ABSTRAK Latar belakang: Meskipun insinerator telah tersedia, penggunaannya masih terbatas karena masalah perizinan dan dampak lingkungan. Pengelolaan limbah medis harus dilakukan secara aman dan sesuai standar untuk mencegah pencemaran dan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. K3 penting dalam proses pengelolaan limbah medis untuk memastikan keselamatan staf dan masyarakat serta mematuhi peraturan lingkungan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami penerapan K3 dalam pengelolaan limbah medis di RSUD Sinjai. Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan menganalisis secara mendalam mengenai penerapan K3 pengelolaan limbah medis padat di RSUD Sinjai. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan metode fenomenologi dengan teknik pengolahan data menggunakan editing dan keabsahan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Jumlah informan sebanyak 15 orang, yang terdiri dari 1 orang informan kunci dan 14 orang informan biasa. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengolahan limbah medis yang dilakukan di RSUD Sinjai masih sama dengan pengolahan limbah medis biasa, dimana proses pengolahan limbah dimulai dari pemilahan, pewadahan, pengangkutan, penyimpanan sementara dan kemudian ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengelolaan limbah medis di RSUD Sinjai masih perlu ditingkatkan terutama dalam penggunaan alat pelindung diri yang tidak boleh ditinggalkan di sembarang tempat setelah digunakan, serta meningkatkan kesadaran dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja terutama dalam pengangkutan limbah medis padat. Kesimpulan: Pemilahan, pewadahan, pengangkutan, TPS dan TPA di RSUD mengenai penerapan K3 dalam pengelolaan limbah medis padat. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan RSUD lebih meningkatkan penerapan K3 dalam mengelola limbah medis agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. ABSTRACT Background: Although incinerators are available, their use is limited due to permitting issues and environmental impacts. It is necessary to manage medical waste safely and according to standards to prevent pollution and negative impacts on public health. K3 is important in the medical waste management process to ensure the safety of staff and the public and comply with environmental regulations. Further research is needed to understand the implementation of K3 in medical waste management at Sinjai Regional Hospital. Objective: The general aim of this research is to obtain information and analyze in depth regarding the implementation of K3 solid medical waste management at Sinjai Regional Hospital. Method: This research uses descriptive qualitative approach using a phenomenological method with data processing techniques using editing and the validity of data obtained from observations, in-depth interviews and documentation. The number of informants was 15 people, consisting of 1 key informant and 14 regular informants. Result: From the results of the research, it was found that the processing of medical waste carried out at Sinjai Regional Hospital is still the same as ordinary medical waste processing, where the waste processing process starts from sorting, containerization, transportation, temporary storage and then to the final disposal site. Apart from that, the implementation of occupational safety and health in Medical waste management at Sinjai Hospital still needs to be improved, especially in the use of personal protective equipment which must not be left in random places after use, and increasing awareness in implementing occupational safety and health, especially in transporting solid medical waste. Conclusion: sorting, containerization, transportation, TPS and TPA at RSUD regarding the application of K3 in managing solid medical waste. Based on this, it is hoped that RSUD will further improve the implementation of K3 in managing medical waste in order to avoid things that are not objectionable.