Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Literatur Sistem Informasi Kesehatan (SIK): Tren, Tantangan, dan Manfaat dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Indonesia Fatra Rulyan Adha; Yoga Sahria; Nurul Isnaini Febriarini; Rahma Nurul Fauziah; Wilda Sa’adah; Aini Hidayati
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) telah menjadi elemen penting dalam upaya transformasi sektorkesehatan di Indonesia, terutama seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi.Penelitian ini merupakan analisis literatur yang mendalam tentang SIK, dengan fokus pada tren, tantangan,dan manfaatnya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia. SIK adalah alat yangmemungkinkan pengumpulan, pengolahan, dan pertukaran data kesehatan yang efisien, dan penelitian inibertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana peran SIK telah berkembang di Indonesia.Dalam analisis literatur ini, beberapa tren utama dalam penggunaan SIK di Indonesia teridentifikasi. Salahsatunya adalah adopsi teknologi berbasis cloud untuk mengelola data kesehatan, yang memungkinkan aksesyang lebih cepat dan mudah bagi penyedia layanan kesehatan. Selain itu, penerapan analisis data dankecerdasan buatan dalam SIK telah meningkatkan pengambilan keputusan klinis yang lebih baik. ManfaatSIK di Indonesia mencakup peningkatan efisiensi pelayanan kesehatan, pengelolaan penyakit kronis yanglebih baik, dan peningkatan pemantauan epidemi. Namun, tantangan besar juga dihadapi. Masalahkeamanan data dan perlindungan privasi adalah perhatian utama, mengingat volume data kesehatan yangsemakin besar yang disimpan dalam sistem tersebut. Selain itu, interoperabilitas antara berbagai sistem SIKmasih menjadi masalah yang perlu diatasi. Tinjauan literatur ini juga mencakup aspek hukum dan etikayang terkait dengan penggunaan SIK di Indonesia. Dampak SIK pada perawatan kesehatan masyarakat dankebijakan kesehatan juga dianalisis. Dalam konteks Indonesia, pemahaman yang mendalam tentang tren,manfaat, dan tantangan SIK sangat penting. Penelitian ini memberikan landasan yang kuat untukpengembangan dan peningkatan SIK di Indonesia, yang pada gilirannya dapat membantu mencapaipelayanan kesehatan yang lebih efektif dan terjangkau bagi masyarakat. Kesimpulannya, SIK memilikipotensi besar untuk memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia, tetapi diperlukan upaya yang berkelanjutanuntuk mengatasi tantangan yang ada. Kata Kunci : Sistem Informasi Kesehatan, Healthcare, Pelayanan Kesehatan
Implementasi Clean Architecture Dalam Membangun Aplikasi Mobile Menggunakan Flutter William Prapdeson Laksono; Bagas Satria Tri Wicaksana; Abdurrahman Yusuf Wijasena; Yoga Sahria
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 1 No. 6 (2024): NJMS - Januari 2024
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Clean Architecture, or better known as Clean Architecture, is a concept in software development that aims to create a software structure that is easy to understand, easy to test, and free from implementation details. So this research will test the development of mobile applications with Clean Architecture which uses BLoC state-management in Flutter-based applications. In the application being tested there are three features, namely the homepage display which displays all articles, the details display which displays details of a selected article and the display of articles that are liked and will be stored in the local database. The Clean Architecture test applied to the application this time was assessed in terms of maintainability of the features contained in the application. Clean Architecture makes it easy for developers to apply and develop a system and divide it into several parts so that they can divide it into a team and work on it together without destroying the main code itself. In terms of maintenance, it is also easier to do because changing a line of code will not damage the entire code that has been built. Application development using Clean Architecture produces good quality code that is maintainable for future development and provides time and load efficiency in the process of working on applications that are built without reducing the quality of the code produced.
Penerapan Metode Design Thinking Dalam Perancangan UI/UX Aplikasi Edukasi Dan Konsultasi Kondisi Kesehatan Mental Zukhrian Shafarazaq; Visco Adam Bramasta; Lintang Ardi Avdillah; Yoga Sahria
Jurnal Rekayasa Sistem Informasi dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2023): November
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jrsit.v1i2.168

Abstract

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kesejahteraan individu. Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas terhadap edukasi dan konsultasi kesehatan mental, pengembangan aplikasi mobile menjadi salah satu solusi yang menjanjikan. Aplikasi berbasis mobile telah menjadi bagian integral dalam upaya penyediaan edukasi dan konsultasi terkait kesehatan mental. Namun, seringkali, aplikasi semacam ini kurang mempertimbangkan pengalaman pengguna yang optimal dalam perancangan antarmuka (UI) dan pengalaman pengguna (UX). Dalam konteks ini, metode Design Thinking telah diadopsi untuk mengatasi tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX) yang baik dari aplikasi berbasis mobile yang berfokus pada edukasi dan konsultasi kondisi kesehatan mental, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi terkait kondisi kesehatan mental dengan mudah. Metode yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah Design Thinking, yang menekankan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna serta iterasi berkelanjutan dalam proses perancangan. Melalui serangkaian tahap dalam metode Design Thinking, penelitian ini menggali perspektif pengguna, mengidentifikasi masalah, menciptakan solusi yang berfokus pada pengguna, dan menguji prototipe aplikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Design Thinking dapat menghasilkan UI/UX yang lebih intuitif, responsif, dan berfokus pada pengguna. Dengan pendekatan desain yang berorientasi pada pengguna dan berbasis mobile, aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup individu dan mengurangi stigma seputar kesehatan mental.
Articulate Storyline sebagai Media Pembelajaran Interaktif bagi Guru SD Negeri Bedug Ike Yunia Pasa; Yoga Sahria; Cahyo Anggoro
Lentera Pengabdian Vol. 1 No. 03 (2023): Juli 2023
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/lp.v1i03.104

Abstract

Pengabdian masyarakat ini memiliki sasaran para guru SD Negeri Bedug yang berlokasi di Jl. Jogja Km 12, Dusun Bedug, Kelurahan Bagelen, kecamatan Bagelen, kabupaten Purworejo. SD Negeri Bedug memiliki fasilitas yang memadai dan guru yang berkualitas untuk menjamin kualitas pendidikan yang diberikan. Salah satu penunjang kualitas pendidikan SD Negeri Bedug adalah perlunya teknologi sebagai media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran untuk membantu meningkatkan minat belajar siswa di sekolah namun para guru SD Negri Bedug belum memiliki pengetahuan yang memadai terkait media pembelajaran tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para Guru SD Negeri Bedug terkait Articulate Storyline sebagai media pembelajaran interaktif sehingga para Guru SD Negeri Bedug mampu menerapkan Articulate Storyline terkait mata pelajaran yang diampu. Metode yang digunakan adalah praktik langsung dan focus group discussion yang dimulai dengan memberikan pengetahuan terkait media pembelajaran interaktif, pelatihan Articulate Storyline sebagai media pembelajaran interaktif dan pelatihan menerapkan Articulate Storyline terkait mata pelajaran yang diampu oleh para guru SD Negeri Bedug. Hasil kegiatan pengabdian ini diikuti oleh tujuh orang peserta yang terdiri dari satu kepala sekolah dan enam guru SD Negeri Bedug. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan Articulate storyline dari awal hingga selesai kegiatan dan juga adanya partisipasi aktif dengan adanya tanya jawab yang berlangsung selama kegiatan pelatihan. Kegiatan pengabdian ini berhasil memberikan manfaat kepada para guru SD Negeri Bedug dalam membantu menggunakan Articulate Storyline sebagai media pembelajaran Interaktif. Kata kunci: Media pembelajaran; Articulate Storyline; Guru SD Negeri