Staphylococcus aureus adalah flora normal kulit yang mampu menjadi patogen dan menyebabkan infeksi kulit ringan maupun infeksi berat dengan tanda khas peradangan, abses, dan nekrosis. Bakteri Staphylococcus aureus resisten terhadap banyak antibiotik sehingga menimbulkan masalah terapi terhadap infeksi, seperti MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus). Minyak zaitun diketahui mengandung senyawa yang mampu menghambat bahkan membunuh bakteri, yaitu oleuropein, hidroksitirosol dan tirosol, flavonoid, dan minyak atsiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak zaitun (Olea europaea L.) jenis Extra Virgin terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian dilakukan dengan true experimental post test menggunakan metode disc diffusion (metode Kirby Bauer) untuk melihat efektivitas minyak zaitun jenis Extra Virgin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Dilakukan uji identifikasi bakteri menggunakan pewarnaan gram, uji katalase metode slide, uji katalase metode tabung, dan uji koagulase. Tampak bakteri berbentuk bulat dan berwarna ungu (gram positif) yang bergerombol seperti gambaran rantai anggur, gambaran hasil positif untuk bakteri Staphylococcus aureus. Uji katalase metode slide dan tabung terinterpretasi positif. Hasil dari penelitian ini diperoleh rata-rata zona hambat minyak zaitun extra virgin sebesar 2,64 mm (media 1), 2,62 mm (media 2), 1,94 mm (media 3), dan 1,36 mm (media 4) dengan interpretasi resisten. Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus mampu dihambat dengan minyak zaitun (Olea europaea L.) jenis Extra Virgin, namun daya hambat sangat lemah.