Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA KEBUTUHAN PELATIHAN PADA OPERASIONAL PENYEDIA LAYANAN MAKANAN (TATA HIDANG) DI HOTEL PRIMA CIREBON Joseph Aldo Irawan; Riyanto Wibowo; Peri Puarag; Iva Yulia Mustafa; Ratna Puspita Dewi
Journal of Hospitality and Tourism Vol 2, No 2 (2024): Journal of Hospitality and Tourism
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/jht.v2i2.6517

Abstract

Pelatihan di hotel merupakan sebuah upaya menunjang kualitas dari sumber daya manusia. Pelatihan memerlukan analisa yang tepat agar memiliki dampak yang baik bagi sebuah hotel. Penelitian akan analisa kebutuhan pelatihan harus dilakukan agar jenis pelatihan yang diberikan dapat tepat guna. Melalui penelitian kuantitatif, peneliti memaparkan sebuah 11 indikator capaian kepada 20 responden di departemen tata hidang dengan dibantu penarikan kuesioner. Setelah itu, penulis memaparkan hasil dalam bentuk hitungan skala Likert dan dibantu dengan metode garis kontinum sebagai pemaparnya. Hasil menyeluruh didapati hanya terdapat 4 indikator yang dinilai masih “ragu” dikarenakan berbagai faktor internal hotel. 7 indikator lainnya berhasil mendapatkan nilai positif berupa “setuju”. Nilai positif ini merupakan hasil kerja keras dan kerja sama yang terjalin baik antara manager tata hidang dengan manager sumber daya manusia. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi Hotel Prima Cirebon untuk dapat terus mengembangkan hotelnya kearah yang lebih baik di kemudian hari. Kata Kunci: analisa kebutuhan pelatihan, hotel, tata hidang
Spatial Concept of Baluarti Keraton Kacirebonan Ratna Puspita Dewi; Peri Puarag
International Journal of Education, Language, Literature, Arts, Culture, and Social Humanities Vol. 2 No. 1 (2024): February : International Journal of Education, Language, Literature, Arts, Cult
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/ijellacush.v2i1.706

Abstract

The Kacirebonan Palace in Cirebon City, known for its Javanese culture, houses a unique settlement surrounded by the Balutanti Fort. Baluarti Keraton Kacirebonan blends Chinese, Colonial, and Traditional-era buildings, preserving Javanese customs and procedures. However, challenges such as lack of authority, unclear preservation concepts, reliance on government subsidies, conflicts of interest, and low community participation hinder its preservation. This study uses Combined Strategies, combining Historical Research and Qualitative Research, to analyze objects from the past and examine their relationship with architectural design. Data sources include inscriptions, writings, and local experiences. Palaces often change over time, maintaining their architectural style by comparing new buildings with old ones. The roof shape, openings, and columns of new buildings often resemble those of the old building. The chessboard pattern, used for small towns with defense, agriculture, and trade functions, is also prevalent. Social factors and cultural influences significantly influence the spatial layout of a settlement. The Kacirebonan Palace complex, located southwest of Kasepuhan Palace and 500 meters south of Kanoman Palace, spans 46,500 square meters and features a Chinese-mixing style, Colonial, and Traditional era building. Baluarti settlement, part of the palace area, has a grid pattern with small, narrow roads, following the Palace's tradition. Baluarti, a Javanese settlement, is a residence for nobles, high-ranking priyayi, and courtiers of the Kacirebonan Palace. The settlement is characterized by a magersari system, where the king gives land for Abdidalem''s residence. The social status of the Baluarti community is derived from its family line, with most citizens having titles obtained from the king. Keraton Kacirebonan''s architecture blends Colonial, Chinese, and Javanese styles, while religious beliefs, social status, and the traditional magersari system influence the Baluarti settlement's layout.
PELUANG OBYEK DAN DAYA TARIK PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA MANIS KIDULKECAMATAN JALAKSANA-KUNINGAN Puarag, Peri; Ari Wibowo, Toni
Jurnal Pariwisata Prima Vol. 1 No. 1 (2023): SEPTEMBER
Publisher : P2PKM Politeknik Pariwisata Prima Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Manis kidul terdiri dari lima (5) dusun yang terdapak di Kecamatan Jalaksana kabupaten Kuningan, dimana memiliki potensi obyek dan daya tarik wisata yang dapat menjadi peluang dalam kegiatan pariwisata dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk potensi obyek dan daya tarik wisata yang dapat dijadikan sebagai peluang desa Manis Kidul menjadi desa wisata di kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan.  Selain itu juga untuk mengetahui profil sosial, ekonomi dan budaya di desa Manis Kidul dalam menggali potensi yang terdapat dimasyarakat. Penelitian ini akan menghasilkan potensi-potensi obyek dan daya tarik wisata yang terdapat di desa Manis Kidul melalui observasi, wawancara termasuk juga akan menghasilkan profil sosial, ekonomi dan budaya masyarakat desa Manis Kidul melalui studi dokumentasi dan wawancara. Kegiatan wawancara untuk mempeproleh data dilakukan dengan kepada desa (Kuwu) Manis Kidul, tokoh masyarakat serta masyarakat yang ada di Mannis kidul yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil observasi, wawancara dan dokumentasi akan dianalisis dengan SWOT analisis untuk melihat peluang pariwisata yang terdapat di desa Manis Kidul berdasarkan attraction (daya tarik), accesable (sistem dicapai), amenities (fasilitas), ancillary (lembaga pariwisata) dan akan dideskriptifkan secara kualitatif peluang pariwisata yang dapat dikembangkan di desa Manis Kidul. Peluang-peluang pariwisata yang terdapat di desa Manis Kidul diharapakan dapt berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa Manis Kidul dan juga sebagai pendukung pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism/CBT) bagi kabupaten Kuningan.