Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok teknik problem solving untuk meningkatkan self awareness tentang bahaya kecanduan game online pada remaja di SMP Negeri 2 Sibolga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Dengan pendekatan eksperimen semu (quasi experimental). Dengan desain penelitian yang digunakan adalah one group design pre-test dan post-test design. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 orang siswa kelas VIII-C yang memiliki kemampuan self awareness rendah. Data penelitian dikumpulkan melalui skala self awareness yang berjumlah 31 item pernyataan yang sudah valid dan reliabel, reliabilitas instrumen tersebut adalah 0,8731. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah layanan konseling kelompok sebanyak 4 kali pertemuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis Wilcoxon dengan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum (pre-test) dilakukan konseling kelompok teknik problem solving skor rata-rata Self Awareness sebesar 58,25 dan setelah (post-test) diberikan layanan konseling kelompok teknik problem solving, maka rata-rata Self Awareness yang diperoleh adalah 97,37. Maka dari itu terjadilah peningkatan Self Awareness siswa sebesar 40,4%. Dengan mengetahui uji Wilcoxon dengan nilai peringkat terkecil yaitu 10. Sehinga J(hitung)= 10, α= 0,05, dan n=8, maka diperoleh J(tabel)= 4. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon diperoleh hasil bahwa J(hitung) > J(tabel) dimana 10 > 4. Maka dapat dikatakan “Ada konseling kelompok teknik Problem Solving untuk meningkatkan Self Awareness tentang bahaya kecanduan game online di SMP Negeri 2 Sibolga” dengan demikian hipotesis dapat diterima.