Indonesia's high maternal mortality rate (MMR) is still a significant health problem and requires serious treatment. One of the three most prominent contributors to MMR is hypertension in pregnancy (HP). Education is one of the essential efforts that can be carried out in the early prevention of preeclampsia, one part of HDK. This activity was carried out by the Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine, Hasanuddin University, especially the OBGINSOS division, and aims to increase the knowledge of cadres and pregnant women in screening and preventing preeclampsia. This program is expected to impact reducing morbidity and mortality in mothers. This activity was carried out with counseling to 43 cadres and pregnant women in the Rappokalling Primary Health Center Makassar area. Assessment of the level of knowledge of participants about hypertension in pregnancy before and after counseling was assessed through a questionnaire and then analyzed with the Wilcoxon statistical test analyzing the average difference between the two assessment results in this report. This activity showed a significant increase in the participant's knowledge score with pre-test and post-test scores of 5.00 ± 3 and 8.00 ± 2, respectively (p=0.000). In conclusion, counselling activities at the Rappokalling Primary Health Center increased participants' knowledge about HP and indicated an exemplary program implementation. || Di Indonesia, angka kematian ibu (AKI) yang tinggi masih merupakan masalah kesehatan utama dan memerlukan penanganan yang serius. Salah satu dari tiga terbesar penyumbang AKI tersebut adalah hipertensi dalam kehamilan (HDK). Penyuluhan merupakan salah satu upaya esensial yang dapat dilakukan dalam pencegahan dini preeklampsia, salah satu bagian dari HDK. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin khususnya divisi OBGINSOS, dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader dan ibu hamil dalam skrining dan pencegahan preeclampsia. Hal ini diharapkan dapat berdampak pada penurunan angka kesakitan dan kematian pada Ibu. Kegiatan ini dilaksanakan dengan penyuluhan kepada 43 orang kader dan ibu hamil di wilayah Puskesmas Rappokalling Makassar. Penilaian tingkat pengetahuan peserta tentang hipertensi dalam kehamilan sebelum dan sesudah konseling dinilai melalui kuesioner kemudian dilakukan analisis dengan uji statistik Wilcoxon menganalisis perbedaan rata-rata antara dua hasil penilaian dalam laporan ini. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan dari skor pengetahuan peserta yang bermakna dengan nilai median pre-test dan post-test 5.00 ± 3 dan 8.00 ± 2 secara berturut-turut (p=0,000). Kesimpulannya, kegiatan penyuluhan di Puskesmas Rappokalling mampu meningkatkan pengetahuan peserta mengenai HDK dan menjadi indikator terlaksananya kegiatan dengan baik.