Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA ORANG TUA DALAM RANGKA MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF PADA REMAJA DI PONDOK PESANTREN NURUDDIN DESA SUNGAI SARIK KABUPATEN KAMPAR Yulrina Ardhiyanti; Ani Triana; Elviana Elviana
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 3, No 6 (2023): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v3i6.630

Abstract

The aim of this activity is to increase parents' knowledge about reproductive health and train parents to communicate effectively with teenagers regarding reproductive health. The location of the activity is at the Nuruddin Islamic Boarding School, Sungai Sarik Village, where there are many problems related to reproductive health, namely the lack of knowledge of female students regarding reproductive health, which has an impact on dating behavior which leads to premarital sexual relations. An initial survey conducted by interviewing one of the teachers/educators at the Nuruddin Islamic Boarding School stated that in the last 2 years, namely 2022 and 2023, there was 1 female student who became pregnant out of wedlock during the school holidays. In 2023, of the 12 santri and female students, only 5 will continue their education, the remaining 7 (58.3%) will marry young. The role of parents is very important in educating teenagers about reproductive and sexual health. Parents need to have knowledge about the reproductive process. Through this activity, the results showed that the participants' knowledge regarding reproductive health was evident after the training was carried out. ABSTRAKTujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang kesehatan reproduksi dan melatih orang tua untuk berkomunikasi efektif terhadap remaja mengenai kesehatan reproduksi. Lokasi kegiatan di Pondok Pesantren Nuruddin Desa Sungai Sarik, Dimana di sana memiliki banyak permasalahan terkait kesehatan reproduksi yaitu minimnya pengetahuan santri/santriwati mengenai kesehatan reproduksi sehingga yang berdampak terhadap perilaku pacaran yang mengarah pada hubungan seksual pranikah. Survei awal yang dilakukan dengan wawancara dengan salah satu guru/pendidik di Pondok Pesantren Nuruddin bahwa dalam kurun waktu 2 tahun terakhir yaitu tahun 2022 dan tahun 2023 terdapat 1 orang santriwati yang hamil diluar nikah pada saat liburan sekolah. Pada tahun 2023 terdapat dari 12 orang santri dan santriwati, hanya 5 orang yang melanjutkan pendidikan, sisanya 7 orang (58,3%) menikah muda. Peran orang tua sangat penting dalam mengedukasi kesehatan reproduksi ataupun seksual pada remaja. Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang proses reproduksi. Melalui kegiatan ini terlihat hasil bahwa terlihatnya pengetahuan peserta mengenai Kesehatan reproduksi setelah dilakukannya pelatihan.