Sebagai lembaga pendidikan formal tertua di Indonesia, pesantren telah mewujudkan banyak alumni-alumni yang sangat berkualitas, memiliki peran yang besar dan juga berharga dalam berbagai aspek bidang kehidupan baik dalam aspek ilmu pengetahuan maupun dalam aspek ilmu pengetahuan bidang kepemimpinan. Pemerintah kemudian mengapresiasi peran tersebut dengan meluncurkan program mu’adalah, yaitu sebuah komitmen untuk mengakui kesetaraan antar alumni pesantren berbasis manajemen pendidikan pesantren mu’adalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian studi pustaka, metode studi pustaka adalah cara mengumpulkan data dengan melaksanakan pengamatan terhadap buku, literature, tulisan serta dengan berbagai laporan yang berhubungan dengan masalah yang ingin diselesaikan. Artikel ini yang pertama, menjelaskan tentang definisi atau pengertian dari pesantren mu’adalah, secara istilah mu’adalah yaitu suatu proses penyetaraan antar lembaga pendidikan, baik lingkungan pesantren maupun di luar pesantren dengan menggunkaan standar dan kualitas mutu yang yelah ditetapkan secra adil dan terbuka. Yang kedua, menjelaskan tentang konsep manajemen pendidikan pesantren mu’adalah, proses yang terdiri dari empat sub kegiatan yang masing-masing sub kegiatannya merupakan fungsi dasar. Empat sub kegiatan dalam manajemen tersebut disebut POAC yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling (Penilaian). Yang ketiga, menjelaskan tentang kriteria pendidikan pesantren mu’adalah, kriteria yang di miliki oleh pesantren mu'adalah diantaranya, kelas bahasa dan lab bahasa yang digunakan untuk proses pengajaran bahasa asing (arab, inggris, dan lainnya) berpedoman dari peraturan yang di tetapkan direktur jendral pendidikan.