Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan paradigma baru dalam penelitian yang disebut "Kearifan Profetik untuk Penemuan yang Berarti". Dalam paradigma penelitian yang dominan saat ini, fokus terlalu berorientasi pada aspek objektif dan empiris, sementara nilai-nilai, dimensi spiritual, dan tujuan hidup sering diabaikan. Paradigma baru ini mengatasi keterbatasan tersebut dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan profetik dalam metode penelitian. Ini mencakup mempertimbangkan implikasi sosial, etika, dan dampak moral dari penelitian. Selain itu, pendekatan holistik dalam paradigma ini memperluas pemahaman tentang fenomena yang diteliti dengan mempertimbangkan dimensi fisik, mental, spiritual, dan sosial. Kolaborasi dan partisipasi aktif dari peserta penelitian juga ditekankan untuk meningkatkan validitas dan relevansi penemuan. Pendekatan interdisipliner juga digunakan untuk menggabungkan kontribusi dan metodologi dari berbagai disiplin ilmu. Penerapan paradigma baru ini memiliki manfaat yang signifikan. Dalam konteks penelitian, paradigma ini meningkatkan kebermaknaan penemuan dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan tujuan hidup dalam proses penelitian. Pendekatan holistik dan kolaboratif memperkaya pemahaman tentang fenomena yang diteliti dan menciptakan ruang untuk berbagai perspektif. Penggunaan pendekatan interdisipliner memungkinkan penemuan yang komprehensif dan inovatif. Secara keseluruhan, paradigma baru Kearifan Profetik untuk Penemuan yang Berarti memiliki potensi untuk merevolusi penelitian dengan memperkaya pendekatan yang ada. Namun, perlu diingat bahwa paradigma ini juga memiliki keterbatasan dan tantangan yang perlu dipertimbangkan secara kritis dalam penerapannya.