yakni: karakteristik teater di SMA Negeri 3 Yogyakarta dan proses pembelajaran manajemen pertunjukan virtual. Hasil dari penelitian ini yaitu karakteristik teater Jubah Macan dengan tim produksinya dalam pengelolaan pertunjukan virtual kegiatan ekstrakurikuler teater di SMA Negeri 3 Yogyakarta yang menggunakan Zoom meetings dan LINE sebagai sarana komunikasi online. Proses pengorganisasian dalam manajemen pertunjukan virtual melalui YouTube yang platform ini sangat praktis, efektif, dan didesain secara khusus untuk berbagi video.
PEMBELAJARAN DRAMA MONOLOG TIMUN MAS DENGAN METODE SOSIO DRAMA DI SMPK SANTO YOSEPH DENPASAR Mauren Nurak; Yulinis Yulinis; Ni Made Liza Anggara Dewi
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 3 No 1 (2023): Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Juni 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v3i1.2170

Abstract

Program asistensi mengajar merupakan salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari beberapa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang ditawarkan oleh Kemendikbud kepada mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia. SMPK Santo Yoseph merupakan salah satu Sekolah Menegah Pertama swasta dengan akreditasi A, yang mengedepankan penanaman nilai pendidikan karakter bagi para peserta didiknya. Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Jl. PB Sudirman Denpasar menjadi sasaran penulis dalam penilitian mengenai pembelajaran seni budaya di bidang drama. Pendidikan seni budaya perlu diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan pemanfaatan terhadap suatu kebutuhan perkembangan peserta didik, dan pemanfaatan terhadap kebutuhan peserta didik yang terletak pada pemberian pengalaman estetika dalam bentuk kegiatan berapresiasi atau berkreasi.Drama adalah kisah kehidupan manusia yang kemudian dijadikan sebuah pertunjukan atau dipentaskan berdasarkan naskah, percakapan, gerak laku, unsur-unsur pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik), dan disaksikan oleh penonton. Drama merupakan bagian seni budaya dan memiliki hubungan yang sangat erat karena drama adalah salah satu karya sastra yang termasuk ke dalam seni peran. Drama monolog adalah seni peran yang dipertunjukkan seorang diri saja. Dalam arti lain, monolog dapat dikatakan sebagai seseorang yang berbicara sendiri. Metode Sosio drama merupakan metode mendramatisasikan tingkah laku manusia, yang dapat melibatkan interaksi antara dua orang lebih tentang suatu tema. Metode Sosio drama ini diterapkan di SMPK Santo Yoseph Denpasar agar dapat melatih mental anak untuk mendramatisasikan suatu keberanian metode Sosio drama ini sangat menarik perhatian anak, karena suasana kelas semakin hidup melalui metode Sosio drama anak-anak bisa menghayati suatu peristiwa, sehingga sangat mudah untuk mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.
Android-Based Learning Media Development of the Condong Legong Keraton Dance and Baris Tunggal Dance Ni Made Liza Anggara Dewi; A.A. Trisna Ardanari Adipurwa; I Putu Arya Janottama
Lekesan: Interdisciplinary Journal of Asia Pacific Arts Vol. 5 No. 2 (2022): October
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/lekesan.v5i2.2128

Abstract

This article discusses the process of developing learning media for Condong dance and Baris Tunggal dance based on Android. Currently, dance learning can be done by using alternative media indirectly. However, existing media tend to be less communicative and require complex tools to use. The data is presented in the form of a description of the basic techniques of women's dance, namely the Condong Legong Keraton dance, and the men's dance, the Baris Tunggal dance which is then analyzed to produce material that is ready to be applied in media that gives users space to access the desired information. The development of learning media for the Condong Legong Keraton dance and the Baris Tunggal dance based on Android consists of three stages. First, identify problems related to the basic material in learning Balinese dance. Second, the process of making this learning media application has several main things, namely the stage of making flowcharts and storyboards. Third, a development that contains activities to make a design into a product and test the validity of the product repeatedly until the product is produced per the specified specifications. Based on the description in this article, it can be concluded that the development of learning media for the Condong Legong Keraton dance and the Baris Tunggal dance based on Android, it presents an alternative to basic learning media for Balinese dance that is flexible and accommodates a variety of materials used in the interactive learning process.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TARI MULI BEGUKHAU DI PROVINSI LAMPUNG Julionita, Ni Komang; Dewi, Ni Made Liza Anggara
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 2 No 1 (2022): Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Juni 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v2i1.1713

Abstract

Penelitian ini berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Tari Muli Begukhau di Provinsi Lampung” yang bertujuan untuk mengungkapkan keterkaitannya mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan pada tari Muli Begukhau di Provinsi Lampung. Tari Muli Begukhau ini berasal dari daerah Lampung, Muli yang berarti perempuan dan Begukhau berarti bersenda-gurau. Tari Muli Begukhau adalah tarian yang menceritakan para gadis Lampung yang bergembira sedang bersenda-gurau. Tarian ini hanya ditarikan oleh para perempuan yang berjumlah ganjil, mulai dari 3 (tiga), 5 (lima), sampai 7 (tujuh) penari. Tarian ini ditarikan oleh perempuan yang masih remaja, dan tarian ini bersifat non sakral atau sebagai hiburan. Tari Muli Begukhau mengekspresikan kegembiraannya melalui gerakan yang lincah, luwes, dan memiliki beragam pola lantai sehingga penari menarikannya dengan penuh kegairahan yang sangat gembira. Dengan metode kualitatif tujuan penelitian untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter pada tari Muli Begukhau, serta bertujuan untuk melestarikan tari Muli Begukhau kepada masyarakat Lampung agar bisa menjadi warisan budaya dan bisa meneruskan kepada generasi muda agar tarian yang ada di daerah Lampung tidak mudah punah. Nilai pendidikan karakter yang terkadung dalam tari Muli Begukhau terdapat pada nilai sila-sila pancasila yaitu: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dilihat pada nilai toleransi, 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab terdapat nilai disiplin, 3. Persatuan Indonesia terdapat nilai cinta tanah air dan bersahabat/komunikatif, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilai menghargai prestasi dan kerja keras, 5. Keadilan Sosial Bagi Rakyat Indonesia, nilai yang terkanndung didalamnya yaitu tanggung jawab, cinta damai, kreatif, dan rasa ingin tahu.
PEMBELAJARAN KOREOGRAFI DASAR DENGAN METODE TEAM BASED PROJECT PADA KELAS XII MIPA 1 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MARGA, KABUPATEN TABANAN Arini, Si Ayu Rai Celuk; Dewi, Ni Made Liza Anggara; Putra, I Gede Gunadi
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v4i1.3074

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai pembelajaran Koreografi Dasar dalam mata pelajaran Seni Budaya dengan menerapkan metode pembelajaran Team Based Project pada kelas XII MIPA 1 di SMA Negeri 1 Marga, Kabupaten Tabanan. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini ialah, berdasarkan data empiris yang ada di lapangan peserta didik dituntut agar mampu menciptakan suatu karya tari, sedangkan pada realitanya tidak semua peserta didik memiliki kemampuan dalam mencipta dan menata gerak tari. Adapun permasalahan yang dirumuskan pada penelitian ini ada empat, yaitu: bagaimana konsep pembelajaran, tahapan pembelajaran, capaian pembelajaran, dan kontribusi pembelajaran Koreografi Dasar dalam mata pelajaran Seni Budaya yang diberikan kepada SMA Negeri 1 Marga, Kabupaten Tabanan. Hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 16 kali pertemuan menunjukkan bahwa konsep pembelajaran yang diterapkan dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dengan sistem penilaian berupa penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta out put dari pembelajaran ini yaitu peserta didik mampu berperan aktif dalam menyusun koreografi sederhana secara berkelompok. Pembelajaran dilaksanakan dalam empat tahapan. Pertama tahap persiapan komponen pembelajaran, kedua tahap penyampaian materi Koreografi Dasar, ketiga tahap latihan menyusun gerak koreografi, dan keempat tahap penampilan sekaligus dilakukan penilaian. Adapun hasil dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan ialah sebagian besar peserta didik mendapatkan skala nilai baik dan amat baik. Hal ini menunjukkan bahwa capaian pembelajaran telah tercapai. Pembelajaran Koreografi Dasar dengan Metode Team Based Project mampu memberikan rangsangan positif bagi pengalaman berkreativitas siswa dalam menata gerak tari secara berkelompok.