Dalam dunia teknik sipil, tanah merupakan satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perencanaan bangunan, baik sebagai bahan konstruksi maupun sebagai pendukung pondasi. Salah satu jenis tanah yang memiliki beberapa sifat yang kurang menguntungkan bagi suatu konstruksi adalah jenis tanah pasir. Kekurangan dari tanah pasir adalah pasir tidak memiliki daya ikat antar partikel satu sama lain terutama pada tanah pasir yang memiliki nilai kerapatan relatif yang rendah (pasir lepas). Selain itu kondisi tanah pasir pantai memungkinkan adanya pengaruh pasang surut air laut yang dapat mempengaruhi kapasitas dukung tanah tersebut. Oleh karena hal itulah sehingga tanah pasir pantai perlu diberikan perkuatan. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengujian sifat fisik dan mekanik tanah pasir pantai. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental di laboratorium terhadap pasir pantai yang diperkuat dengan anyaman bambu dengan pemberian beban dan variasi kedalaman muka air. Dari hasil pengujian sifat fisik didapatkan bahwa tanah pasir Pantai Tanjung Karang, Ampenan, tergolong sebagai SP (poor-graded sand), yaitu pasir bergradasi buruk dengan nilai berat jenis (Gs) sebesar 2,661. Selanjutnya, dari hasil pengujian sifat mekanik tanah pasir Pantai Tanjung Karang, Ampenan, didapatkan bahwa penambahan perkuatan anyaman bambu meningkatkan kapasitas dukung pasir pantai dari 193,344 gr/cm² menjadi 352,032 gr/cm². Variasi kedalaman muka air dapat memberikan pengaruh yaitu semakin dalam letak muka air dari dasar pondasi menyebabkan semakin besar penurunan yang terjadi. Penurunan pondasi terbesar terjadi pada pasir pantai tanpa perkuatan anyaman bambu dengan muka air berada B cm di bawah dasar pondasi (B adalah lebar pondasi rencana), yaitu sebesar 1,7 mm.