Baiq Raihanun
University of Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kelangsungan Hidup Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Morpotipe Hijau Dan Coklat Yang Dibudidaya Pada Skala Laboratorium Nunik Cokrowati; Baiq Raihanun
Jurnal Media Akuatika Vol 8, No 4 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumput laut yang banyak dibudidayakan adalah jenis Kappaphycus alvarezii. K. alvarezii mempunyai kandungan karaginan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri kosmetik, makanan, pupuk dan juga dalam bidang farmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa ketahanan hidup K. alvarezii warna coklat dan warna hijau yang dibudidayakan pada skala laboratorium. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan dua perlakuan dan empat kali ulangan. Perlakuan pertama adalah bibit K. alvarezii morpotipe hijau dan perlakuan kedua adalah bibit K. alvarezii morpotipe. Hasil penelitian ini adalah tingkat kelangsungan hidup K. alvarezii morpotipe hijau yaitu 26,25% lebih tinggi dari morpotipe coklat. Hal tersebut dapat diartikan bahwa K. alvarezii hijau lebih tahan dari tekanan kondisi lingkungan media budidaya. Panjang talus pada akhir penelitian yaitu pada varietas hijau dan coklat rata- rata 8,5 cm. Hal ini dikarenakan rontoknya talus akibat adanya talus yang memutih. Hal tersebut mengakibatkan perubahan warna pada talus menjadi pucat sehingga memperlambat pertumbuhan rumput laut. Jumlah percabangan rumput laut pada varietas hijau dan varietas coklat tidak terlalu berbeda jauh. Namun rata-rata jumlah percabangan pada varietas hijau lebih tinggi yaitu 91,5 cabang sedangkan pada varietas coklat rata-ratanya yaitu 89,75 cabang. Kesimpulan penelitian ini adalah rumput laut K.alvarezii morpotipe hijau dan coklat yang dibudidaya pada substrat yang sama memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup dan perkembangan jumlah talus, namun tidak memberikan memberikan pengaruh pada pertumbuhan.
Growth Performance of Sargassum cristaefolium in Gerupuk Bay, Central Lombok Nunik Cokrowati; Eka Sunarwidhi; Baiq Raihanun; Ni Kadek Puji Astuti; Muhammad Heri Hariadi; Muhamad Jumat; Dimas Putra Perdana; Bq. Tri Khairina ilhami; Jayusri Jayusri; Dinda Cristasya Waang; Hasriaton Padmi; Nanda Kurniawan
Jurnal Media Akuatika Vol 9, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sargassum cristaefolium seaweed is a seaweed that has a dominant polysaccharide content including alginate, laminarin, and fucoidan which is usually used in the food, textile, pharmaceutical, agricultural, and cosmetic industries. Many of benefits that S. cristaefolium has, it causes the export volume of seaweed to increase so that indirect production also increases. However, S. cristafolium has not been cultivated on a mass basis in NTB, especially on the island of Lombok. The potential of S. cristaefolium seaweed which is supported by the aquatic environment of Gerupuk Bay which is suitable for cultivation. But at the level of cultivators, what is still a problem is the use of early seaweed seeds. The purpose of this study was to analyze the differences in the growth of S. cristaefolium cultivated with different seed weights. The method used is an experimental method using a Completely Randomized Design (CRD). The treatments in this study consisted of 5 treatments and 4 replications, namely P1 (seedling weight 100 g), P2 (seedling weight 75 g), P3 (seedling weight 50 g), P4 (seedling weight 25 g), P5 (seedling weight 125 g). Data were analyzed using Analysis of variance (ANOVA) and then continued with Duncan's test with a 95% confidence level. The best absolute growth research results were in the P1 treatment (seed weight 100 g) which was 91.25 g. While the best specific growth rate was in treatment P4 (seedling weight 25 g) with a value of 7.84%. This study concludes that different seed weight affects the growth of S. cristaefolium seaweed.