Purpose of this study, examine the effect of a mixture flour Moringa and Sauropus androgynus L. merr in the ration on consumption and digestibility of dry matter and organic matter in starter phase of landrace pigs. The study used 12 pigs, aged 1-2 months with body weight between 5-15.6 kg (CV = 11.57%). The research method used experiment completely randomized design (RAL) consisting of 4 treatments and 3 replications. The treatment: Ro = 100% basal ration without a mixture of TDKe and TDKa; R1 = 95% basal ration + 5% mixture of TDKe and TDKa; R2 = 90% basal ration + 10% mixture of TDKe and TDKa; R3 = 85% basal ration + 15% mixture of TDKe and TDKa. Comparison of TDKe 80% and 20% TDKa treatment rations. Statistics tests showed that the use of mixture TDKe and TDKa in animal feed no effect (P>0.05) on consumption, dry matter digestibility and organic matter in pigs research. Conclusion, the use of mixture Moringa leaves and sauropus leaves at a level of 5-15% in the ration gave relatively the same results for consumption dry matter and organic matter and digestibility starter pigs. Tujuan penelitian ini, untuk melihat pengaruh campuran tepung daun kelor (Moringa oleifera) dan daun katuk (Sauropus androgynus L. merr) dalam ransum terhadap konsumsi, kecernaan bahan kering dan bahan organik ternak babi Landrace fase starter. Penelitian menggunakan 12 ekor ternak babi umur 1-2 bulan dengan berat badan antara 5-15,6 kg (CV = 11,57%). Metoda penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuannya: R0 = 100% ransum basal tanpa campuran TDKe dan TDKa; R1 = 95% ransum basal + 5% campuran TDKe dan TDKa ; R2 = 90% ransum basal + 10% campuran TDKe dan TDKa; R3 = 85% ransum basal + 15% campuran TDKe dan TDKa. Perbandingan ransum perlakuan TDKe 80% dan TDKa 20%. Data uji statistik memperlihatkan bahwa penggunaan campuran TDKe dan TDKa pada makanan ternak tidak ada pengaruh (P>0,05) pada konsumsi, kecernaan bahan kering dan bahan organik ternak babi penelitian. Simpulan, penggunaan campuran daun kelor dan daun katuk level 5 - 15% pada ransum menberikan hasil yang relative sama pada konsumsi, kecernaan bahan kering dan bahan organik ternak babi starter.