Kubis bunga atau biasa disebut kembang kol (Brassica oleracea L.) merupakan salah satu komuditas tanaman hortikultura yang diminati masyarakat karena rasanya yang enak ketika dikonsumsi dan mengandung gizi yang baik bagi tubuh. Budidaya kubis bunga mempunyai prospek yang tinggi untuk diusahakan di Kalimantan Barat terutama di tanah aluvial. Tanah aluvial sebagai media tumbuh tanaman dihadapkan pada kendala antara lain sifat fisik yang kurang baik yaitu bahan organik rendah, struktur tanah kurang baik mengupal atau keras waktu kering, tanah yang lembab waktu basah serta aerasi yang kurang baik, sifat kima tanah masam seperti pH Tanah rendah dan miskin unsur hara salah satunya adalah unsur hara kalium. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian kombinasi bokasi kotoran walet dan pupuk KCl sehingga dapat memperbaiki sifat fisik dan mengatasi kekurangan unsur hara kalium pada tanah yang tidak tersedia menjadi tersedia pada tanah untuk menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga. Pemberian bokasi kotoran walet dapat memperbaiki kerusakan tanah akibat penggunaan kalium anorganik yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatakan kombinasi yang terbaik dari bokasi kotoran walet dan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah aluvial. Penelitian ini dimulai dari tanggal 12 Agustus 2022 hingga 23 Oktober 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima taraf perlakuan kombinasi bokasi kotoran walet dan pupuk KCl. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali, setiap ulangan terdiri dari empat sampel. Perlakuan yang dimaksud yaitu : P1 = 5 ton/ha bokasi kotoran walet + 350 kg/ha KClP2 = 10 ton/ha bokasi kotoran walet + 300 kg/ha KClP3 = 15 ton/ha bokasi kotoran walet + 250 kg/ha KCl P4 = 20 ton/ha bokasi kotoran walet + 200 kg/ha KCl P5 = 25 ton/ha bokasi kotoran walet + 150 kg/ha KCl. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi : volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), luas lingkar bunga (cm), dan berat segar bunga (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi bokasi kotoran walet 20 ton/ha dan pupuk KCl 200 kg/ha adalah perlakuan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah aluvial.