Fajar Nurjaman
Balai Penelitian Teknologi Mineral, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lampung. Jl. Ir. Sutami, Serdang Tanjung Bintang Kab. Lampung Selatan, Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

REDUKSI SELEKTIF UNTUK NIKEL LATERIT MENGGUNAKAN NATRIUM KLORIDA DAN ARANG CANGKANG SAWIT DILANJUTKAN DENGAN PEMISAHAN MAGNETIK Hafid Zul Hakim; Edy Sanwani; Yuliana Sari; Fajar Nurjaman
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 2 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik pengolahan bijih nikel laterit melalui metode pirometalurgi masih terus dikembangkan untuk menghasilkan produk ferronikel kadar tinggi dengan konsumsi energi rendah. Salah satu metode tersebut adalah reduksi selektif yang dilanjutkan dengan pemisahan magnet. Umumnya metode ini menggunakan batubara sebagai reduktor, namun karena batubara merupakan sumber energi tidak terbarukan serta tidak ramah lingkungan, maka perlu dicari reduktor alternatif, salah satunya adalah biomassa berupa arang cangkang sawit. Penelitian ini mempelajari pengaruh fraksi ukuran bijih nikel laterit dan kuat medan magnet dalam proses reduksi bijih nikel laterit menggunakan aditif NaCl dan reduktor arang cangkang sawit. Aditif NaCl sebanyak 10% berat dan reduktor arang cangkang sawit sebanyak 5% berat ditambahkan ke bijih nikel laterit (dengan variasi ukuran -60+80#, -80+100#, dan -100#). Ketiga material tersebut dibentuk menjadi pellet berukuran diameter 10-15 mm. Pellet tersebut direduksi pada temperatur 950˚C, 1050˚C, dan 1150˚C menggunakan muffle furnace selama 60 menit. Selanjutnya pellet yang telah direduksi tersebut dilakukan pemisahan magnetik secara basah (menggunakan variasi kuat medan magnet 500G, 1000G, dan 1500G) untuk memperoleh konsentrat feronikel (magnetik) dan tailing (non-magnetik). Hasil penelitian memperoleh bahwa kadar nikel yang tinggi (2,9%) dihasilkan pada kondisi temperatur reduksi tinggi (1150 ˚C), ukuran partikel bijih nikel laterit -60+80#, dan kuat medan magnet 1000G.