Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMBERIAN ABU KAYU DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY MENTIMUN PADA TANAH GAMBUT Nye Putri Julia; Setia Budi; Surachman Surachman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i4.48932

Abstract

Pemberian abu kayu dan NPK pada tanah gambut dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi yang sesuai untuk tanaman baby mentimun pada tanah gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi abu kayu dan NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman baby mentimun pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di lahan KEP’S Agro Jl. Sui Raya Dalam, Kota Pontianak berlangsung dari 4 Februari  – 16 Maret 2021. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah abu kayu dengan 3 taraf perlakuan dan faktor kedua adalah pupuk NPK. Masing-masing faktor diulang sebanyak 3 kali, setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 108 tanaman. Faktor pertama adalah Abu Kayu (A) a1 = Abu Kayu 310 g/polybag setara dengan 20 ton/ha, a2 = Abu Kayu 430 g/polybag setara dengan 28 ton/ha, a3 = Abu Kayu 552 g/polybag setara dengan 36 ton/ha. Faktor kedua adalah pupukNPK (N) n1 =  pupuk NPK 16 g/polybag setara dengan 200 kg/ha, n2 = pupuk NPK 24 g/polybag setara dengan 300 kg/ha, n3 = pupuk NPK 32 g/polybag setara dengan 400 kg/ha Variabel yang diamati yaitu, berat kering tanaman, volume akar, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman dan berat buah per buah. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya interaksi dari pemberian abu kayu dan NPK pada variabel volume akar yaitu abu kayu 28 ton/ha yang setara 430 g/polybag dengan NPK 400 kg/ha yang setara 32 g/polybag. Pemberian abu kayu dosis 36 ton/ha berbeda nyata dengan 20 ton/ha dan 28 ton/ha terhadap berat kering sedangkan pemberian NPK tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan.Kata kunci : Abu kayu, baby mentimun, gambut, pupuk NPK.
PENGARUH PUPUK NPK DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI EDAMAME DI LAHAN PASANG SURUT DENGAN SISTEM BUDIDAYA JENUH AIR Sulistiorini Sulistiorini; Nurjani Nurjani; Surachman Surachman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i3.63353

Abstract

Kedelai edamame merupakan jenis tanaman dalam sayuran (vegetable soybean), perbedaan dengan kedelai biasa yaitu ukuran yang lebih besar dan rasanya lebih manis. Guna pengembangan budidaya kedelai edamame maka perlu terobosan teknologi budidaya tanaman yaitu dengan memanfaatkan lahan pasang surut. Lahan pasang surut untuk budidaya tanaman kedelai edemame menghadapi beberapa hambatan dan masalah, di antaranya pada sifat fisika, kimia, dan biologi tanah diatasi dengan melakukan sistem budidaya jenuh air. Pupuk anorganik berbahaya bagi lingkungan apabila diberikan secara terus menerus maka pupuk hayati dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pupuk NPK dan pupuk Hayati serta mengetahui dosis pupuk NPK dan pupuk hayati terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame pada lahan pasang surut dengan sistem budidaya jenuh air. Penelitian dilaksanakan di lahan pasang surut tipe C dengan jenis tanah aluvial yang berada di Jl. Kalimas Tengah, Desa Kalimas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kuburaya, Provinsi Kalimantan Barat. Peneltian berlangsung selama 3 bulan mulai dari tanggal 15 Juni tahun 2022 sampai 26 September tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapang dalam bentuk pola Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) sebagai rancangan dasar yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama sebagai petak utama (main plot) yaitu pupuk hayati (h) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan dan faktor kedua adalah pupuk NPK (n) dengan 3 taraf perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 9 kombinasi. Perlakuan yang dimaksud yaitu: Pupuk hayati (h) dari 3 taraf: h1= 5 ml/L air, h2= 10 ml/L air, h3= 15 ml/L air dan Pupuk NPK (n) dari 3 taraf: n1= 150kg/ha, n2= 225kg/ha, n3= 300kg/ha. Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi: tinggi tanaman (cm), Volume Akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah polong per tanaman (buah), jumlah polong isi per tanaman (buah) dan berat polong isi per tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh interaksi pupuk hayati dan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 3 MST, jumlah polong per tanaman dan jumlah polong isi per tanaman. Pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 3 dan 4 MST, berat kering tanaman, jumlah polong per tanaman, jumlah polong isi per tanaman dan berat polong isi per tanaman. Pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 3 dan 4, jumlah polong per tanaman, jumlah polong isi per tanaman dan berat polong isi per tanaman. Pemberian pupuk NPK 150 kg/ha dan pupuk hayati konsentrasi 15 ml/L air memberikan pertumbuhan dan hasil kedelai edamame terbaik di lahan pasang surut dengan sistem budidaya jenuh air.
RESPON TANAMAN UBI JALAR PADA PEMBERIAN PUPUK KOTORAN KAMBING DI LAHAN ALUVIAL ALAN NUARI; DWI ZULFITA; SURACHMAN SURACHMAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.817 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.22180

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman ubi jalar pada pemberian pupuk kotoran kambing di lahan aluvial dan mencari dosis pupuk kotoran kambing yang terbaik terhadap pertumbuhan dan  hasil ubi jalar di lahan aluvial. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2017 sampai 23 Juni 2017 yang berlokasi di jalan Alas Kusuma Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 1 faktor yaitu faktor dosis pupuk kotoran kambing (K) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan, dimana setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut: k1= 5 ton/ha pupuk kotoran kambing setara 131 g/tanaman, k2= 10 ton/ha pupuk kotoran kambing setara 262 g/tanaman, k3= 15 ton/ha pupuk kotoran kambing setara 393 g/tanaman, k4= 20 ton/ha pupuk kotoran kambing setara 524 g/tanaman, dan      k5= 25 ton pupuk kotoran kambing setara 656 g/tanaman. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah bobot isi tanah (g/cm3), jumlah klorofil daun (spad unit), berat kering tanaman (g), panjang batang utama (cm), jumlah umbi pertanaman (umbi), berat umbi pertanaman (kg), dan berat umbi perpetak (kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kotoran kambing dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil ubi jalar pada lahan aluvial. Pemberian pupuk kotoran kambing 20 ton/ha setara 524 g/tanaman merupakan dosis yang optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil ubi jalar pada tanah aluvial.Kata kunci : Pupuk Kotoran Kambing, Tanah Aluvial, Ubi Jalar  
PENGARUH PUPUK HAYATI PGPR DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI PADA TANAH PMK Zulfika Apriaji Anugrah Pratama; Surachman Surachman; Iwan Sasli
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i4.69458

Abstract

Peningkatan produksi kedelai di Kalimantan Barat dapat dilakukan melalui penggunaan tanah marjinal Podsolik Merah Kuning (PMK). Kendala sifat fisik tanah dapat diperbaiki dengan pemberian pupuk hayati PGPR dan pupuk kandang ayam sebagai amelioran dan pengikat hara yang akan digunakan tanaman ketika membutuhkan unsur hara, kemudian hara dilepas perlahan sesuai kebutuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis interaksi PGPR dan Pupuk Kandang Ayam terbaik bagi pertumbuhan dan hasil kedelai pada tanah PMK. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 8 taraf perlakuan dan 3 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 4 sampel sehingga terdapat 96 tanaman. Perlakuan terdiri dari p0k1 = Tanpa PGPR dan 200 g pupuk kandang ayam, p0k2 = Tanpa PGPR dan 150 g pupuk kandang ayam, p0k3 = Tanpa PGPR dan 100 g pupuk kandang ayam, p0k4 = Tanpa PGPR dan 50 g pupuk kandang ayam, p1k1 = dengan PGPR dan 200 g pupuk kandang ayam, p1k2 = dengan PGPR dan 150 g pupuk kandang ayam, p1k3 = dengan PGPR dan 100 g pupuk kandang ayam, dan p1k4 = dengan PGPR dan 50 g pupuk kandang ayam. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, umur berbunga, berat kering tanaman, presentase jumlah bintil akar efektif, berat 100 biji kering tanaman, jumlah polong isi pertanaman, berat biji kering pertanaman, volume akar, dan eksplorasi dan karakterisasi PGPR. Hasil penelitian menunjukkan pemberian PGPR dan pupuk kandang ayam dengan dosis 150 g/polybag memberikan pertumbuhan hasil kedelai yang terbaik pada tanah Podsolik Merah Kuning.
PENGARUH KOMBINASI BOKASI KOTORAN WALET DAN PUPUK KCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA PADA TANAH ALUVIAL Agustinus Arif Budiman; Maulidi Maulidi; Surachman Surachman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i3.62121

Abstract

Kubis bunga atau biasa disebut kembang kol (Brassica oleracea L.) merupakan salah satu komuditas tanaman hortikultura yang diminati masyarakat karena rasanya yang enak ketika dikonsumsi dan mengandung gizi yang baik bagi tubuh. Budidaya kubis bunga mempunyai prospek yang tinggi untuk diusahakan di Kalimantan Barat terutama di tanah aluvial. Tanah aluvial sebagai media tumbuh tanaman dihadapkan pada kendala antara lain sifat fisik yang kurang baik yaitu bahan organik rendah, struktur tanah kurang baik mengupal atau keras waktu kering, tanah yang lembab waktu basah serta aerasi yang kurang baik, sifat kima tanah masam seperti pH Tanah rendah dan miskin unsur hara salah satunya adalah unsur hara kalium. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian kombinasi bokasi kotoran walet dan pupuk KCl sehingga dapat memperbaiki sifat fisik dan mengatasi kekurangan unsur hara kalium pada tanah yang tidak tersedia menjadi tersedia pada tanah untuk menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga. Pemberian bokasi kotoran walet dapat memperbaiki kerusakan tanah akibat penggunaan kalium anorganik yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatakan kombinasi yang terbaik dari bokasi kotoran walet dan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah aluvial. Penelitian ini dimulai dari tanggal 12 Agustus 2022 hingga 23 Oktober 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima taraf perlakuan kombinasi bokasi kotoran walet dan pupuk KCl. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali, setiap ulangan terdiri dari empat sampel. Perlakuan yang dimaksud yaitu : P1 = 5 ton/ha bokasi kotoran walet + 350 kg/ha KClP2 = 10 ton/ha bokasi kotoran walet + 300 kg/ha KClP3 = 15 ton/ha bokasi kotoran walet + 250 kg/ha KCl P4 = 20 ton/ha bokasi kotoran walet + 200 kg/ha KCl P5 = 25 ton/ha bokasi kotoran walet + 150 kg/ha KCl. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi : volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), luas lingkar bunga (cm), dan berat segar bunga (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi bokasi kotoran walet 20 ton/ha dan pupuk KCl 200 kg/ha adalah perlakuan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah aluvial.
APLIKASI BAKTERI PGPR DAN PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Charles Onong; Purwaningsih Purwaningsih; Surachman Surachman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i4.63212

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) secara ekonomi merupakan tanaman kacang-kacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai. Kacang tanah dapat diolah menjadi bermacam-macam produk, misalnya kacang goreng, kacang bawang, ampyang, enting-enting dan rempeyek. Sebagai bahan industri, kacang tanah dapat dibuat keju, mentega, sabun, dan minyak. Daun kacang tanah dapat digunakan untuk pakan ternak dan pupuk. Pemberian PGPR dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara oleh tanaman kacang tanah dan untuk meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman dikarenakan bakreti PGPR yang akan dipergunakan memiliki karakteristik  sebagai pelarut P dan K selain itu juga bisa mengikat N dari udara. Pupuk kotoran kambing merupakan bahan organik yang memiliki kandungan hara yang mendukung kesuburan tanah, membuat lahan tetap produktif, berperan dalam pembentukan struktur tanah yang baik dan stabil sehingga infiltrasi dan kemampuan menyimpan air tinggi, memudahkan penetrasi akar untuk penyerapan hara di dalam tanah dan peningkatan pertumbuhan mikroorganisme dalam tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis PGPR dan dosis  pupuk kotoran kambing  yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil kacang tanah pada tanah podsolik merah kuning. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jl.Reformasi Gg.Matematika. penelitian ini berlangsung dari tanggal 12 Juni sampai 17 September 2022. Penelitian ini menggunakan  metode eksperimen faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap  (RAL) . perlakukan terdiri dari faktor pertama adalah  jenis PGPR  (p) dan faktor kedua adalah pupuk kotoran kambing  (k). Masing-masing faktor terdiri dari 3 taraf  dan diulang sebanyak 3 kali, terdapat 4 sampel setiap unit percobaan sehingga total keseluruhan tanaman sebanyak 108 sampel tanaman. Faktor pertama adalah jenis PGPR (P) terdiri dari :p1 = Paenibacillus alvei AK 4 SR, p2 = Bacillus cereus RH 8 SR, p3 = Bacillus cereus RH 8 SR + Paenibacillus alvei AK 4 SR (konsorsium). Faktor kedua adalah dosis pupuk kotoran kambing (K) terdiri dari :k1 = Pupuk Kotoran Kambing 10 ton/ha, k2 = Pupuk Kotoran Kambing 20 ton/ha ≈  (100  g/polybag, k3 = Pupuk Kotoran Kambing 30 ton/ha ≈ (150  g/polybag). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, berat kering, bobot polong segar tanaman, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, berat 100 biji kering dan jumlah biji per polong. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi PGPR dan pupuk kotoran kambing terjadi interaksi pada variabel tinggi tanaman dan bobot polong segar per tanaman.
THE EFFECT OF TOFU PULP WASTE BOKASHI ON GROWTH AND YIELD OF SNAPS IN ULTISOL SOIL usman .; surachman .; astina .
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i2.40373

Abstract

This study aims to determine the effect of tofu pulp waste bokashi on the growth and yield of snaps and to determine how many tofu pulp waste bokashi the best to improve the growth and yield of snaps in ultisol soil. This study held from April 10st to June 10th 2019, the research was conducted in the experimental land of the faculty of agriculture at Tanjungpura University. The method used is Complete Randomized Design (CRD) of one factor. The treatment consisted of 5 treatments, namely (= tofu pulp waste bokashi 1 kg/polybag, = tofu pulp waste bokashi 2 kg/polybag, = tofu pulp waste bokashi 3 kg/polybag, = tofu pulp waste bokashi 4 kg/polybag, = tofu pulp waste bokashi 5 kg/polybag) all treatments were repeated 5 times, each treatment consisting of 4 plant samples. The results showed that the application of 5 kg/polybag  tofu pulp waste bokashi was the best of improve the growth and yield of snaps in ultisol soil. Key Word: PMK soil, snaps, tofu pulp waste bokashi.
Respon Tanaman Buncis Akibat Pemberian Bokasi Eceng Gondok dan Pupuk NPK pada Tanah Aluvial miftahul huda; ASTINA ASTINA; SURACHMAN SURACHMAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i1.51499

Abstract

Peningkatan produksi tanaman buncis pada tanah aluvial dengan pemberian bokasi eceng gondok dan pupuk NPK dapat dicapai akibat meningkatnya kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi yang sesuai kebutuhan tanaman. Tujuan penelitian untuk mengetahui interaksi berbagai dosis bokasi eceng gondok dan pupuk NPK yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil buncis pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, mulai dari September sampai November 2020. Metode penelitian yaitu Rancangan Acak Kelompok faktorial. Faktor pertama pemberian berbagai dosis bokasi eceng gondok dengan 3 taraf (10 ton/ha, 15 ton/ha, dam 20 ton/ha). Faktor kedua yaitu pemberian berbagai dosis pupuk NPK dengan 3 taraf (150 kg/ha, 250 kg/ha, dan 350 kg/ha). Variabel yang di amati yaitu tinggi tanaman 1 MST, 2 MST, 3 MST, dan 4 MST, volume akar, berat kering tanaman, panjang polong, jumlah polong dan berat polong per tanaman. Interaksi dari berbagai dosis bokasi eceng gondok dan pupuk NPK tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis kecuali pada variabel berat kering tanaman diperoleh hasil terbaik pada interaksi eceng gondok 15 ton/ha dan NPK 250 kg/ha.
PENGARUH BOKASI KULIT NANAS DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG PADA TANAH ALUVIAL Parmiati Parmiati; Surachman Surachman; Asnawati Asnawati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i2.62876

Abstract

Peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman terung pada tanah aluvial dengan pengaplikasian bokasi kulit nanas dan pupuk NPK yang dapat membantu dalam meningkatkan kualitas tanah secara fisik, kimia dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis interaksi bokasi kulit nanas dan pupuk NPK yang terbaik dalam meningkatk pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di Sepakat II Pontianak Tenggara, Kalimantan Barat, yang berlangsung dari 19 April sampai 14 Juli 2022. Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama pemberian bokasi kulit nanas yang terdiri dari 3 taraf perlakuan dan faktor kedua adalah pupuk NPK dengan 3 taraf perlakuan. Masing- masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap unit percobaan terdapat 4 tanaman sampel, sehingga terdapat 108 tanaman. Faktor pertama yang dimaksud adalah 10, 20 dan 30 ton/ha, faktor yang kedua yaitu 400,  300 dan 200 kg/ha. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu volume akar, tinggi tanaman, berat kering tanaman, jumlah buah pertanaman dan berat buah pertanaman, berat buah perbuah, panjang buah dan diameter buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi yang nyata antar pemberian bokasi kulit nanas dan pupuk NPK terhadap hasil tanaman terung pada tanah aluvial.
Pengaruh Pupuk Kotoran Sapi Yang Diperkaya Arang Tempurung Kelapa Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Panjang Pada Tanah Aluvial Yuliani Lia Putri; Dwi Zulfita; Surachman Surachman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.02 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v7i2.24412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kotoran sapi yang diperkaya arang tempurung kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil kacang panjang pada tanah aluvial. Penelitian  dilaksanakan dari tanggal 16 Nopember 2017 sampai dengan 15 Januari 2018 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah p1= 7,5 % dari berat tanah (setara dengan 500 g pupuk kotoran sapi dan 12,5 g arang tempurung kelapa)  p2 = 15 % dari berat tanah (setara dengan 1000 g pupuk kotoran sapi dan 50 g arang tempurung kelapa)  p3= 22,5 % dari berat tanah (setara dengan 1500 g pupuk kotoran sapi   dan 112,5 g arang tempurung kelapa) p4= 30 % dari berat tanah (setara dengan 2000 g pupuk kotoran sapi dan 200 g arang tempurung kelapa) dan p5 = 37,5 % dari berat tanah (setara dengan 2500 g pupuk kotoran sapi dan 300 g arang tempurung kelapa). Variabel yang diamati yaitu panjang batang utama, volume akar, klorofil daun,  luas daun, berat kering tanaman, jumlah polong per tanaman, berat polong per tanaman dan panjang polong per tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pengaruh pupuk kotoran sapi yang diperkaya arang tempurung kelapa berpengaruh nyata terhadap berat kering tanaman dan panjang polong per tanaman dan berpengaruh tidak nyata terhadap volume akar, panjang batang utama, klorofil daun, luas daun, jumlah polong per tanaman dan berat polong per tanaman