Husnurropiq Husnurropiq
Uniska MAB

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Moderasi Budaya Organisasi Terhadap Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dengan Keterlibatan Karyawan Pegawai Organisasi Publik Basuki . Basuki; Rahmi Widyanti; Husnurropiq Husnurropiq
AL-ULUM : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 9, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/alsh.v9i2.12711

Abstract

Selama masa pandemi COVID-19 yang berlangsung dari Maret hingga September 2020, jumlah hari sakit staf meningkat hingga menjadi 20% di SKPD Kota Banjarmasin. Organisasi dirugikan sebagai akibat dari ketidakhadiran pegawai tersebut. Meskipun manajemen telah menyetujui protokol kesehatan, banyak dari mereka menolak untuk mematuhinya, fenomena ini diyakini karena kurangnya keterlibatan karyawan dan budaya organisasi. Berdasarkan penelitian terdahulu disarankan untuk melakukan  penelitian lebih lanjut ke dalam faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan karyawan, serta  untuk mengetahui tentang peran budaya organisasi sebagai moderator. Penelitian ini mencoba memasukkan peran budaya organisasi sebagai moderator dalam hubungan antara kepemimpinan transformasional dan keterlibatan karyawan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif terhadap 86 pegawai negeri di SKPD di Kota Banjarmasin. Temuan penelitian ini menyatakan bahwa  kepemimpinan transformasional secara positif mempengaruhi keterlibatan karyawan, dan motivasi inspirasional adalah dimensi tertinggi yang memberikan faktor keterlibatan karyawan yang paling efektif. Oleh karena itu, untuk mengembangkan keterlibatan karyawan,organisasi perlu menekankan elemen yang ada di dalam dimensi tersebut seperti berbicara secara optimis tentang masa depan dan apa yang perlu dicapai. Budaya organisasi dikategorikan sebagai tipe pasar, dan tidak memoderasi hubungan antara kepemimpinan transformasional dan keterlibatan karyawan. Disarankan untuk memiliki budaya yang lebih hierarkis untuk dapat memperkuat hubungan, karena industri perawatan kesehatan harus berfungsi dengan lancar, menjaga organisasi dalam aturan dan kebijakan formal.