Muhammad Luthvi Al Hasyimi
STAI Ma'arif Magetan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SISTEM PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN AL FATAH DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN: Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren Al-Fatah Muhammad Luthvi Al Hasyimi
Jurnal Paradigma Vol 10 No 01 (2020): Nopember
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53961/jurnalparadigma.v10i01.65

Abstract

‘Pondok Pesantren’ (Islamic boarding schools) are educational institutions with various and different education system.Therefore, it remains a concern to researches. The ‘Al Fatah’ - Temboro is one of the Islamic boarding schoolsthat is considered different from the majority of Islamic boarding schools. It is because of the Pesantren's affiliation to the “Jama'ah Tabligh” Da'wah movement. This study discusses the Education System in Pondok Pesantren ‘Al Fatah’, Temboro. In sum, this qualitative research concludes that although Pondok Pesantren ‘Al Fatah’, Temboro has an affiliation to the “Jama'ah Tabligh” Da'wah movement, this Pesantren has the same curriculum and learning methods as other Pesantren in general, especially those affiliated with ‘NU’ (Nahdlatul Ulama); however, the Muhasabah learning method is applied in this Pesantren.
Problem Based Learning (PBL) Bahtsul Masa'il as a Contextual Fiqh Learning Method Muhammad Luthvi Al Hasyimi
Jurnal Paradigma Vol 15 No 1 (2023): April
Publisher : LP3M STAI MA'ARIF MAGETAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53961/paradigma.v15i01.1

Abstract

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menunjukan bahwa metode bahtsul masail masih sangat relevan digunakan di era modern karena dalam praktiknya tidak tertinggal dan memiliki kesamaan dengan metode problem based learning. Praktik bahtsul masail di pesantren sudah baik. Metode yang digunakan dalam forum tersebut pada dasarnya memiliki banyak kesamaan dengan metode pemecahan masalah, meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam konsep pemecahan masalah. Dalam pemecahan masalah, siswa harus memecahkan masalah dengan menggunakan konsep mereka sendiri yang diperoleh dari pengalaman belajar sebelumnya. Sedangkan dalam bahtsul masail santri memecahkan masalah dengan menggunakan konsep-konsep yang dijelaskan oleh fuqoha' (ahli fikih) dan ushuliyin (ahli ushul fikih) dalam bentuk metode qiyas, ilhaq dll.
15 Minutes Reading Program in Ma’arif Islamic Senior High School Muhammad Luthvi Al Hasyimi
Jurnal Paradigma Vol 14 No 2 (2022): November
Publisher : LP3M STAI MA'ARIF MAGETAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53961/paradigma.v14i2.112

Abstract

This study is aimed to find out the school literacy program which has actually been promoted by the government since 2015 in Ma’arif Islamic Senior High School, Karangrejo. The fact that the program has been running the program for 2 years brings question whether the program is in line with the government or not. Moreover, social practice in the schools is also interesting to be explored. Purposefully, it is considered to develop students’ and teachers’ literacy practice in terms of reading various kinds and genres of books. In particular, 32 first grade students, 29 second grade students, and 30 third grade students of the Senior High School, also 5 “local-course” teachers, 2 Indonesian language teachers, 2 Arabic teachers, and 1 English teacher have been interviewed. Additionally, the 15 minutes reading program in every class has been observed. The information collected represents the data to be analyzed. This research is conducted using descriptive qualitative method to determine the data. Based on the findings and the discussion, this research figured out that the literacy program in this school is not centered to the government’s guidance.
Dampak Faham Keagamaan Jama’ah Tablig terhadap Perubahan Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren Al Fatah Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Muhammad Luthvi Al Hasyimi Muhammad Luthvi Al Hasyimi
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 7 No. 1 (2017): Intektual:Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/intelektual.v7i1.365

Abstract

Jama’ah Tabligh menjadi wacana tersendiri dalam khazanah dunia Islam Indonesia. Perkembangannya yang terhitung pesat dinegri ini, ditambah dengan minimnya informasi tentang faham keagamaan ini menjadi menarik untuk diteliti Pondok Pesantren Al Fatah adalah salah satu basis utama pendukung tersebarnya jama’ah Tabligh. Pondok pesantren yang dulu berfaham Nahdiyyin ini saat ini berkembang begitu pesat dengan santri-santrinya mencapai lebih dari 10.000 dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Dengan Berubahnya Al Fatah dari NU menjadi Jama’ah Tabligh, tentu ada perubahan sistem pendidikannya. Fokus Penelitian ini adalah 1. Bagaimana faham keagamaan Jama’ah tabligh yang telah merubah istem pendidikan di Pondok Pesantren Al fatah Temboro? 2. Bagaimana sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al fatah Temboro sebelum masuknya faham keagamaan Jama’ah tabligh? 3. Apa dampak faham keagamaan Jama’ah tabligh terhadap perubahan sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al fatah Temboro?. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivis, pendekatan kualitatif, sifat penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, dokumentasi. Dari hasil penelitian terungkap bahwa 1. Jama’ah Tabligh tidak berbeda dengan Ahlus sunnah wal Jama’ah, yang menjadi berbeda hanya metode dakwahnya saja dimana hal ini menyebabkan pakaiannya berbeda dengan masyarakat Indonesia secara umum. Namun secara aqidah dan madzhab fiqih sama. 2. Sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al Fatah sebelum berpaham Jama’ah Tabligh adalah seperti mayoritas pesantren salaf lainnya. Kurikulumnya mulai dari ibtidaiyah, tsanawiyah dan diniyah, metode pembelajarannya dengan metode sorogan dan wethonan, sistem evaluasi dan kebijakannya hanya berpusat pada sang kyai. 3.Banyak perubahan dalam sistem pendidikan di Al fatah setelah berfaham Jama’ah Tabligh, diantaranya ideologinya berubah, dari sebelumnya ASWAJA-NU menjadi ASWAJA-Jama’ah Tabligh, kurikulumnya ditambah dengan kitab-kitab refrensi utama Jama’ah Tabligh seperti kitab fadhilah amal, muntakhob ahadist, hayyatus shohabah., metode pendidikannya bertambah dari sebelumnya hanya metode wethonan, sorogan, hafalan dan metode pembelajaran lain yang biasa diterapkan di pondok pesantren, ada tambahan metode muhasabah, yaitu waktu khusus untuk intropeksi diri peningkatan amal apa yang terjadi pada hari ini dibanding hari kemarin.