Fatihmatun Zahro
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengungkapan Diskriminasi Sosial pada Tokoh Utama Penyandang Kebutuhan Khusus dalam Film Miracle In Cell No.7 (Kajian Sosiologi Sastra) Fatihmatun Zahro; Nawawi Nawawi
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 10, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v10i2.18081

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan diskriminasi sosial pada tokoh utama penyandang kebutuhan khusus dalam film Miracle In Cell No.7. Data penelitian dikumpulkan menggunakan metode kualitatif diskriptif dengan pendekatan sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Teknik analisis data deskriptif mulai dari klasifikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pengungkapan diskriminasi sosial dengan melihat empat aspek yaitu diskriminasi Sosial yang terjadi di halaman rumah Melati, diskriminasi sosial yang terjadi di ruang intograsi kantor polisi, diskriminasi sosial yang terjadi di dalam sel penjara, diskriminasi sosial yang terjadi di ruang sidang banding. Diskriminasi adalah tindakan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok masyarakat. Tindakan pembedaan yang paling sering kita temui di masyarakat antara lain, ras, agama, kelas sosial ekonomi, dan kondisi fisik seseorang. Seperti dalam film Miracle In Cell No.7, bahwasannya tokoh utama bernama Dodo Rozak yang mengalami kelainan genetikal, berhak mendapatkan keadilan dan kesetaraan dengan yang lainnya, karena pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial, kita tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan orang lain, maka dari itu, kita tidak boleh memandang dengan siapa kita berteman, bergaul atau berinteraksi, tidak peduli bahwa ia berkebutuhan khusus, ras dan agamanya apa, karena pada hakekatnya kita semua sama, maka perlakukanlah mahluk sosial dengan sebaik-baiknya.