Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN USAHAWAN MIKRO DESA CUKILAN KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH UNTUK MENGEMBANGKAN PRODUKSI HULU-HILIR TALAS KIMPUL Dina Banjarnahor; Sarlina Palimbong; Ruth Meike Jayanti; Eirene Putri Cahyani Laia; Dikky Bayu Setyawan; Aldi Verry Pardamean Damanik; Lita Wahyu Rikawati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i3.910-918

Abstract

Desa Cukilan di Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi talas kimpul (Xanthosoma sagittifolium) menjadi komoditas andalan desa. Ada 11 warga desa Cukilan yang berkomitmen membentuk kelompok usaha terpadu untuk mengolah kimpul menjadi produk bernilai jual tinggi, melakukan pemasaran, dan mengembangkan kebun kimpul sebagai penyedia bahan baku. Cita-cita mereka terkendala minimnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan ketrampilan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, pengusul dan mitra calon usahawan hendak: 1) Meningkatkan penerapan ipteks oleh mitra untuk menciptakan variasi olahan kimpul serta memasarkannya secara luas, 2) Meningkatkan penerapan ipteks dan wawasan lingkungan oleh petani dalam mengelola kebun kimpul, dan 3) Menerapkan manajemen usaha hulu-hilir kimpul yang terpadu dan kolaboratif antar anggota usaha pengolahan kimpul, anggota pemasaran, dan petani. Terdapat tiga fokus kegiatan yaitu: a) Pelatihan dan pendampingan anggota untuk menciptakan dan memasarkan tepung dan snack kimpul yang berkualitas, higienis, dan menarik, b) Pelatihan dan pendampingan petani untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan kebun kimpul, dan c) Pendampingan manajemen usaha terpadu. Selama kegiatan pelatihan dan pendampingan berlangsung, telah dihasilkan produk berupa tepung kimpul Cukilandz dan beberapa olahannya, pembibitan kimpul, akun pemasaran online, keikutsertaan dalam ekspo/pameran pangan maupun pertanian, penjualan tepung kimpul, serta sinergi antara pengusaha olahan, pemasar, dan petani. Kemampuan dan ketrampilan mitra pun bertambah baik dari aspek pengolahan hasil kimpul, pemasaran, maupun pengelolaan kebun.
Isolasi dan Karakterisasi Ralstonia Solanacearum Species Complex Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Jahe di Kecamatan Sumowono dan Tengaran, Kabupaten Semarang Kusuma, Jonathan Galih Raka; Setiawan, Andree Wijaya; Jayanti, Ruth Meike
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 31 No 3 (2024): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v31i3.2226

Abstract

Penyakit layu bakteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum Species Complex yang dapat ditemukan pada komoditas pertanian salah satunya pada tanaman jahe. Layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum Species Complex merupakan salah satu patogen tular tanah yang paling serius dan menjadi perhatian khusus bagi petani karena nantinya akan berdampak kerugian ekonomi dengan menurunnya angka produktivitas tanaman jahe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi secara morfologi dan biokimia bakteri R. solanacearum Species Complex dan sebarannya di Kecamatan Sumowono dan Tengaran Kabupaten Semarang. Metode yang dipergunakan adalah uji fisiologis dan biokimia meliputi pengamatan morfologi, uji gram, uji oksidase, dan aktivitas arginin dihidrolase, serta uji hipersensitivitas, uji postulat koch dan uji biovar. Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui sebaran RSSC pada tanaman jahe ditemukan di Kecamatan Sumowono. RSSC yang ditemukan merupakan strain biovar 4, dimana terbukti dapat menyebabkan layu bakteri pada tanaman jahe.
Potensi Bakteri Endofit dari Tanaman Jahe Sebagai Agens Pengandali Hayati Kristianingrum, Sabrina Ayu; Setiawan, Andree Wijaya; Jayanti, Ruth Meike
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 2 (2024): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v12i2.12263

Abstract

The use of synthetic pesticides is not effective in reducing the prevalence of disease because it produces residues and does not support biodiversity. This is an unwise practice and can cause problems in the future.  The use of endophytic microorganisms is widely used to control plant diseases and pests, because it is known to have various pathogen inhibition mechanisms. Biological agents that are used to inhibit plant pathogens and have been widely developed, one of which is endophytic bacteria. The purpose of the research was to evaluate the potential of endophytic bacterial isolate from ginger plants as biological control agents. The type of research used is descriptive and exploratory. Sampling of healthy ginger plants was carried out at 5 points in two sub-districts, namely Getasan and Sumowono, Semarang Regency. Isolation is carried out by taking healthy ginger plants from the roots, rhizomes, fronds, and leaves. Characterization and selection of isolates were carried out by testing their phosphate dissolving ability, nitrogen anchoring, amylase and protease activities, and antagonist tests with Fusarium oxysporum in vitro. The results of this study are that (1) 20 pure isolates were successfully isolated consisting of 2 isolates derived from leaves, 4 isolates from fronds, 8 isolates from roots, and 6 isolates from rhizomes; (2) D91 isolate has the potential as a biological agent with an antagonist mechanism of 86.91% supported by protease enzyme activity, able to dissolve phosphate and anchor nitrogen.
EDUKASI BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI MEDIA MENGURANGI PENGGUNAAN GAWAI PADA ANAK Ruth Meike Jayanti; Theresa Dwi Kurnia; Thomas Yoga Prasetya Susilo; Tathe Surya Ananda; Yohanes Hasiholan Parhusip; Cantika Lidyawati; Syahrul Neeza Aryana Nugroho
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.28244

Abstract

Abstrak: Penggunaan gawai yang berlebih pada anak saat ini menjadi masalah yang semakin umum di era digital ini. Fenomena kecanduan gawai pada anak saat ini berada pada situasi mengkhawatirkan. Mengurangi waktu layar, menetapkan batasan penggunaan, serta mendorong kegiatan alternatif dan lebih produktif dapat membantu mengatasi kecanduan. Edukasi tentang jamur tiram dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi ketergantungan anak pada gawai. Dengan mempelajari budidaya dan merawat jamur tiram, anak-anak dapat terlibat dalam kegiatan praktis dan mendidik sekaligus menyenangkan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada anak tentang budidaya jamur tiram sebagai media dalam upaya mengurangi penggunaan gawai pada anak. Peserta kegiatan ini adalah siswa kelas 4 di sekolah dasar berjumlah 48 siswa. Metode yang digunakan berupa edukasi melalui penyuluhan, praktik pendampingan dan evaluasi. Hasil evaluasi dengan kuisioner sebelum dan sesudah kegiatan edukasi menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang dampak penggunaan gawai berlebih, pengetahuan dan keterampilan budidaya dan perawatan jamur tiram. Nilai pengingkatan berkisar antara 23% sampai 100%.Abstract: Excessive use of gadgets in children is an increasingly common problem in this digital era. The phenomenon of gadget addiction in children is currently in an alarming situation. Reducing screen time, setting usage limits, and encouraging alternative and more productive activities can help overcome addiction. Education about oyster mushrooms can be an effective solution to reduce children's dependence on gadgets. By learning to cultivate and care for oyster mushrooms, children can be involved in practical, educational, and fun activities. The purpose of this activity is to provide education to children about oyster mushroom cultivation as a medium to reduce gadget use in children. Participants in this activity were 48 students in grade 4 at elementary school. The methods used were education through extension, mentoring practices, and evaluation. The evaluation results with a questionnaire before and after the educational activity showed an increase in knowledge about the impact of excessive gadget use, knowledge, and skills in oyster mushroom cultivation and care. The increase in value ranged from 23% to 100%.
Morphological and biochemical identification of Ralstonia solanacearum strains in ginger (Zingiber officinale Roscoe) wilt disease Natalia, Kezia; Setiawan, Andree Wijaya; Jayanti, Ruth Meike
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v21i2.19616

Abstract

The Ralstonia solanacearum Species Complex (RSSC) is a significant plant pathogen affecting various agricultural commodities, including ginger. Understanding the distribution and characteristics of RSSC in ginger plants is crucial for effective disease management. This study aims to determine the distribution of RSSC in ginger plants and identify the pathogen through morphological and biochemical characterization. The research was conducted in Banyubiru and Getasan districts, Semarang Regency, Indonesia. The study involved purposive sampling, isolation, and purification of isolates, followed by morphological characterization through observation and biochemical characterization using Gram staining with KOH, oxidase test, arginine activity test, hypersensitivity test, bacterial density calculation, Koch's postulates, and biovar characterization. Three isolates from Banyubiru displayed typical morphological characteristics of RSSC, including round, mucoid colonies with red centers and white edges on TZC medium, and rod-shaped bacterial cells. Biochemical characterization identified these isolates as RSSC strains biovar 3 and 4, capable of causing bacterial wilt in ginger plants. The study confirmed the presence of bacterial wilt in ginger in Banyubiru district. The findings reveal the spread of bacterial wilt caused by RSSC in ginger plants in Banyubiru, Semarang Regency. There is a need for measures to control the potential spread of RSSC in the surrounding host plant areas in Tlumpak Village, Banyubiru district.