Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IHT TPACK pada Guru SLB Negeri Kandat Melalui Kamus BIMA Sebagai Upaya Pengembangan Numerasi Siswa Tunarungu Ika Santia; Siti Rochana; Aprilia Dwi Handayani; Annisa Nur Kamilah; Nanda Nacaska Oktihsani Mohammad; Tamara Jasmine Prasetyani; Slamet Muhammad Ilham; Jatmiko Jatmiko
Kontribusi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): November 2023
Publisher : Cipta Media Harmoni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53624/kontribusi.v4i1.264

Abstract

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah suatu kerangka kerja yang mengintegrasikan pengetahuan, kemampuan mengajar guru, dan teknologi. TPACK mendukung pencapaian numerasi siswa. Pentingnya TPACK dalam menunjang numerasi tidak selaras dengan realita di lapangan yang menunjukkan fakta bahwa numerasi siswa masih sangat kurang, terutama pada siswa tunarungu. Hal ini terlihat dari hasil observasi di SLB Negeri Kandat pada bulan Februari 2023, yang menunjukkan data bahwa 77,8% siswa kelas 6 SD-LB belum menguasai operasi hitung bilangan bulat, dan 85,7% siswa SMP-LB belum dapat mengoperasikan perkalian bilangan bulat. Hal inilah yang mendasari perlu diadakannya pemberdayaan TPACK pada guru SLB. Peningkatan keterampilan melalui pemberdayaan tersebut dapat direalisasikan dengan menghasilkan produk pembelajaran kamus Bahasa Isyarat Matematika (BIMA) yang dikembangkan dengan model pengembangan ADDIE. Hasil IHT pengembangan BIMA dinyatakan efektif meningkatkan numerasi siswa tunarungu.
IMPLEMENTASI POJOK LITERASI BERBASIS GAMIFICATION MENUJU HYPERLOCAL TOURISM HUB DI DESA WISATA JOHO Ahmad Nur Auliya; Slamet Muhammad Ilham; Yorda Aditya Pangestu; Muhammad Haniif Khoirulloh Rosyid; Sephia Rahayu Purnama; Assa’adatul Kamilah; Aan Nurfahrudianto
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 2 No. 12 (2023): jurnal locus penelitian dan pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v2i12.2353

Abstract

Desa Wisata Joho adalah salah satu desa wisata potensial di Kabupaten Kediri yang terletak pada lereng kaki Gunung Wilis. Akan tetapi, pandemi COVID-19 membuat Desa Wisata Joho harus diperjuangkan kembali untuk membangkitkan kembali pesonanya yang telah redup. Berbagai permasalahan di Desa Wisata Joho secara garis besar dibagi menjadi 5 (lima) sehingga perlu adanya Pojok Literasi yang mempunyai tujuan utama yaitu menguraikan permasalahan dan menemukan solusi untuk tiap permasalahan di Desa Wisata Joho. Metode yang digunakan dalam rangka membangkitkan kembali pesona Desa Wisata Joho adalah kolektif kolegial dengan memegang teguh azaz kekeluargaan. Selain itu, dengan value lifelong learning dan metode gamification sehingga diskusi Pojok Literasi menyenangkan. Pada tahap persiapan, penulis melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan serta perumusan bentuk intervensi. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan, penulis melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi, Kegiatan Tahap I, Kegiatan Tahap II, Soft Launching Smart Education Village, Kegiatan Tahap III, Outbond, dan Grand Launching Smart Education Village serta Wisuda Akbar 5 (lima) Pojok Literasi. Desa Wisata Joho juga telah siap untuk melanjutkan pengembangan ke tahap Hyperlocal Tourism Hub.