Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Higiene Perorangan Dengan Infeksi Cacing Pada Siswa Tk/Paud Tunas Jati Desa Jati Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo Arlin Kusumawati; Fatihannur Subhan; Muhammad Khaidir Munazi; Mutiara Diva Salsabila; Nadia Noor Khalisah; Stefanus Khrismasagung Trikusumaadi; Dwi Haryatmi
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 3 (2020): Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menuju Kemandirian di Tengah P
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Higiene perorangan adalah perawatan diri yang secara positif mempengaruhi kesehatan manusia yang dilakukan sebagaiaktivitas kehidupan sehari-hari. Peran aktif orang tua terhadap perkembangan sangat diperlukan pada saat mereka masihberada di bawah usia lima tahun. Kecacingan merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah bagi kesehatanmasyarakat di Indonesia hingga saat ini, penyakit ini juga merupakan penyakit berbasis lingkungan. Berdasarkan WorldHealth Organization (WHO) tahun 2012 lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia yang terinfeksi cacingyang ditularkan melalui tanah. Tujuan dari penyuluhan ini untuk mensosialisasikan Hubungan Higiene Perorangan denganInfeksi Cacing pada Siswa TK/PAUD di Desa Jati Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan hasil survei padaDesa Jati Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo, dimana penyuluhan kepada orang tua siswa mengenai higiene peroranganuntuk mencegah cacingan pada siswa TK/PAUD belum pernah dilakukan, sehingga penyuluhan dilakukan di desa tersebut.Dimana dengan diadakannya penyuluhan mengenai Hubungan Higiene Perorangan dengan Infeksi Cacing Pada SiswaTK/PAUD Tunas Jati Desa Jati Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo dapat membantu orang tua siswa untuk dapatmenerapkan kebiasaan hidup sehat sejak dini.Kata kunci: Higiene perorangan; Infeksi cacing.
Komitmen Karyawan pada Penggabungan Organisasi Perguruan Tinggi Stefanus Khrismasagung Trikusumaadi; Noviana Dewi
Jurnal Penelitian Ekonomi Manajemen dan Bisnis Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Penelitian Ekonomi Manajemen dan Bisnis
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jekombis.v4i1.4799

Abstract

Organizational commitment in higher education institutions plays an important role in improving the quality of education. The demands and needs of society for the quality of education are aligned with organizational commitment. On the other hand, the merger of universities is also a strategic step in improving the quality of education. At this point, the merger of organizations can influence the work commitment of its employees, with various moderating factors. This study aims to describe how organizational commitment is, especially on post-merger period. By using 5 dimensions of organizational commitment, the differences in commitment in each group are tested quantitatively. Of the five dimensions of organizational commitment, namely: affective commitment, ongoing commitment (active), ongoing commitment (passive), normative commitment, and value commitment, there are significant differences in ongoing commitment (active) and values. The implication of this finding is that there is no common orientation towards career and shared values ​​after the merger.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSI DAN PERKEMBANGAN MORAL Noviana Dewi; Dhian Riskiana Putri; Stefanus Khrismasagung Trikusumaadi
JURNAL TALENTA PSIKOLOGI Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Talenta Psikologi Vol XII No 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/talenta.v12i2.1457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perkembangan moral dan kecerdasan emosi dengan pengambilan keputusan pada mahasiswa.Subjek dalam penelitian ini adalah 90 mahasiswa yang diawali dengan melakukan uji coba kuisioner penelitian pada 30 mahasiswa yang berbeda dari yang digunakan saat penelitian namun secara umum memiliki karakteristik yang sepadan.Penelitian ini menggunakan metode survei kuisioner dengan skala model likert.Data pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode survey dengan instrument penelitian berupa kuisioner dengan model skala likert. Pada penelitian ini digunakan tiga kuisioner yaitu Defining Issue Test Versi 2 yang diadaptasi, general decision making style yang diadaptasi serta kecerdasan emosi dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala kecerdasan emosi berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosi yang dikemukakan oleh Bar-On yaitu aspek intrapersonal, aspek interpersonal, aspek adaptasi, aspek manajemen stres, danaspek suasana hati umum. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS.19.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSI DAN PERKEMBANGAN MORAL Noviana Dewi; Dhian Riskiana Putri; Stefanus Khrismasagung Trikusumaadi
JURNAL TALENTA PSIKOLOGI Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Talenta Psikologi Vol XII No 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/talenta.v12i2.1457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perkembangan moral dan kecerdasan emosi dengan pengambilan keputusan pada mahasiswa.Subjek dalam penelitian ini adalah 90 mahasiswa yang diawali dengan melakukan uji coba kuisioner penelitian pada 30 mahasiswa yang berbeda dari yang digunakan saat penelitian namun secara umum memiliki karakteristik yang sepadan.Penelitian ini menggunakan metode survei kuisioner dengan skala model likert.Data pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode survey dengan instrument penelitian berupa kuisioner dengan model skala likert. Pada penelitian ini digunakan tiga kuisioner yaitu Defining Issue Test Versi 2 yang diadaptasi, general decision making style yang diadaptasi serta kecerdasan emosi dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala kecerdasan emosi berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosi yang dikemukakan oleh Bar-On yaitu aspek intrapersonal, aspek interpersonal, aspek adaptasi, aspek manajemen stres, danaspek suasana hati umum. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS.19.
Evaluasi Pelaksanaan Perubahan Kebijakan Jam Kerja Tenaga Kependidikan dengan Pendekatan Teori Penerimaan terhadap Otoritas Stefanus Khrismasagung Trikusumaadi; Noviana Dewi
Akuntansi Pajak dan Kebijakan Ekonomi Digital Vol. 2 No. 4 (2025): Akuntansi Pajak dan Kebijakan Ekonomi Digital
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/apke.v2i4.1756

Abstract

Changes in working-hour policies can bring both positive and negative impacts to an organization. At a private university, the implementation of such a policy has generated noticeable reactions among employees, particularly administrative staff who are directly affected by daily operational regulations. This study aims to evaluate the implementation of the revised working-hour policy, specifically how it is understood, practiced, and accepted by administrative personnel. In addition, the study examines the relationship between employees’ acceptance of the policy and Barnard’s theory of acceptance of authority, which emphasizes four conditions that must be met for individuals to willingly comply with directives or regulations. The results show that violations of the working-hour policy fall into the low category at 64%, medium at 24%, and high at only 12%. These findings indicate that the majority of administrative staff still attempt to comply with the policy despite adjustments that may be perceived as burdensome. Among the four conditions supporting compliance according to Barnard, the belief that the policy does not conflict with personal goals was found to have a significant relationship with the level of violation, with a correlation coefficient of 0.304 and a significance value of 0.032. This suggests that the greater the alignment between the policy and individual goals, the lower the likelihood of violation. Future studies are needed to convert violation rates into compliance measures so that the direction of the correlation can be interpreted more accurately.