Indonesia adalah salah satu konsumen plastik terbesar, khususnya untuk kemasan minuman, yang berkontribusi signifikan terhadap pencemaran lingkungan. Tutup botol, yang terbuat dari High Density Polyethylene (HDPE), sering dibuang dan kurang dimanfaatkan dalam upaya daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi tutup botol HDPE daur ulang sebagai bahan baku filamen cetak 3D yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental selama enam bulan di Politeknik Negeri Media Kreatif. Tutup botol HDPE disortir, disterilkan, digiling, dan dikombinasikan dengan resin HDPE dalam empat formulasi (tutup botol 25%, 50%, 75%, dan 100%). Bahan tersebut diproses melalui ekstrusi dan diuji karakteristik termal menggunakan metode DSC dan TGA. Filamen yang dihasilkan diukur untuk konsistensi diameter dan diuji melalui uji coba pencetakan 3D yang sebenarnya. Formulasi tutup botol 75% menunjukkan karakteristik yang paling optimal, menghasilkan filamen dengan diameter dan panjang yang konsisten (1,75–2,5 mm), memenuhi standar industri. Uji termal menunjukkan peningkatan titik leleh dan penyerapan energi yang lebih tinggi karena peningkatan kristalinitas. Meskipun kebutuhan energi lebih tinggi, filamen yang dihasilkan terbukti layak untuk aplikasi pencetakan 3D. Studi ini menegaskan bahwa tutup botol HDPE memiliki potensi yang kuat sebagai bahan alternatif untuk filamen pencetakan 3D, mempromosikan praktik ekonomi sirkular. Penelitian di masa depan harus fokus pada pengoptimalan efisiensi energi, pengujian sifat mekanik, dan produksi yang dapat diskalakan untuk aplikasi industri yang lebih luas.