Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LOBAK PADA TANAH ALUVIAL Rossy Suchitra Ramadhani; Dwi Zulfita; Rahmidiyani Rahmidiyani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i4.68309

Abstract

Lobak (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman yang termasuk familia Cruciferae berbentuk umbi seperti wortel dan berwarna putih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara pupuk kandang ayam dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman lobak pada tanah aluvial serta mendapatkan dosis interaksi  yang terbaik dari pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman lobak pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpuran Pontianak berlangsung pada 4 April 2023 – 7 Mei 2023. Penelitian ini merupakan eksperimen lapangan dalam bentuk faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor yaitu pupuk kandang ayam (A) dan pupuk hayati (P), masing-masing terdiri dari 3 taraf perlakuan. Setiap unit perlakuan terdiri dari 3 sampel tanaman dan diulang 3 kali. sehingga jumlah seluruh tanaman yaitu 81 tanaman. Perlakuan yang dimaksud yaitu faktor pertama pemberian pemberian pupuk kandang ayam dengan 3 dosis taraf perlakuan yaitu 80 g/polybag; 120 g/polybag; 160 g/polybag. Faktor kedua yaitu pemberian pupuk hayati yang terdiri dari 3 taraf konsentrasi yaitu 5 ml/L air; 10 ml/L air; 15 ml/L air. Variabel yang diamati yaitu jumlah daun, luas daun, berat kering tanaman, panjang umbi, berat segar tanaman, dan berat segar umbi. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan varians (uji F taraf 5%). Apabila uji F menunjukkan adanya pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara pupuk kandang ayam dosis 30 ton/ha setara dengan 120 g/polybag dan pupuk hayati konsentrasi 15  ml/L air  memberikan pertumbuhan dan hasil lobak  yang terbaik pada tanah aluvial.
INFLUENCE OF THE TYPE OF PLASTIC MULCH AND FERTILIZER OF CHICKEN MANURE ON GROWT AND YIELD OF SHALLOT PLANTS ON ALLUVIAL SOILS ABSAH ABSAH; DWI ZULFITA; PUTU DUPA BANDEM
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i1.27735

Abstract

This study aims to determine the type  of plastic mulch and the best dose of chicken manure fertilizer for the growth and yield of the shallot crops on the alluvial soil. This research was carried out in the street of Ampera Pontianak, in march to may 2018. The research method used a Split plot design with tho factors, namely the type of plastic mulch (black silver plastic mulch, transparent plastic mulch) and chicken manure (1000 g/plot, 2000 g/plot, 3000 g/plot). Parameters obesrved were plant height, number of leaves, leaf chlorophyll, number of tubers per clump, fresh weight of tubers per clump and dry weight of tubers per clump, then results showed that the type of plastic mulch had no significant effeect on all observation parameters. Chicken manure fertilizer has a  significant effect on leaf,chloropyill. There was an interraction between the typemof plastic mulch and chicken manure against the number of tubers per clump. Keywords : shallot, types of palstic mulch, chicken manure
PENGARUH KOMBINASI PUPUK HAYATI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Emanuel Wendi Santyago; Dwi Zulfita; Maulidi Maulidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i1.43971

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari kombinasi pupuk hayati dan pupuk NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada tanah podsolik merah kuning. Penelitian dimulai dari bulan April sampai dengan bulan Agustus 2020 dilokasi yang terletak di Jalan Parit Demang Dalam, Gang Kulang Kulit kota Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian menggunakan metode eksperimen pola Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari satu faktor (P) yaitu 4 perlakuan dan 6 ulangan. Setiap perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel. Perlakuan yang dimaksud yaitu p1=pupuk hayati + NPK (100 kg/ha setara dengan 3 g/polibag), p2=pupuk hayati + NPK (200 kg/ha setara dengan 6 g/polibag), p3=pupuk hayati + NPK  (300 kg/ha setara dengan 9 g/polibag) + pupuk hayati, p4= NPK (400 kg/ha setara dengan 12 g/polibag) tanpa pupuk hayati. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk hayati dan pupuk NPK yang secara keseluruhan mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada tanah PMK dengan perlakuan pemberian kombinasi pupuk hayati + pupuk NPK (200 kg/ha setara dengan 6 g/polibag) mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada tanah PMK. Pemberian kombinasi pupuk hayati dan pupuk NPK dapat meningkatkan efisiensi dan mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik NPK hingga 50%.
PENGARUH BOKASI LIMBAH KULIT NANAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LOBAK PADA TANAH ALUVIAL Rossy Emiliawati; Dwi Zulfita; Wasian Syafiuddin
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i1.9743

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dosis bokasi limbah kulit nanas terhadap pertumbuhan dan hasil lobak pada tanah alluvial. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 7 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 11 September 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman sampel jadi terdapat 72 polybag tanaman.Perlakuan yang dimaksud adalah pemberian bokasi limbah kulit nanas dengan dosis: b1 ( dosis bokasi 5% dari berat tanah), b2 ( dosis bokasi 10%  dari  berat  tanah), b3 ( dosis bokasi 15% dari berat tanah), b4 ( dosis bokasi 20% dari berat tanah), b5 ( dosis bokasi 25% dari berat tanah), b6 ( dosis bokasi 30% dari berat tanah).Variabel yang diamati adalah volume akar (cm3), luas daun (cm2), klorofil daun (Spad unit), berat kering tanaman (g), berat segar tanaman (g), berat segar umbi (g), diameter umbi (cm),dan panjang umbi (cm). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian bokasi limbah kulit nanas berpengaruh sangat nyata terhadap luas daun tanaman lobak, dengan hasil terbaik pada dosis bokasi limbah kulit nanas 2.400 g/polybag atau setara dengan 30% bahan organik di dalam tanah.   Kata kunci :Bokasi, Limbah Kulit Nanas , Lobak, Tanah Alluvial  
APLIKASI BOKASI LIMBAH KULIT KACANG HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KALE (Brassica oleracea var. acephala) PADA TANAH ALUVIAL Yohana Febriani Elegant; Maulidi Maulidi; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 4 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i4.42538

Abstract

Kale merupakan salah satu jenis kubis daun yang tidak membentuk krop. Tanah aluvial merupakan salah satu media tanam yang memiliki kendala yaitu struktur tanah yang keras, tekstur yang liat, rendahnya kandungan unsur hara, kejenuhan basah yang rendah, dan sifat yang masam. Usaha yang dilakukan untuk perbaikannya dengan menambah bahan organik yaitu bokasi limbah kulit kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis bokasi limbah kulit kacang hijau yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kale pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu dosis bokasi limbah kulit kacang hijau yang terdiri dari 5 taraf perlakuan, yaitu : b1 (300 g/polybag), b2 (600 g/polybag), b3 (900 g/polybag), b4 (1.200 g/polybag), dan b5 (1.500 g/polybag). Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan dengan 4 sampel tanaman. Variabel yang diamati yaitu jumlah daun (helai), kehijauan daun (spad unit), luas daun (cm2) berat segar tanaman (g), dan berat kering tanaman(g).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan dosis bokasi limbah kulit kacang hijau yang terbaik tetapi dosis yang efisien ditunjukkan dengan pemberian bokasi limbah kulit kacang hijau dengan dosis 600 g/polybag.Kata kunci : Bokasi Limbah Kulit Kacang Hijau, Kale, Tanah Aluvial
Penggunaan Berbagai Jenis Bioaktivator pada Pembuatan Bokasi Limbah Ampas Tahu terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai pada Tanah Aluvial Astri Monica; Maulidi Maulidi; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i4.49523

Abstract

Kedelai merupakan komoditas pangan utama di Indonesia setelah padi dan jagung, dimana produk olahan dari kedelai seperti tahu, tempe, dan kecap. Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Namun, sampai saat ini kebutuhan kedelai di Indonesia belum dapat mencapai swasembada kedelai, sehingga terpaksa diimpor setiap tahun. Maka untuk memenuhi kebutuhan kedelai sekitar 2 juta ton/tahun pemerintah mengimpor sekitar 60% dari kebutuhan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis bioaktivator pada pembuatan bokasi limbah ampas tahu yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada tanah alluvial. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian  selama 11 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lapangan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima taraf perlakuan berbagai jenis bioaktivator. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali, setiap ulangan terdiri dari empat tanaman sampel. Jenis bioaktivator yang diberikan dalam taraf perlakuan (A, B, C, D, E) terdiri dari: A = Bioaktivator EM-4, B = Bioaktivator M-21, C = Bioaktivator BeKa, D = Bioaktivator Yakult, E = Bioaktivator Trichoderma sp. Variabel yang diamati meliputi volume akar, kadar klorofil daun, luas daun, berat kering tanaman, tinggi tanaman, jumlah polong, berat 100 biji kering dan berat kering biji pertanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian bokasi limbah ampas tahu dengan berbagai jenis bioaktivator berpengaruh nyata terhadap volume akar, berat 100 biji kering, berat biji kering pertanaman namun berpengaruh tidak nyata terhadap kadar klorofil daun, luas daun, berat kering tanaman, tinggi tanaman, dan jumlah polong isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis bioaktivator pada proses pembuatan bokasi limbah ampas tahu dengan bioaktivator M-21, BeKa, Yakult dan Trichoderma sp. sama baiknya dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada tanah aluvial.