Pasar tradisional di Pulau Jawa memiliki posisi strategis tidak hanya sebagai pusat transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai ruang sosial-budaya yang merefleksikan identitas masyarakat Jawa. Seiring perkembangan zaman, pasar tradisional menghadapi tantangan serius akibat dominasi pasar modern dan transformasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pasar tradisional dari dua perspektif: sejarah dan manajemen. Dari sisi sejarah, pasar tradisional dipahami sebagai warisan budaya yang berakar sejak masa kerajaan hingga kolonial, dengan fungsi yang melampaui sekadar aktivitas ekonomi. Dari sisi manajemen, penelitian menyoroti strategi pengelolaan, pola organisasi, serta upaya inovasi yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi pasar di tengah persaingan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara dengan pedagang serta pengelola pasar di beberapa kota di Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai historis dengan pendekatan manajemen modern dapat memperkuat daya saing dan keberlanjutan pasar tradisional. Dengan demikian, sinergi manajemen dan sejarah bukan hanya memberikan kerangka analisis akademis, tetapi juga rekomendasi praktis bagi pengelolaan pasar tradisional di era kontemporer.