Hartman Tanzil
Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat melalui Edukasi kepada Siswa SD, Ibu Hamil dan Para Kader Posyandu untuk Pencegahan Gangguan Tumbuh Kembang Gigi dan Mulut karena Gizi Buruk di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang Seno Pradopo; Tania Saskianti; Maulidina Nabilah Tasyakuranti; Meidy Damayanti; Hartman Tanzil; Nadira Jasmin; Amalia Wimarizky
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 4 (2024): JAMSI - Juli 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1208

Abstract

Gizi buruk pada anak adalah masalah global yang diukur dengan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan z-score <-2 SD. Gizi buruk bisa terjadi dalam 1000 hari setelah konsepsi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sosial ekonomi, nutrisi ibu hamil, infeksi, dan lingkungan. Kejadian stunting di Indonesia mengalami penurunan namun masih diatas standar yang ditetapkan WHO dibawah 20%. Nutrisi yang baik sangat penting untuk tumbuh kembang anak, termasuk erupsi gigi dan perkembangan rahang. Anak dengan gizi buruk berisiko mengalami masalah gigi seperti maloklusi dan karies. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak gizi buruk terhadap gangguan tumbuh kembang gigi dan mulut, yang dilakukan melalui metode edukasi dengan cara memberikan pre-test, melakukan penyuluhan, sesi tanya jawab (brainstorming), diakhiri dengan pemberian post-test dan pemeriksaan gigi pada siswa-siswi SD, ibu hamil dan para kader posyandu. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil pengukuran awal dan akhir pengetahuan tentang dampak gizi buruk terhadap gangguan tumbuh kembang gigi dan mulut didapatkan sebagian besar siswa-siswi SD, ibu hamil dan para kader posyandu menunjukkan peningkatan yang baik dari rata-rata 19% menjadi 55% untuk siswa, dan 15% menjadi 30% untuk ibu hamil dan para kader posyandu.