Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Ekstrak Lamun Enhalus acoroides Kering dan Basah Dari Perairan Sapeken-Madura Sebagai Antibakteri Vibrio parahaemolyticus Yuniar Mardiyanti; Eka Nurrahema Ning Asih; Fina Rohmatika; Siti Nihayatun Ni'amah
Juvenil Vol 5, No 2: Mei (2024)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v5i2.20998

Abstract

ABSTRAKBakteri Vibrio parahaemolyticus merupakan bakteri patogen yang memicu kegagalan panen budidaya udang di beberapa unit tambak budidaya udang di Madura. Salah satu kandidat bahan hayati laut yang bisa dijadikan sebagai agen antibakteri Vibrio parahaemolyticus adalah ekstrak lamun Enhalus acoroides. Perlu dilakukan telaah secara ilmiah untuk mengetahui konsentrasi ekstrak lamun ini dalam menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio parahaemolyticus. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan kemampuan antibakteri dari ekstrak Enhalus acoroides kering dan basah dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio parahaemolyticus selama 3 waktu pengamatan dan menganalisis konsentrasi terbaik ekstrak Enhalus acoroides kering dan basah dalam menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio parahaemolyticus dari Perairan Sapeken Madura. Metode pengujian antibakteri menggunakan difusi cakram dan analisa statistik menggunakan One Way Anova dan uji Tukey HSD. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak Enhalus acoroides kering dan basah memiliki nilai tertinggi pada konsentrasi 80000 ppm pada masing-masing ekstrak dengan kategori lemah dengan kisaran zona hambat nilai 1.53±0,70 mm-2.15±0.91 mm pada lamun kering dan kategori sedang dengan kisaran zona hambat 2.35±0.13 mm-3.55±1.60 mm pada lamun basah. Konsentrasi 80000 ppm ekstrak Enhalus acoroides kering dan basah memiliki pengaruh yang signifikan dan termasuk konsentrasi terbaik sebagai antibakteri Vibrio parahaemolyticus dengan nilai signifikan (p0.05) sebesar 0.022 untuk lamun kering dan 0.010 untuk lamun basah.Kata kunci: Antibakteri, Vibrio parahaemolyticus, Enhalus acoroidesABSTRACTThe Vibrio parahaemolyticus bacteria is a pathogenic bacteria that triggers shrimp cultivation harvest failures in several shrimp cultivation pond units in Madura. One candidate for marine biological materials that can be used as an antibacterial agent for Vibrio parahaemolyticus is Enhalus acoroides seagrass extract. A scientific study needs to be carried out to determine the concentration of this seagrass extract in inhibiting the growth of Vibrio parahaemolyticus bacteria. This research aims to identify differences in the antibacterial ability of dry and wet Enhalus acoroides extracts with different concentrations against the growth of Vibrio parahaemolyticus bacteria during 3 observation periods and to analyze the best concentrations of dry and wet Enhalus acoroides extracts in inhibiting the growth of Vibrio parahaemolyticus bacteria from Sapeken Madura Waters. The antibacterial testing method uses disc diffusion and statistical analysis uses One Way Anova and the Tukey HSD Test. The antibacterial test results showed that dry and wet Enhalus acoroides extracts had the highest value at a concentration of 80,000 ppm in each extract with a weak category with a range of inhibition zone values of 1.53 ± 0.70 mm-2.15 ± 0.91 mm for dry seagrass and a medium category with a range of inhibition zone 2.35 ± 0.13 mm-3.55 ± 1.60 mm in wet seagrass. A concentration of 80000 ppm of dry and wet Enhalus acoroides extract has a significant effect and is among the best concentrations as an antibacterial for Vibrio parahaemolyticus with a significant value (p0.05) of 0.022 for dry seagrass and 0.010 for wet seagrass.Keywords: Antibacterial, Vibrio parahaemolyticus, Enhalus acoroides
POTENSI EKSTRAK DAN SKRINING FITOKIMIA Caulerpa sp. SEBAGAI ANTIBAKTERI Vibrio parahaemolyticus DARI PERAIRAN SOCAH, BANGKALAN-MADURA Fina Rohmatika; Eka Nurrahema Ning Asih; Yuniar Mardiyanti; Siti Nihayatun Ni’amah
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.557

Abstract

Prevelensi penyakit vibriosis yang menjadi penyebab kegagalan produksi budidaya udang vannamei pada dekade ini disebabkan oleh infeksi bakteri patogen Vibrio parahaemolyticus. Fenomena ini membutuhkan alternatif solusi untuk mengurangi resiko kegagalan panen salah satunya dengan menyediakan herbal kaya senyawa fitokimia berbahan sumberdaya hayati laut sebagai anti bakteri Vibrio parahaemolyticus misalnya anggur laut (Caulerpa sp.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa bioaktif yang terdapat dalam ekstrak Caulerpa sp. dan potensi aktivitas antibakteri ekstrak Caulerpa sp. terhadap bakteri Vibrio parahaemolyticus. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram dengan media Zobell Agar 2216E. Pengukuran zona hambat menggunakan jangka sorong dengan 3 waktu pengukuran (3x24 jam). Konsentrasi ekstrak Caulerpa sp. yang digunakan yaitu 10.000 ppm, 20.000 ppm, 40.000 ppm, 80.000 ppm, kontrol positif (kloramfenikol), kontrol negatif (aquades) dan kontrol tanpa perlakuan. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak Caulerpa sp. mengandung senyawa alkaloid, triterpenoid, dan saponin. Aktivitas antibakteri menunjukkan terdapat perbedaan nyata pengaruh konsentrasi ekstrak Caulerpa sp. terhadap Vibrio parahaemolyticus (Sig<0,05). Zona hambat tertinggi terdapat pada konsentrasi 80.000 ppm (kategori sedang) pada waktu pengamatan 24 jam (diameter zona hambat 4,22 mm ±0,22 mm).