Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN HUMAS PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DALAM SOSIALISASI TAGLINE “JOGJA ISTIMEWA” Nurnisya, Frizki Yulianti
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.084 KB)

Abstract

AbstrakSetelah 14 tahun, tepatnya tahun 2001 tagline “never ending asia” menjadi kontenpromosi Yogyakarta, maka pada tahun 2015 pihak pemerintahan provinsi Daerah IstimewaYogyakarta mengubah tagline tersebut. Proses rebranding tersebut tidak berjalan mulus, karenahasil tagline karya Markplus Inc. mengalami pro dan kontra di kalangan masyarakat. Pascakritik, muncullah solusi bersama dari tim 11 yang terdiri dari para praktisi, akademisi,pemerintah hingga budayawan untuk membuat branding baru, yakni “jogja istimewa”. Kinibranding tersebut harus dihidupkan oleh dukungan banyak pihak agar tidak menjadi “brandingkosong”.Salah satu pilar yang diharapkan mampu mensosialisasikan branding tersebut ialahHumas Pemerintahan Kota Yogyakarta yang berada di Jalan Kenari, Timoho, Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakanmetode studi kasus.Penelitian ini lebih mengarah kepada paradigma positivistik karenaparadigma ini berkenaan dengan pencarian atau penemuan hukum sebab-akibat yang dapatdigunakan dalam konteks dan waktu yang berbeda (Daymon, 2002:11).Hasil penelitian inidiharapkan bisa menambah referensi bagi para humas terutama humas di bidang pemerintahanuntuk lebih meningkatkan kemampuan dalam membangun city branding bagi wilayahnya masingmasing.Hasil penelitian ini menemukan bahwa hasil sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas HumasPemerintahan Kota Yogyakarta belum optimal.Ada banyak faktor yang meyebabkan kurangmaksimalnya peran Humas Pemkot Yoyakarta dalam sosialisasi branding baru “jogja istimewa”.Salah satu faktor tersebut ialah Humas Pemerintah Kota Yogyakarta hanya sebagai pelaksanasaja tidak dilibatkan secara langsung dan yang paling berperan adalah Bappeda DIY danPemerintah Provinsi DIY, sehingga mereka tidak bisa dengan leluasa merancang program yangsesuai dengan kebutuhan mereka. Perlu kesadaran bersama baik ditingkat pemerintahan maupunswasta, bahwa public relations memegang peranan penting dalam aspek sosialiasi kepadastakeholder. Maka mereka perlu diberikan peluang dan kesempatan mengembangkan rancanganprogram demi rancangan program PR yang efektif.Kata Kunci: Peran Humas, Sosialisasi, Rebranding.
PEMANFAATAN DIGITAL PUBLIC RELATIONS (PR) DALAM SOSIALISASI TAGLINE “jogja istimewa” HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA Adhianty Nurjanah; Frizki Yulianti Nurnisya
ARISTO Vol 4, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.397 KB) | DOI: 10.24269/ars.v4i1.183

Abstract

AbstrakDalam mensosialisasikantagline baru kepada seluruh masyarakat kota Yogyakarta dibutuhkan proses sosialisasi dan disini peranan Humas Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai komunikator dan mediator antara pemerintah dan masyarakat kota Yogyakarta sangat penting. Di era komunikasi digital, pemanfaatan media komunikasi Digital Public Relations (PR) menjadi hal urgent yang dapat dilakukan dalam proses sosialisasi.Dengan memanfaatkan Digital PR, diharapkan proses sosialisasi Jogja Istimewa sebagai branding baru Kota Yogyakarta lebih cepat, tepat dan efektif  tersosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Yogyakarta. Dengan demikian Daerah IstimewaYogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru dapat dengan mudah terwujud. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif menurut Whitney (dalam Nazir, 1988: 63) yaitu penelitian untuk pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, Penelitian ini dilakukan pada Humas Pemerintah Kota Yogyakarta dengan pengkhususan pada implementasi digital Public Relations (PR) dalam mensosialisasikan “jogja Istimewa”.  Kata Kunci: Digital, Public Relations, Sosialisasi
PERAN HUMAS PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DALAM SOSIALISASI TAGLINE “JOGJA ISTIMEWA” Frizki Yulianti Nurnisya
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.084 KB) | DOI: 10.12928/channel.v4i2.6222

Abstract

AbstrakSetelah 14 tahun, tepatnya tahun 2001 tagline “never ending asia” menjadi kontenpromosi Yogyakarta, maka pada tahun 2015 pihak pemerintahan provinsi Daerah IstimewaYogyakarta mengubah tagline tersebut. Proses rebranding tersebut tidak berjalan mulus, karenahasil tagline karya Markplus Inc. mengalami pro dan kontra di kalangan masyarakat. Pascakritik, muncullah solusi bersama dari tim 11 yang terdiri dari para praktisi, akademisi,pemerintah hingga budayawan untuk membuat branding baru, yakni “jogja istimewa”. Kinibranding tersebut harus dihidupkan oleh dukungan banyak pihak agar tidak menjadi “brandingkosong”.Salah satu pilar yang diharapkan mampu mensosialisasikan branding tersebut ialahHumas Pemerintahan Kota Yogyakarta yang berada di Jalan Kenari, Timoho, Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakanmetode studi kasus.Penelitian ini lebih mengarah kepada paradigma positivistik karenaparadigma ini berkenaan dengan pencarian atau penemuan hukum sebab-akibat yang dapatdigunakan dalam konteks dan waktu yang berbeda (Daymon, 2002:11).Hasil penelitian inidiharapkan bisa menambah referensi bagi para humas terutama humas di bidang pemerintahanuntuk lebih meningkatkan kemampuan dalam membangun city branding bagi wilayahnya masingmasing.Hasil penelitian ini menemukan bahwa hasil sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas HumasPemerintahan Kota Yogyakarta belum optimal.Ada banyak faktor yang meyebabkan kurangmaksimalnya peran Humas Pemkot Yoyakarta dalam sosialisasi branding baru “jogja istimewa”.Salah satu faktor tersebut ialah Humas Pemerintah Kota Yogyakarta hanya sebagai pelaksanasaja tidak dilibatkan secara langsung dan yang paling berperan adalah Bappeda DIY danPemerintah Provinsi DIY, sehingga mereka tidak bisa dengan leluasa merancang program yangsesuai dengan kebutuhan mereka. Perlu kesadaran bersama baik ditingkat pemerintahan maupunswasta, bahwa public relations memegang peranan penting dalam aspek sosialiasi kepadastakeholder. Maka mereka perlu diberikan peluang dan kesempatan mengembangkan rancanganprogram demi rancangan program PR yang efektif.Kata Kunci: Peran Humas, Sosialisasi, Rebranding.
PENGEMBANGAN SOUND SYSTEM DAN BACKUP CATU DAYA LISTRIK DI MUSALA Yudhi Ardiyanto; Frizki Yulianti Nurnisya; Meidana Wahyu Pratama
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 6. Digitalisasi Syiar Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.847 KB) | DOI: 10.18196/ppm.46.832

Abstract

Musala Al Mukmin Desa Poncosari selesai dibangun pada bulan Mei 2020. Sejak itu pula penggunaan dan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada warga masyarakat sekitar. Masyarakat secara swadaya mulai melengkapi beberapa fasilitas pendukung yang dianggap cukup penting, yaitu perlengkapan sound system dengan speaker outdoor. Perlengkapan tersebut dianggap sangat penting, karena berfungsi untuk mengumandangkan azan dan menyampaikan pengumuman penting bagi warga sekitar. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan bantuan pengembangan fasilitas pendukung tempat ibadah berupa sound system indoor dan backup catu daya listrik, dilengkapai dengan pelatihan sederhana terkait penggunaan dan perawatannya. Mitra pengabdian kegiatan ini adalah pengelola dan warga sekitar musala Al Mukmin Desa Poncosari. Permasalahan pertama yang dihadapi oleh mitra yaitu, suara Khotib sewaktu khutbah Jumat dan Imam ketika memimpin salat jamaah jahriyah tidak begitu jelas terdengar dari serambi musala, faktor penerapan protokol jaga jarak selama pandemi COVID-19 menyebabkan tempat salat yang berada di dalam musala tidak lagi dapat menampung jamaah, sehingga sebagian jamaah berada di serambi musala. Permasalahan berikutnya terkait dengan pemadaman listrik yang relatif sering terjadi, hal ini dikarenakan musala Al Mukmin terletak di daerah pedesaan. Program pengabdian ini dilaksanakan menggunakan tahapan berupa analisa situasi mitra, tahap perencanaan
PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KOMUNIKASI CSR Adhianty Nurjanah; Frizki Yulianti Nurnisya
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i1.1542

Abstract

Abstrak. Program Corporate Social Responsibility semakin marak dilakukan seiring dengan tingginya kesadaran perusahaan untuk berlaku etis dan transparan dalam menjalankan bisnisnya, sehingga beranggapan bahwa CSR bisa menjadi salah satu bentuk nyata tanggung jawab perusahaan. Tidak hanya melaksanakan kegiatan CSR, akan tetapi perlu juga untuk mengkomunikasikan program CSR kepada stakeholder karena selain bentuk transparansi juga mensosialisasikan program demi mewujudkan mutual understanding dengan seluruh stakeholder. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pelaksanaan program CSR dan komunikasi CSR perusahaan di dua negara yaitu Malaysia yang diwakili Delegation of the European Union to Malaysia dan perusahaan Indonesia yang diwakili oleh PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia. Metode studi kasus digunakan dalam penelitian ini dengan menimbang kedua negara memiliki kesamaan karakteristik kebudayaan dan teknik pengumpulan data akan dilakukan indepth interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program CSR kedua perusahaan tersebut lebih banyak pada pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dengan memberikan banyak workshop dan pendampingan dalam kebutuhan utama masyarakat di kesehatan, pendidikan, termasuk pemberian subsidi modal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat penerima manfaat. Kedua perusahaan juga melakukan kegiatan komunikasi kepada masyarakat penerima manfaat program dengan komunikasi dua arah (two way communication) dialogis antar perusahaan dan masyarakat. Bagi  Delegation of the European Union to Malaysia, CSR merupakan upaya perusahaan membangun masyarakat dan menciptakan visibilitas perusahaan. Sedangkan untuk perusahaan Indonesia, PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia, menganggap CSR merupakan kontribusi tanggung jawab perusahaan dengan meningkatkan perekonomian masyarakat dan secara tidak langsung akan berdampak positif untuk reputasi perusahaan.  Kata Kunci: Pelaksanaan, Corporate Social Responsibility (CSR), Komunikasi Perusahaan  Abstract: The program of Corporate Social Responsibility is increasingly prevalent in line with the high awareness of the company to act ethically and transparently in carrying out its business, so that it is assumed that CSR can be a real form of corporate responsibility. Not only carrying out CSR activities, but also need to communicate CSR programs to stakeholders because in addition to the form of transparency also socialize the program in order to realize mutual understanding with all stakeholders. This study aims to explore the implementation of CSR programs and CSR communications of companies in two countries, represented by PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia and the Delegation of the European Union to Malaysia. The case study method will be used in this study by considering the two countries have similar cultural characteristics and the technique of data collection will be conducted in an interview. The results showed that the implementation of CSR programs by the two companies was carried out by providing support in community development activities through capacity building in the form of training and mentoring in the fields of education, health and the environment and providing business capital assistance in the economy / MSME. In implementing the CSR program, the two companies also conduct communication activities to the beneficiaries of the program with dialogical two-way communication between companies and the community. For PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia, CSR is a contribution of the company to realize public welfare and increase the company's positive reputation in the eyes of its stakeholders. As for the Delegation of the European Union to Malaysia, C SR is an effort by the company to build a community and create corporate visibility. Keywords: Implementation, Communication, Corporate Social Responsibility (CSR), Company