Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Modifikasi rancangan mesin pengupas lada menggunakan software Solidworks Aninditya, Mas Wisnu; Sayuto, Sa’ad Gayu; Suhil, Mardison; Prasetia, Bagus; Gunawan, Pandu; Priyonggo, Budi
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol 3 No 1 (2024): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sjme.v3i1.598

Abstract

Pada tahun 2019 produksi lada mencapai 93 ribu ton, sedangkan pada tahun 2020 produksi lada di Indonesia sebesar 91 ribu ton. Dibutuhkan waktu sekitar 11-14 hari untuk mengupas lada metode yang digunakan dengan pemeraman atau merendam lada untuk melunakan buah dan dapat mengupas dengan mudah. Tipe mesin lada yang dibuat menggunakan sikat nilon untuk memisahkan kulit dengan biji lada. Tujuan tugas akhir dilakukan untuk menentukan dan menghitung parameter rancangan mesin pengupas lada, melakukan modifikasi rancangan desain mesin pengupas lada, melakukan simulasi desain. Metode pelaksanaan dengan melakukan berbagai identifikasi tentang karakteristik lada dan rancangan mesin sebelumnya, sketsa gambar tangan yang dibuat, menghasilkan gambar desain, dan melakukan simulasi pada desain. Didapat hasil parameter kebundaran lada 0,76, kebulatan lada 1,007, kecepatan putar pulley 840 rpm, nilai torsi 5,08 Nm, kapasitas hopper 9,8L serta derajat kemiringan 55,7o, kapasitas screw 14,24 m3/jam. Hasil gambar berupa part, gambar assembly serta gambar layout dan dilakukan simulasi desain dengan hasil stress analisis, displacement, serta factor of safety.
Optimizing Weed Control: A Study on the Influence of Drone Sprayer Altitude in Herbicide Application Musrian, Teuku; Aninditya, Mas Wisnu; Nurcholis, Jati
Journal of Tropical Agricultural Engineering and Biosystems - Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 12 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2024.012.01.01

Abstract

This research aims to determine the spraying distance of herbicides using a drone sprayer to achieve effective weed control. The use of herbicides is crucial to managing the competition for plant nutrients that threaten crop yields. The study analyzes the herbicide distribution patterns on plants sprayed using a drone with a flying speed of 3 m/s, utilizing a flat fan nozzle at different flying distances. During spraying activities, a compact weather station was employed to record environmental conditions, including air temperatures around 33.4-34.4 °C, relative humidity between 56.2-64.3%, wind speeds of 0.1-1 m/s, and wind direction from the southwest or south. There was no rainfall during the spraying sessions. The research results significantly contribute to the development of herbicide spraying technology using drones by carefully considering environmental conditions. Chlorophyll content was measured using the Soil-Plant Analysis Development (SPAD) chlorophyll meter and the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) through drone mapping. The drone sprayer at a 1-meter distance, covering an area of 600 m2, and using a 10 ml herbicide mixed with 10,000 ml water effectively reduced chlorophyll in weed plants. Multispectral data showed significant changes with a shift to red indicating non-vegetative areas after herbicide spraying. There was a decrease in average chlorophyll values measured at 2, 4, 6, 8, and 10 days post-spraying, with the lowest recorded on plots with a 1-meter spraying distance (average chlorophyll value of 19.62 SPAD). Therefore, the drone sprayer at a 1-meter distance proved effective in controlling weeds and reducing chlorophyll in non-target plants, making a crucial contribution to the development of herbicide spraying technology using drones and improving efficiency in agricultural management.
Kalibrasi dan validasi instrument ukur fertigasi tipe Nido One V2 Dewana, M Baldiansya; Priyonggo, Budi; Suliyanto, Heri; Wulandari, Wiwin; Aninditya, Mas Wisnu
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol 3 No 2 (2024): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sjme.v3i2.738

Abstract

Indonesia mengalami kemajuan pertanian modern berkat penerapan inovasi dan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. IoT memainkan peran penting dalam pertanian kontemporer karena memungkinkan pemantauan dan pengelolaan sumber daya dalam waktu nyata. Sejak 2019, Nido One V2 adalah salah satu teknologi hasil inovasi Italia yang berfokus pada teknologi pertanian, tetapi masih terjadi error pada pembacaan saat digunakan. Karena itu, kalibrasi dan validasi instrumen ukur Nido One V2 sangat penting untuk meningkatkan ketepatan dan ketelitian pembacaan. Pengujian fungsi, kalibrasi, dan validasi digunakan. Analisis regresi digunakan untuk menentukan ketepatan dan ketelitian data. Variasi konsentrasi larutan disebabkan oleh campuran air dan campuran nutrisi AB yang berbeda. Hasil kalibrasi dan validasi instrumen Nido One V2 menunjukkan bahwa sensor pH memiliki fungsi kalibrasi Y = 1.0139X – 0.0173 dengan R2 0.9869 dan sensor EC memiliki fungsi kalibrasi Y = 1.18312x + 0.09647 dengan R2 0.98528. Dengan ketelitian dan ketepatan lebih dari 96%, fungsi kalibrasi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan instrumen ukur tersebut.
Rancangan dan pengujian pompa air tenaga surya (PATS) mobile untuk pembibitan padi Aninditya, Mas Wisnu; Mahfud, Kemal; Alfian, Muhammad Mugi; Saputra, Adnan; Firdausy, Hibatul Haqqi; Priyonggo, Budi
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol 3 No 2 (2024): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sjme.v3i2.739

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh manusia, termasuk untuk kegiatan pertanian seperti penyemaian benih padi dan pengairan sawah. Pada umumnya masyarakat masih mengandalkan pompa air listrik yang bersumber dari listrik PLN. Karena kondisi kelistrikan PLN yang tidak memungkinkan untuk menyuplai listrik di persawahan yang luas dan tersebar dibeberapa tempat yang berbeda. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu alternatif dengan menggunakan energi surya. PATS (Pompa Air Tenaga Surya) dirancang untuk dapat mobile/ berpindah-pindah dari antar lahan sawahnya. Perancangan dan simulasi menggunakan bantuan aplikasi solidworks. Pengujian dilakukan di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Beberapa aspek yang diuji diantaranya pengujian daya, arus hingga hambatan yang diperoleh dari panel, baterai yang akan mendistribusikan tenaga ke pompa air. Nilai efisiensi pompa air tertinggi terdapat pada hari Selasa, 25 Juni 2024 dengan efisiensi didapat sebesar 97,2% pada posisi sudut panel 10°, nilai efisiensi pompa air terendah didapat pada hari Senin, 24 Juni 2024 dengan efisiensi yang didapat sebesar 81,8% pada posisi sudut panel 10°. Pada hasil pengujian ini bisa disimpulkan bahwa perbedaan nilai efisiensi dipengaruhi oleh perbedaan tenaga listrik pompa air dan baterai. Nilai debit air tertinggi didapat pada hari Rabu, 26 Juni 2024 dengan nilai debit air sebesar 0,000162 ????3/s dengan posisi sudut panel 10°. Nilai debit air terendah didapat pada hari Senin, 24 Juni 2024 dengan nilai debit air sebesar 0,000102 ????3/s dengan posisi sudut panel 10°.
Uji kinerja mesin pengurai sabut kelapa Aninditya, Mas Wisnu; Maulidina Ananda Putri, Dzalika; Muharfiza, Muharfiza
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol 4 No 1 (2025): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sjme.v4i1.1253

Abstract

Sabut merupakan bagian selimut yang berupa serat kasar kelapa. Sabut kelapa dapat diolah menjadi serat sabut kelapa (cocofiber) dan serbuk sabuk kelapa (cocopeat) yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pembuatan mesin pengurai sabut kelapa menjadi cocofiber dan cocopeat diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomis dari kelapa. Adapun tujuan dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kapasitas produksi mesin pengurai sabut kelapa, efisiensi penyeratan sabut kelapa, dan melakukan analisis keseragaman panjang serat sabut. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif berupa uji verifikasi dan uji kinerja. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan hasil kapasitas produksi tertinggi yaitu pada perlakuan sabut basah sebesar 10,36 kg/jam. Mesin pengurai sabut kelapa ini lebih efisien jika menggunakan sabut basah. Sabut basah lebih mudah terurai dikarenakan kondisi sabut yang tidak keras. Berdasarkan hasil pengukuran keseragaman panjang serat sabut dengan panjang 10 cm, serat sabut basah memiliki ukuran yang lebih panjang dengan persentase sebesar 55,72%.
Perancangan desain grain handler sistem screw Aninditya, Mas Wisnu; Muhamad Fadillah; Kemal Mahfud
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol. 4 No. 2 (2025): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya permintaan pangan di Indonesia menuntut peningkatan efisiensi dalam proses pertanian, khususnya dalam penanganan pasca panen. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah penggunaan alat mekanis seperti grain handler berbasis sistem screw conveyor. Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang grain handler berbasis screw khusus untuk gabah, jagung dan kedelei menggunakan perangkat lunak SolidWorks serta melakukan simulasi struktural pada desain rangka. Proses yang dilakukan meliputi studi literatur, pengukuran, pembuatan sketsa, pemodelan 3D bagian, perakitan, dan simulasi pembebanan. Hasil simulasi menunjukkan tegangan maksimum sebesar 55,69 MPa, perpindahan maksimum sebesar 1,147 mm, dan factor of safety (FOS) minimum sebesar 6,374, yang mengindikasikan bahwa struktur tersebut cukup aman. Proyek ini menghasilkan desain grain handler yang dapat dijadikan referensi untuk pengembangan alat pascapanen di sektor pertanian.