p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Agrikultura
Fahmi, Rahmad Bahaudin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Keefektifan Ekstrak Air Biji Adas dalam Menekan Pertumbuhan Koloni, Produksi, dan Perkecambahan Konidia Jamur Alternaria solani, Penyebab Penyakit Bercak Coklat pada Tanaman Tomat Suganda, Tarkus; Fahmi, Rahmad Bahaudin; Hidayat, Yusup
Agrikultura Vol 33, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i2.38940

Abstract

Penyakit bercak coklat pada tanaman tomat, yang disebabkan oleh Alternaria solani merupakan penyakit penting yang dapat menimbulkan kehilangan hasil yang cukup merugikan. Penyakit ini biasanya dikendalikan menggunakan fungisida sintetik, namun jika penggunaannya tidak bijak, fungisida sintetik dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu ditemukan pengendalian yang efektif namun ramah lingkungan. Biji adas telah dilaporkan memiliki efek antifungal karena memiliki zat metabolit sekunder seperti flavonoid, tannin, terpenoid, alkaloid dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak air biji adas dalam menekan pertumbuhan koloni, produksi dan perkecambahan konidia A. solani secara in-vitro. Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2021 sampai Januari 2022 di Laboratorium Fitopatologi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, menggunakan metode umpan beracun. Konsentrasi ekstrak air biji adas yang digunakan adalah 0,5%, 1,0%, 3,0%, 5,0% dan 0,0% (tanpa ekstrak) sebagai kontrol.  Perlakuan ditata menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan diulang lima kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak air biji adas mampu menghambat jamur A. solani.  Konsentrasi 5,0% menunjukkan persentase penekanan tertinggi, terhadap pertumbuhan koloni A. solani sebesar 61,67%; terhadap produksi konidia sebesar 81,21%, dan terhadap perkecambahan konidia sebesar 70,93%.
Potensi Minyak Atsiri Biji Adas dalam Menginduksi Resistensi Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum acutatum J. H. Simmonds) Fahmi, Rahmad Bahaudin; Suganda, Tarkus; Yulia, Endah
Agrikultura Vol 35, No 2 (2024): Agustus, 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v35i2.54580

Abstract

Induksi resistensi adalah strategi untuk meningkatkan ketahanan tanaman dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan tanaman sehingga dapat mencegah infeksi patogen dari awal pertumbuhan tanaman. Minyak atsiri biji adas adalah salah satu agen penginduksi resistensi yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman. Kandungan senyawa utama dalam minyak atsiri biji adas dilaporkan dapat merangsang produksi metabolit sekunder seperti fenolik dan flavonoid yang memiliki sifat antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan minyak atsiri biji adas sebagai agen penginduksi resistensi pada tanaman cabai, menelusuri cara aplikasi yang optimal guna menekan penyakit antraknosa serta mengidentifikasi perbedaan kandungan metabolit sekunder seperti fenolik dan flavonoid pada daun cabai setelah diinduksi. Penelitian dilakukan dari bulan Desember 2023 hingga Maret 2024 di Laboratorium Fitopatologi dan rumah kaca Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, serta Laboratorium Aplikasi Kimia dan Pelayanan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan lima ulangan yaitu kontrol tidak diinokulasi, kontrol yang diinokulasi, perendaman benih, penyemprotan bibit, kombinasi perendaman benih dan penyemprotan bibit serta fungisida M-Bion 1/48 MZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi antara perendaman benih dan penyemprotan bibit dengan minyak atsiri biji adas efektif meningkatkan ketahanan tanaman cabai terhadap penyakit antraknosa. Perlakuan kombinasi berhasil mengurangi perkembangan total penyakit antraknosa (AUDPC) pada daun cabai sebesar 29,75% dan menekan penyakit antraknosa pada buah cabai sebesar 45,75%. Hasil juga menunjukkan kandungan total fenolik dan flavonoid tertinggi pada perlakuan kombinasi antara perendaman benih dan pemyemprotan bibit dengan minyak atsiri biji adas masing-masing sebesar 0,87% dan 0,56%. Dengan demikian, perlakuan induksi resistensi menggunakan minyak atsiri biji adas memiliki potensi signifikan dalam pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman cabai.