Sri Supatmi
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENJARINGAN ASPIRASI SISWA MELALUI MAJELIS PERWAKILAN KELAS DALAM MENDUKUNG PROGRAM SEKOLAH YANG BERPIHAK PADA SISWA Sri Supatmi; Rizka Adela Fatsena; Rochmad Budi Santosa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol. 11 No. 1 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jipcb.v11i1.2401

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang penjaringan aspirasi siswa melalui MPK dalam mendukung program sekolah yang berpihak pada siswa dan mengidentifikasikan faktor pendukung dan kendala yang dihadapi oleh MPK di SMA N 3 Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian meliputi pengurus MPK dan seluruh siswa SMA N 3 Sukoharjo, beserta guru dan staf sekolah yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan yang terutama Kepala sekolah atau pimpinan sekolah yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan, observasi terhadap kegiatan MPK, dan analisis dokumen dengan menggunakan teori Miles dan Huberman. Hasil analisis menunjukkan bahwa MPK telah memainkan peran penting dalam mewadahi, menyampaikan aspirasi siswa kepada pihak sekolah dan ikut berkontribusi pada peningkatan perbaikan program sekolah, termasuk penyesuaian kurikulum, perbaikan fasilitas, dan perbaikan kegiatan organisasi juga sebagai pengembang kegiatan ekstrakurikuler. MPK juga membantu mendorong perubahan positif melalui penjaringan aspirasi siswa dan membantu memfasilitasi dialog antara siswa, guru, dan pihak sekolah, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan demokratis. Dukungan dari pihak sekolah, keterlibatan siswa, dan komunikasi yang efektif antara MPK dengan siswa, antara MPK dengan pihak sekolah. Sedangkan kendalanya antara lain keterbatasan waktu, keterbatasan anggaran dan kurangnya partisipasi siswa.