Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ETIKA LINGKUNGAN HIDUP DALAM NOVEL KUBAH DAN ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI DAN RELEVANSINYA SEBAGAI PEMBELAJARAN SASTRA Venus Khasanah; Novi Anoegrajekti; Samsi Setiadi
Prosiding Seminar Nasional dan Internasional HISKI 2023: THE 31st HISKI INTERNATIONAL CONFERENCE ON LITERARY LITERACY AND LOCAL WISDOM (JUNI 2023)
Publisher : Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/psni.v3i0.78

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip etika lingkungan yang direpresentasikan dalam novel Kubah dan Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari serta relevansinya terhadap pembelajaran sastra. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori etika lingkungan menurut Arne Naess dan A. Sonny Keraf. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan ekologi sastra dan secara khusus disebut ekokritik sastra. Peneliti memaparkan penelitian ini mengarah pada penjelasan deskriptif sebagai ciri khas dari penelitian kualitatif. Dalam hal ini, peneliti mendeskripsikan prinsip-prinsip etika lingkungan yang digambarkan melalui sikap dan perilaku para tokoh. Metode ilmiah yang diterapkan dalam kajian ini adalah pendekatan wacana yang terdapat dalam ekokritik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Kubah mengandung delapan prinsip etika lingkungan, yaitu (1) sikap hormat terhadap alam; (2) prinsip tanggung jawab; (3) solidaritas kosmis; (4) prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam; (5) prinsip “no harm”; (6) prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam; (7) prinsip keadilan; dan (8) prinsip integritas moral. Adapun di dalam novel Orang-Orang Proyek terkandung sembilan prinsip etika lingkungan hidup, yaitu (1) sikap hormat terhadap alam; (2) prinsip tanggung jawab; (3) solidaritas kosmis; (4) prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam; (5) prinsip “no harm”; (6) prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam; (7) prinsip keadilan; (8) prinsip demokrasi; dan (9) prinsip integritas moral. Prinsip-prinsip tersebut merupakan cara yang efektif untuk menanamkan budaya dan membentuk karakter bangsa. Penguatan karakter peserta didik merupakan kunci terciptanya sikap dan perilaku masyarakat selaras dengan alam dan menjaga kelestarian alam. Dengan demikian, sastra perlu dioptimalkan untuk digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran sastra.