Membentuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dilakukan masyarakat merupakan salahsatu cara bagi untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Umumnya UMKM memiliki keterbatasandalam perkembangannya. Hal ini dikarenakan walaupun memiliki sumber daya bahan baku memadainamun tidak sertamerta disertai oleh sumber daya manusia. Terkhusus pada masa pandemi ini,UMKM dipaksa untuk lebih kreatif menjemput pelanggan. Ini menjadi kendala tersendiri bagi UMKMterutama SHG Setia Rasa. SHG Setia Rasa memproduksi makanan ringan serta bumbu Pecel namunmasih berdasarkan order. Jika tidak ada order maka tidak ada penghasilan. Masa pandemic inimenyebabkan pendapatan yang menurun drastis karena karena adanya pembatasan sosial. Olehkarena itu perlunya Marketing Plan yang baik agar kendala produksi dan pemasaran dapat teratasidan mendapatkan konsumen yang lebih luas. Pelatihan Marketing plan dilakukan di SGH Setia Rasaselama 1 bulan yang bertujuan agar produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah dan diharapkanmemiliki nilai jual lebih tinggi. Marketing plan telah dilakukan dan menghasilkan beberapa capaian,pertama produk awalnya tidak memiliki kemasan, saat ini telah memiliki kemasan khusus. Kedua,dahulunya hanya dijual berbasis order, saat ini produk sudah dipasarkan lebih luas melalui pemasaranmedia sosial. Ketiga, memiliki pembeli tetap yaitu minimarket-minimarket dalam kota. Keempat,memberikan tambahan penghasilan anggota UMKM. Disimpulkan bahwa melalui marketing plan,SHG Setia rasa mampu menyesuaikan menghadapi kelemahan produksi dan pemasaran terutama padamasa pandemic saat ini.Kata Kunci : Marketing Plan, Kemasan, UMKM.