Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Cover Majalah Tempo Edisi 11-17 November 2019 (Aib Anggaran Anies) Lalu Muhammad Sagusti Tilarse Aji; Muhammad Jamiluddin Nur; Muhlis Muhlis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Komunikasi (JIMaKom) Vol. 2 No. 1 (2021): Budaya, Media dan Public Relations
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kisruh Anggaran Janggal pada RAPBD DKI Jakarta 2020. Politikus Kebon Sirih memprotes sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menutup akses terhadap dokumen perencanaan anggaran. Mekanisme e-budgeting yang semula diniatkan melibatkan partisipasi publik seketika terpasung. Dalih perbaikan dokumen untuk menghindari kegaduhan dinilai menyalahi prinsip transparansi tata kelola keuangan, masyarakat tidak dapat lagi mengontrol pos-pos anggaran siluman seperti pembelian lem Aibon yang nilainnya mencapai Rp 82,8 miliar. Tempo melakukan penelusuran dokumen tersebut dan menemukan sejumlah kejanggalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna apa saja yang terkandung dalam gambar ilustrasi pada cover majalah Tempo edisi 11-17 November 2019 (Aib Anggaran Anies) menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes, agar dapat menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori, menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh pemahaman makna pada cover majalah tempo edisi 11-17 November 2019. Objek dalam penelitian ini adalah sampul majalah Tempo Edisi 11-17 November 2019 dengan judul Aib Anggaran Anies “Rancangan Bujet DKI Jakarta Bertabur Proyek Janggal, Gubernur Anies Baswedan ditenggarai bakal bagi-bagi dana hibah buat pendukungnya”. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Observasi dan Dokumentasi. Hasil penelitian ini mengidentifikasi bahwa Gubernur Anies Baswedan dan Pemprov DKI Jakarta tidak transparan dalam membuka info – info terkait rencana rancangan anggaran DKI Jakarta kepada publik. Terdapat dugaan penyelewangan anggaran yang dilakukan Anies Baswedan dan Pemprov DKI Jakarta pada rencana Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020. Selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan lebih mementingkan dan mengistimewakan para pendukungnya dibandingkan masyarakat DKI Jakarta yang lain secara merata. Kata Kunci: Anggaran Janggal DKI Jakarta, Anies Baswedan, Cover Majalah Tempo, Semiotik.
BENTUK DAN MAKNA TUTURAN SANTUN DALAM BAHASA TOLAKI Muh. Agus Dirjan; La Ino
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1371

Abstract

Penelitian ini didasari latar belakang, bahwa dalam penuturan bahasa Tolaki. Melihat sekarang regenerasi muda mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, suda tidak lagi menghargai dalam bertutur kata sopan santun. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, bahkan orang tua itu sendiri, terkadang dalam bertutur kata sopan santun menjadi kasar. Hal ini disebabkan karena terbatasnya pengetahunan penutur tentang jenis-jenis tuturan sopan santun bahasa Tolaki. Masalah penelitian ini adalah bagaimana tujuan yang diharapkan yaitu untuk mendeskripsikan Bentuk dan Makna Tuturan Santun dalam Bahasa Tolaki. Adapun metode penelitiann yang diuraikan di atas, penelitian ini menghasilkan bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki yakni: Tabee, keno oki mobea, inaku mongoni tulungii ale’i kona tanggalinggu. “Permisi, kalau tidak berat, saya minta tolong ambil saya cangkulku” “Permisi, kalau tidak keberatan, saya minta tolong ambilkan saya cangkul” sangat sopan. Yang menandakan sopannya pada kalimatditandai dengan kata “tabee” yang inti kalimatnya tabee, keno oki mobea, inaku mongoni tulungii ale’i kona tanggalinggu. Tuturan ini berdasarkan aturan atau inti pokok “buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin, dan buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin. Kesimpulan sebagai berikut: memfokuskan Bentuk dan Makna Tuturan Santun dalam Bahasa Tolaki pada dua tahap (1) bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki. Seperti keluarga yang meliputi tuturan santun orang tua kepada anak dan tuturan santun anak kepeda orang tua. (2) bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki sehari-hari. Kata kunci: Bahasa, Kesopanan dan Kesantunan, Pragmatik