Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba Melalui Aktivitas Riil Evander; Dewi Ratnaningsih
EQUILIBRIUM - Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12 No. 1 (2018): EQUILIBRIUM - Jurnal Bisnis dan Akuntansi (EJBA)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/ejba.v12i1.203

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate governanceterhadap manajemen laba melalui aktivitas riil. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah komponen-komponen dari good corporate governance, yaitu kepemilikan institusional, ukuran komite audit, proporsi dewan komisaris independen, dankepemilikan manajerial. Sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Sampel dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Sampel akhir yang diperoleh sebanyak 288 sampel. Penelitian ini menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, ukuran komite audit, dan proporsi dewan komisaris independen memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba riil. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba riil.
Keberatan Pihak Ketiga Yang Beritikad Baik Terhadap Perampasan Aset Dalam Tindak Pidana Korupsi Evander
Jurist-Diction Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No. 1, Januari 2024
Publisher : Faculty of Law, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jd.v7i1.54674

Abstract

Abstract Evidence is an item of crime and one of the important pieces of evidence in uncovering a crime. Evidence is not always owned by the Defendant but is under the control of a third party with good intentions. This action violated the provisions of Article 28H paragraph (4) of the 1945 Constitution where third party property rights were taken by force. To respond to these problems, Article 19 paragraph (2) of the PTPK Law has protected third parties who have good intentions through "Keberatan” but there are limitations in submitting them so that they violate article 573 BW. The breach was resolved with the advent of PERMA 2/2022. PERMA 2/2022 stipulates that "Keberatan” can be filed based on a first level decision, appeal or cassation. The addition of norms in PERMA 2/2022 raises a problem where Article 19 paragraph (2) of the PTPK Law and PERMA 2/2022 are not aligned and there are legal issues, namely whether there is a conflict of norms. Keywords: evidence, "PERMA 2/2022”, Article 19 paragraph (2) of the "PTPK” Law, "Keberatan”, third party with good intentions.   Abstrak Barang bukti merupakan barang kejahatan dan salah satu alat bukti penting dalam mengungkap kejahatan. Barang bukti tidak selalu dimiliki oleh Terdakwa tetapi berada dibawah kekuasaan pihak ketiga yang beritikad baik. Tindakan tersebut melanggar ketentuan Pasal 28H ayat (4) UUD 1945 dimana hak milik pihak ketiga diambil secara paksa. Untuk menanggapi permasalahan tersebut, Pasal 19 ayat (2) UU PTPK telah melindungi pihak ketiga yang beritikad baik lewat upaya Keberatan tetapi terdapat batasan dalam mengajukannya sehingga melanggar pasal 573 BW. Pelanggaran tersebut diselesaikan dengan munculnya PERMA 2/2022. PERMA 2/2022 mengatur bahwa Keberatan dapat diajukan berdasarkan putusan tingkat pertama, banding atau kasasi. Penambahan norma dalam PERMA 2/2022 tersebut menimbulkan permasalahan dimana pasal 19 ayat (2) UU PTPK dengan PERMA 2/2022 tidak selaras dan terdapat isu hukum, yakni apakah terjadi konflik norma.  Kata Kunci: barang bukti, PERMA 2/2022, pasal 19 ayat (2) UU PTPK, Keberatan, pihak ketiga yang beritikad baik