Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH KOMBINASI PUPUK HAYATI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Emanuel Wendi Santyago; Dwi Zulfita; Maulidi Maulidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i1.43971

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari kombinasi pupuk hayati dan pupuk NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada tanah podsolik merah kuning. Penelitian dimulai dari bulan April sampai dengan bulan Agustus 2020 dilokasi yang terletak di Jalan Parit Demang Dalam, Gang Kulang Kulit kota Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian menggunakan metode eksperimen pola Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari satu faktor (P) yaitu 4 perlakuan dan 6 ulangan. Setiap perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel. Perlakuan yang dimaksud yaitu p1=pupuk hayati + NPK (100 kg/ha setara dengan 3 g/polibag), p2=pupuk hayati + NPK (200 kg/ha setara dengan 6 g/polibag), p3=pupuk hayati + NPK  (300 kg/ha setara dengan 9 g/polibag) + pupuk hayati, p4= NPK (400 kg/ha setara dengan 12 g/polibag) tanpa pupuk hayati. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk hayati dan pupuk NPK yang secara keseluruhan mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada tanah PMK dengan perlakuan pemberian kombinasi pupuk hayati + pupuk NPK (200 kg/ha setara dengan 6 g/polibag) mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada tanah PMK. Pemberian kombinasi pupuk hayati dan pupuk NPK dapat meningkatkan efisiensi dan mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik NPK hingga 50%.
APLIKASI BOKASI LIMBAH KULIT KACANG HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KALE (Brassica oleracea var. acephala) PADA TANAH ALUVIAL Yohana Febriani Elegant; Maulidi Maulidi; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 4 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i4.42538

Abstract

Kale merupakan salah satu jenis kubis daun yang tidak membentuk krop. Tanah aluvial merupakan salah satu media tanam yang memiliki kendala yaitu struktur tanah yang keras, tekstur yang liat, rendahnya kandungan unsur hara, kejenuhan basah yang rendah, dan sifat yang masam. Usaha yang dilakukan untuk perbaikannya dengan menambah bahan organik yaitu bokasi limbah kulit kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis bokasi limbah kulit kacang hijau yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kale pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu dosis bokasi limbah kulit kacang hijau yang terdiri dari 5 taraf perlakuan, yaitu : b1 (300 g/polybag), b2 (600 g/polybag), b3 (900 g/polybag), b4 (1.200 g/polybag), dan b5 (1.500 g/polybag). Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan dengan 4 sampel tanaman. Variabel yang diamati yaitu jumlah daun (helai), kehijauan daun (spad unit), luas daun (cm2) berat segar tanaman (g), dan berat kering tanaman(g).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan dosis bokasi limbah kulit kacang hijau yang terbaik tetapi dosis yang efisien ditunjukkan dengan pemberian bokasi limbah kulit kacang hijau dengan dosis 600 g/polybag.Kata kunci : Bokasi Limbah Kulit Kacang Hijau, Kale, Tanah Aluvial
THE EFFECT OF PLANT SPACING AND CHICKEN MANURE ON GROWTH AND RESULT OF RICE PLANTS USING THE SRI METHOD ON TIDAL LAND Ema Ema; Mulyadi Safwan; Maulidi Maulidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i2.31624

Abstract

This study aims to determine the effect of plant spacing and chicken manure on the growth and yield of rice plants by using the SRI method on tidal land and their interactions. The study was carried out in Kalimas Village, Sungai Kakap District, Kubu Raya District, on tidal land. This research was conducted from November 2017 - March 2018, using a divided plot design consisting of spacing of 20 cm x 20 cm, 30 cm x 30 cm, and 40 cm x 40 cm as sub plot and chickens manure 5 tons/ha and 10 tons/ha as main plot. Each treatment was repeated 4 times, with 5 sample plants per map. The observation variables in this study were plant height, maximum number of tillers, number of productive tillers, panicle length, total grain per panicle, percentage of filled grain per panicle, weight of 1000 grain items, weight of grain per clump and weight of grain per plot. The results showed that the treatment of spacing had a significant effect on the variable number of maximum tillers, number of productive tillers, total grain count per panicle, weight of 1000 grains and weight of grains per clump. The results of the analysis of the diversity of doses of chicken manure significantly affected plant height, number of tillers, number of productive tillers, weight of grain per grain and weight of paddy grain. Interactions between treatments only significantly affect the number of productive tillers. Effective spacing is found at a spacing of 40 cm x 40 cm, and the best dose of chicken manure is at a dose of 10 tons/ha. Interactions occur in observing the number of productive tillers, namely the best combination at a spacing of 40 cm x 40 cm and the provision of 10 tons/ha of chickens manure.Keywords : rice, spacing , chicken manure, situ bagendit variety, SRI method. 
PENGARUH BOKASI BATANG PISANG DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Atirsa Kitri; Maulidi Maulidi; Agustina Listiawati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i3.62091

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura tergolong sayuran rempah yang banyak dikonsumsi sebagai bumbu masakan. Selain itu bawang merah juga dijual dalam bentuk olahan seperti ekstrak bawang merah, minyak atsri, bawang goreng bahkan sebagai obat untuk menurunkan kadar kolesterol, tekananan darah, gula darah dan mencegah penggumpalan darah. Sebagai komoditas yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat maka perlu diupayakan untuk produksi bawang merah, satu diantaranya dengan pemanfaatan lahan PMK sebagai areal tanam bawang merah. Tanah Podsolik Merah Kuning (PMK) memiliki beberapa masalah berupa rendahnya ketersedian bahan organik tanah dan unsur hara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan PMK adalah dengan pemberian bokasi batang pisang dan pupuk NPK. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dosis interaksi pemberian bokasi batang pisang dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah pada tanah PMK. Penelitian dilaksankan pada lahan di Jl. Milenium Perumahan Grand Arfiz No.34a Sungai Ambawang. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor pertama yaitu bokasi batang pisang dan faktor kedua adalah pupuk NPK. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi interaksi terhadap pemberian bokasi batang pisang dosis 320 ton/ha dan pupuk NPK 300 kg/ha pada variabel berat kering angin umbi per umbi yaitu 7,81 g.
Penggunaan Biochar Sekam Padi dan Pupuk KCl terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Peranggi pada Tanah Aluvial Alfin Abdurrafi; Maulidi Maulidi; Eddy Santoso
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i1.50691

Abstract

Tanah aluvial yang digunakan sebagai media tanam cabai peranggi memiliki kekurangan berupa tekstur tanah yang liat dan pejal sehingga mengurangi potensi akar untuk berkembang, selain itu kandungan kalium yang rendah juga mengurangi kemampuan tanaman dalam menghasilkan buah. Penggunaan biochar sekam padi dan pupuk KCl sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai peranggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh biochar  sekam padi dan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai peranggi di tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan yaitu pemberian biochar sekam padi dan pupuk KCl yang masing-masing terdiri dari 0 g/tanaman + 6,8 g/tanaman (b0), 225 g/tanaman + 5,6 g/tanaman (b1), 450 g/tanaman + 4,5 g/tanaman (b2) dan        675 g/tanaman + 3,4 g/tanaman (b3). Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan dan 3 sampel. Jumlah unit percobaan sebanyak 60 tanaman. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah cabang produktif (batang), jumlah buah per tanaman (buah) dan berat buah per tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan pemberian biochar sekam padi sebesar 450 g/tanaman setara 15 ton/ha dan pupuk KCl sebesar 4,5 g/tanaman setara 150 kg/ha merupakan perlakuan terbaik pada variabel volume akar dan berat buah per tanaman.Kata Kunci : Aluvial, Biochar, Cabai Peranggi, KCl
Penggunaan Berbagai Jenis Bioaktivator pada Pembuatan Bokasi Limbah Ampas Tahu terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai pada Tanah Aluvial Astri Monica; Maulidi Maulidi; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i4.49523

Abstract

Kedelai merupakan komoditas pangan utama di Indonesia setelah padi dan jagung, dimana produk olahan dari kedelai seperti tahu, tempe, dan kecap. Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Namun, sampai saat ini kebutuhan kedelai di Indonesia belum dapat mencapai swasembada kedelai, sehingga terpaksa diimpor setiap tahun. Maka untuk memenuhi kebutuhan kedelai sekitar 2 juta ton/tahun pemerintah mengimpor sekitar 60% dari kebutuhan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis bioaktivator pada pembuatan bokasi limbah ampas tahu yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada tanah alluvial. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian  selama 11 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lapangan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima taraf perlakuan berbagai jenis bioaktivator. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali, setiap ulangan terdiri dari empat tanaman sampel. Jenis bioaktivator yang diberikan dalam taraf perlakuan (A, B, C, D, E) terdiri dari: A = Bioaktivator EM-4, B = Bioaktivator M-21, C = Bioaktivator BeKa, D = Bioaktivator Yakult, E = Bioaktivator Trichoderma sp. Variabel yang diamati meliputi volume akar, kadar klorofil daun, luas daun, berat kering tanaman, tinggi tanaman, jumlah polong, berat 100 biji kering dan berat kering biji pertanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian bokasi limbah ampas tahu dengan berbagai jenis bioaktivator berpengaruh nyata terhadap volume akar, berat 100 biji kering, berat biji kering pertanaman namun berpengaruh tidak nyata terhadap kadar klorofil daun, luas daun, berat kering tanaman, tinggi tanaman, dan jumlah polong isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis bioaktivator pada proses pembuatan bokasi limbah ampas tahu dengan bioaktivator M-21, BeKa, Yakult dan Trichoderma sp. sama baiknya dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada tanah aluvial.