Muhammad Kemal Rafif
Program Studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh pasang surut air laut terhadap kekuatan beton komposit material Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) Muhammad Kemal Rafif; Alfinna Mahya Ummati
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 12 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/pd.12.2.6518.218-227

Abstract

Beton merupakan material yang umum digunakan untuk membangun infrastruktur pada berbagai kondisi lingkungan, namun beton memiliki kelemahan pada lingkungan yang terpapar air garam. Sehingga penulis bermaksud meneliti mengenai dampak paparan air laut terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton, serta menggunakan Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) sebagai pengganti semen untuk mengurang dampak paparan air laut terhadap beton. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan percobaan dengan memaparkan beton dengan air laut buatan dengan siklus kering basah dengan durasi perendaman 24 jam, 16 jam, dan 8 jam, sebagai intepretasi dari siklus pasang surut air laut. Hasil pengujian yang didapat adalah dengan menambahkan GGBFS dalam campuran beton sebanyak 20%, beton akan mengalami peningkatan performa dari 29.06 MPa pada kuat tekan dan 2.34 MPa pada tarik belah menjadi 32.17 MPa pada kuat tekan dan 3.64 pada kuat tarik belah, jika dibandingkan dengan beton tanpa tambahan GGBFS, dan dengan memaparkannya dengan air laut selama 24 jam, beton dengan campuran GGBFS 20% memiliki kuat tekan yang lebih baik dari beton normal tanpa campuran GGBFS, namun dengan kadar GGBFS 40% beton akan mengalami penurunan performa menjadi 26.98 MPa. Sedangkan berdasarkan metode perendaman menggunakan air laut yang telah dilakukan, penurunan performa menjadi 24.15 MPa ketika mengalami siklus perendaman 8 jam, dan pengeringan selama 16 jam Hal ini membuktikan bahwa beton yang terpapar air laut akan mengalami penurunan kekuatan terlebih pada kondisi pasang-surut yang ekstrim. Pemanfaatan GGBFS sebagai bahan campuran beton merupakan salah satu upaya pemanfaatan limbah, namun terdapat proporsi ideal dan teknik pencampuran yang perlu diperhatikan, sehingga beton limbah tidak mengalami kehilangan performa yang signifikan.
Pengaruh pasang surut air laut terhadap kekuatan beton komposit material Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) Muhammad Kemal Rafif; Alfinna Mahya Ummati
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa 218-227
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/pd.12.2.6518.218-227

Abstract

Concrete is a material that is commonly used to build infrastructure in various environmental conditions, but concrete has a weakness in environments exposed to salt water. So, the engineer intends to research the impact of exposure to sea water on the compressive strength and split tensile strength of concrete, and use GGBFS as a substitute for cement to reduce the impact of exposure to sea water on concrete. In this study, researchers will conduct experiments by exposing concrete to artificial seawater with dry-wet cycles with immersion durations of 24 hours, 16 hours, and 8 hours, as an interpretation of the tide cycle. The test results obtained are by adding 20% of GGBFS to the concrete mixture, the concrete will experience an increase in performance from 29.06 MPa on compressive strenght and 2.34 MPa on tensile split strenght to be 32.17 MPa on compresive dan 2.64 on tensile split strenght compared to concrete without the addition of GGBFS, and by exposing it to seawater for 24 hours, concrete with 20% GGBFS mixture has compressive strength which is better than normal concrete without GGBFS mixture, but with 40% GGBFS content the concrete will decreases in performance to 26.98 MPa. Meanwhile, based on the immersion method using sea water that has been carried out, the decrease in concrete performance is most significant to 24.15 MPa in compressive streght when it experiences an 8-hour soaking cycle. This proves that concrete exposed to sea water will experience a decrease in strength, especially in extreme tidal conditions. Utilization of GGBFS as a concrete mix is an effort to utilize waste, but there are ideal proportions and mixing techniques that need to be considered, so that waste concrete does not experience a significant loss of performance.