Latar belakang: Jamur Candida albicans merupakan mikroorganisme yang diduga sebagai patogen oportunistik. Dalam laboratorium diagnosis, pewarnaan sangat diperlukan untuk identifikasi morfologi dan keberadaan Candida albicans pada spesimen. Pewarnaan Gram yang banyak digunakan untuk membedakan jenis bakteri juga dapat diterapkan untuk observasi morfologi jamur. Salah satu komponen utama pewarnaan Gram adalah larutan kristal violet, yang berfungsi memberikan warna ungu pada mikroorganisme dengan dinding sel tertentu. Namun kristal violet memiliki beberapa keterbatasan, seperti potensi toksisitas dan dampak lingkungan. Oleh karena itu, penelitian untuk mencari alternatif pewarna alami yang ramah lingkungan dan mudah didapat salah satunya yang belum pernah dilaporkan yaitu kulit buah manggis. Kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L. ) yang kaya akan senyawa aktif, seperti antosianin, tanin, dan xanton. Tujuan: penelitian ini adalah untuk membandingkan kualitas sediaan jamur Candida albicans menggunakan larutan kristal violet dan ekstrak kulit buah manggis. Metode Penelitian: True-experiment dengan Analisis Univariat atau Descriptive Statistics dan Analisis bivariat, pengelolaan data menggunakan uji Kruskal walis. Hasil: didapatkan nilaiĀ  p> 0,050 yaitu didapatkan 0,510 , pewarnaan alami ekstrak kulit buah manggis konsentrasi 50% lebih optimal dalam melakukan pemeriksaan mendeteksi jamur Candida albicansĀ  Simpulan hasil penelitian yaitu ekstrakĀ  kulit buah manggis dapat menjadi alternatif potensial bagi pewarnaan Gram, khususnya dalam mendeteksi Candida albicans.