Winda Setyawati
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KRITIK SOSIAL PADA PUISI SAJAK PERTEMUAN MAHASISWA KARYA W.S RENDRA Naufal Adam Kurniawan; Winda Setyawati; Fatimah Nurhayati; Sri Wahono Saptomo
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 8 No. 4 (2023): JURNAL BASTRA EDISI OKTOBER 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bastra.v8i4.253

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini menganalisis puisi sajak pertemuan mahasiswa karya WS. Rendra, serta peran fungsi sosial sastra dalam mengatasi kritik sosial yang ada di masyarakat. Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji teks puisi W.S Rendra adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana pendekatan sastranya adalah sosiologis. Meskipun untuk informasi ada kutipan dari teks puisi sosio-kritis W.S Rendra. Dalam puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa mengangkat masalah kurangnya transparansi antara pemerintah dengan rakyat kecil. Permasalahan antara pemerintah dan rakyat, terutama rakyat golongan kebawah sangat relevan yang terjadi di negara Indonesia. Terdapat kelebihan dalam puisi ini, WS Rendra mampu mempublikasikan permasalahan pemerintah sehingga masyarakat lebih terbuka dan siap bersuara. Puisi ini juga menyadarkan masyarakat bahwa masih banyak orang, khususnya pelajar, yang peduli dengan penderitaan mereka. Tujuan dari penulisan artikel ini menganalisis puisi sajak pertemuan mahasiswa karya WS. Rendra, serta peran fungsi sosial sastra dalam mengatasi kritik sosial yang ada di masyarakat. Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji teks puisi W.S Rendra adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana pendekatan sastranya adalah sosiologis. Meskipun untuk informasi ada kutipan dari teks puisi sosio-kritis W.S Rendra. Dalam puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa mengangkat masalah kurangnya transparansi antara pemerintah dengan rakyat kecil. Permasalahan antara pemerintah dan rakyat, terutama rakyat golongan kebawah sangat relevan yang terjadi di negara Indonesia. Terdapat kelebihan dalam puisi ini, WS Rendra mampu mempublikasikan permasalahan pemerintah sehingga masyarakat lebih terbuka dan siap bersuara. Puisi ini juga menyadarkan masyarakat bahwa masih banyak orang, khususnya pelajar, yang peduli dengan penderitaan mereka.  
Model Praktis Kesantunan Berbahasa dalam Pengumuman bagi Penumpang Kereta Rel Listrik Winda Setyawati; Muhlis Fajar Wicaksana; Dewi Kusumaningsih
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i3.4077

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membangun komunikasi melalui bahasa yang santun bagi penumpang kereta rel listrik sebagai salah satu penghubung kepada konsumen pengguna kereta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, analisis, dan dokumentasi. Data penelitian ini berupa parktik kesantunan bahasa secara verbal dalam pengumuman KRL yang diperoleh melalui pengamatan dan dokumentasi. Sumber data yang didaptkan sebanyak 37 pengumuman verbal di KRL Gawok Solo-Yogyakarta selama 1 jam perjalanan. Teknik pengambilan data dilakukan dengan simak dan rekam kemudian transkripsi serta diklasifikasikan berdasarkan aspek kesantunan berbahasa yang digunakan, meliputi pengumuman “sapaan”, pengumuman "himbauan", pengumuman "terima kasih", pengumuman “perintah” yang santun. Selanjutnya, teknik analisis data dilakukan dengan analisis konteks yaitu mengidentifikasi dan mendeskripsikan aspek-aspek kesantunan berbahasa berdasarkan teori Leech. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kesantunan berbahasa telah diupayakan dalam pengumuman di KRL Gawok Solo-Yogyakarta, meskipun masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan. Ditemukan 16 kalimat yang mengandung 4 aspek kesantunan bahasa yang terdiri dari pengumuman verbal “sapaan” sebanyak 2 data, pengumuman verbal “himbauan” sebanyak 7 data, pengumuman ucapan “terima kasih” sebanyak 4 data, dan pengumunan verbal “perintah” ditemukan sebanyak 2 data Peningkatan yang perlu dilakukan meliputi variasi penggunaan kalimat untuk “sapaan, himbauan, terima kasih, perintah”