Pendidikan demokrasi yang diterapkan sejak usia dini memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan sikap demokratis generasi muda. Sebagai respons terhadap berbagai permasalahan di dunia pendidikan seperti diskriminasi, bullying, ketidaksetaraan, dan polarisasi sosial, pemerintah meluncurkan program P5RA untuk memperkuat nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin guna menciptakan siswa yang berakhlak mulia, toleran, dan menghargai keberagaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin (P5RA) dengan tema suara demokrasi sebagai upaya menanamkan nilai-nilai pendidikan demokrasi di lingkungan pesantren modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi, yang dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program P5RA dirancang dengan perencanaan yang matang, melibatkan berbagai pihak seperti guru, fasilitator, dan siswa. Tahapan pelaksanaan P5RA suara demokrasi meliputi persipan, pengenalan, kontekstualisasi, aksi dan refleksi. Evaluasi konteks menyoroti dukungan pesantren yang kuat terhadap program ini. Evaluasi input mencakup optimalisasi sumber daya manusia serta pengembangan materi pembelajaran yang sesuai. Evaluasi proses menunjukkan keberhasilan program dalam menciptakan interaksi positif antara siswa, guru, dan lingkungan sekitar. Evaluasi produk mengungkapkan dampak positif berupa peningkatan pemahaman siswa tentang demokrasi, penguatan nilai musyawarah, dan pembentukan karakter demokratis. Program P5RA tema suara demokrasi efektif efektif dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi di pesantren modern dan relevan untuk memperbaiki kualitas demokrasi indonesia di masa mendatang.