Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PUPUK HAYATI DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG SEMI PADA TANAH GAMBUT Maria Magdalena; Dini Anggorowati; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i4.69587

Abstract

Pengembangan jagung semi memiliki prospek yang baik karena permintaan pasar yang tinggi namun tidak didukung oleh produksinya. Upaya untuk memenuhi permintaan jagung semi yang terus meningkat maka para petani memanfaatkan lahan gambut. Pemanfaatan lahan gambut sebagai media tanam mempunyai faktor pembatas pertumbuhan yaitu kesuburan tanah. Dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah, penambahan unsur hara ke dalam tanah dilakukan melalui pemupukan menggunakan pupuk NPK sintetis. Upaya untuk mengurangi pemakaian pupuk anorganik dan untuk meningkatkan kesuburan tanah adalah menggunakan pupuk hayati yang berfungsi sebagai suplai hara tanaman dan dapat mengurai residu kimia. Penelitian ini dilaksanakan di lahan yang terletak di Jl. Bakti, Desa Rasau Jaya Tiga, Kecamatan Rasau Jaya. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 11 April sampai 25 Mei 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis interaksi pupuk hayati dan pupuk NPK yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung semi pada tanah gambut. Penelitian ini menggunakan Faktorial dengan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu dosis pupuk hayati (H) dengan 3 taraf perlakuan dan pupuk NPK (P) dengan 3 taraf perlakuan. Penelitian terdiri dari 3 ulangan dan 4 sampel. Perlakuan yang dimaksud terdiri dari faktor pertama dosis perlakuan pupuk hayati (H) yaitu h1 = konsentrasi 2 ml/L, h2 = konsentrasi 3 ml/L, h3 = konsentrasi 4 ml/L; dan faktor kedua dosis perlakuan pupuk NPK (P) yaitu p1 = 200 kg/ha setara dengan 1,87 g/tanaman, p2 = 300 kg/ha setara dengan 2,81 g/tanaman, p3 = 400 kg/ha setara dengan 3,75 g/tanaman. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), berat kering tanaman (g), volume akar (cm3), diameter jagung semi (cm), berat jagung semi berkelobot (g), berat jagung semi tanpa kelobot (g), berat jagung semi per petak (kg), panjang jagung semi (cm). Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara pemberian pupuk hayati dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil jagung semi pada tanah gambut. Interaksi pupuk hayati konsentrasi 3 ml/L dan pupuk NPK 300 kg/ha setara dengan 2,81 g/tanaman menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung semi yang terbaik pada tanah gambut, tetapi dengan pemberian interaksi pupuk hayati 4 ml/L dan pupuk NPK 400 kg/ha setara dengan 3,75 g/tanaman sama baiknya terhadap pertumbuhan dan hasil jagung semi pada tanah gambut.Kata kunci : Jagung Semi, Tanah Gambut, Pupuk Hayati, Pupuk NPK
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN BABY AKIBAT PEMBERIAN DOLOMIT DAN FREKUENSI POC CAMPURAN LIMBAH BUAH PADA TANAH GAMBUT Rizky Shoba'ah; Dwi Zulfita; Nurjani Nurjani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i3.64929

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan jenis sayuran familia cucurbitacae atau labu-labuan yang popular di seluruh dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan dosis interaksi antara pemberian dolomit dan frekuensi POC campuran limbah buah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun baby pada tanah gambut. Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair.  Penelitian ini dilaksanakan di lahan yang terletak di Jalan Reformasi Gg. Struktur, Pontianak Tenggara berlangsung dari 07 Desember 2022 - 22 Januari 2023. Penelitian ini merupakan eksperimen lapangan dengan pola faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu kapur dolomit (D) dan faktor kedua adalah frekuensi campuran limbah buah (F). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel sehingga terdapat 108 tanaman. Perlakuan yang dimaksud yaitu faktor pertama pemberian dolomit dengan 3 dosis taraf perlakuan yaitu 123 g/polybag; 150 g/polybag; 180 g/polybag. Faktor yang dua yaitu frekuensi POC campuran limbah buah yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu pemberian 2 hari sekali, taraf kedua pemberian 3 hari sekali dan taraf ketiga pemberian 4 hari sekali. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan luas daun. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan varians (uji F taraf 5%). Apabila uji F menunjukkan adanya pengaruh nyata, maka dilanjutkn uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara dolomit dosis 150 g/polybag dan frekuensi POC campuran limbah buah 3 hari sekali   memberikan pertumbuhan dan hasil mentimun baby yang terbaik pada tanah gambut walaupun interaksi pemberian dolomit dosis 123 g/polybag dan frekuensi POC campuran limbah buah 3 hari sekali sudah cukup efektif nutuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil mentimun baby pada tanah gambut
PERTUMBUHAN DAN HASIL PAKCOY PADA TANAH GAMBUT AKIBAT PEMBERIAN KOMPOSISI KOMPOS KOTORAN KAMBING DAN PUPUK UREA Hendra Hendra Alghafiq; Dwi Zulfita Dwi Zulfita Dwi Zulfita; Siti Hadijah Siti Hadijah Siti Hadijah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i1.50785

Abstract

Usaha peningkatan produksi tanaman pakchoy pada tanah gambut selain ditentukan oleh teknik budidaya yang tepat, juga sangat ditentukan oleh faktor tanah yang berupa sifat fisik, dan biologi tanah yang mutlak diperlukan  untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi kompos kotoran kambing dan pupuk urea yang terbaik pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan kebun percobaan fakultas pertanian, mulai dari tanggal Mei sampai Juni 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan terdiri dari enam taraf perlakuan. Variabel yang di amati yaitu jumlah daun, luas daun, volume akar, berat kering tanaman, berat segar tanaman, dan kadar klorofil daun. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian komposisi 800 g/polybag kompos kotoran kambing dan 0,16 g/polybag pupuk urea  memberikan pertumbuhan dan hasil pakchoy yang terbaik pada tanah gambut.
PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PUPUK AB-MIX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PADA BUDIDAYA AKUAPONIK Florentinus Janoldi; Rini Susana; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i3.62122

Abstract

Sawi (Brassica juncea L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang baik, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia, sayuran ini mempunyai kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh manusia seperti energi, protein,lemak, karbohidrat, serat, fosfor, zat besi, natrium, kalium dan sumber vitamin. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan interaksi konsentrasi dan frekuensi pupuk AB-Mix yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil sawi pada budidaya akuaponik. Penelitian ini dilaksanakan di lahan petani yang terletak di Desa Kalimas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Waktu penelitian dilakukan pada 04 September-04 Oktober 2022. Penelitian ini merupakan eksperimen lapangan dengan pola faktorial Rancangan AcakLengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yang terdiri dari konsentrasi pupuk AB-mix (K) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan dan faktor kedua adalah frekuensi (F) dengan 2 taraf perlakuan. Masing- masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap unit percobaan terdapat 4 tanaman sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah : k1 : 900 ppm/ liter air k2 : 1200 ppm/ liter air k3 : 1500 ppm/ liter air. Faktor Frekuensi (f) yang terdiri dari 2 taraf, yaitu : f1 : seminggu 1 kali f2 : seminggu 2 kali. Pelaksanaan penelitian meliputi persiapan tempat penelitian, persiapan instalasi akuaponik, persipan media tanam, penyemaian, pembuatan larutan pupuk AB-Mix, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. Variabel penelitian meliputi jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan dosis interaksi konsentrasi dan frekuensi pupuk AB-Mix yang terbaik, tetapi dosis efektif ditunjukkan konsentrasi pupuk AB- Mix 1500 ppm/l air dengan frekuensi pemberian sebanyak seminggu 2 kali terhadap pertumbuhan dan hasil sawi dengan budidaya akuaponik.