Mashuni Mashuni
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Inovasi Kreatif Masyarakat dalam Pembuatan Sabun Antiseptik di Masa Pandemi Mashuni Mashuni; H Ritonga; M Jahiding; W O Wini; F H Hamid
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produk yang banyak dicari pada kondisi pandemi virus corona (Covid-19) adalah sabun antiseptik. Tujuan kegiatan ini adalah menghasilkan produk sabun antiseptik yang berkualitas untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam kewirausahaan masyarakat Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Penerapan teknologi pembuatan sabun antiseptik dimulai dari sosialisasi peningkatan nilai ekonomi produk kelapa dan serai pada petani, pelatihan pembuatan minyak kelapa dan minyak serai selanjutnya pembuatan sabun antiseptik sampai pada sistem pengelolaannya. Sabun antiseptik yang dihasilkan dilakukan pengujian kualitas produk sabun. Pengujian kualitas sabun antiseptik sesuai standar nasional Indonesia (SNI) yang meliputi penentuan kadr air, kadar alkali bebas, pH, kemampuan busa, organoleptic dan uji antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Produk sabun komposisi minyak kelapa dan minyak serai wangi 2:1 dengan NaOH 25%, diperoleh nilai kadar air sebesar 14,17%, alkali bebas berkisar 0,09%, tinggi busa 1,5 cm, persentase tingkat keberhasilan kekerasan dan keharuman sabun (uji organoleptik) berkisar 88% serta pH 9,48. Sabun antiseptik tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan katagori kuat. Keberadaan industri rumahan pembuatan sabun antiseptik di masa pandemi diyakini mampu meningkatkan nilai ekonomi kelapa dan serai dan memberikan kreativitas dan inovasi bagi masyarakat di Kabupaten Konawe Selatan dan secara umum bagi masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara.Kata kunci: Antiseptik, sabun, minyak kelapa, serai wangi
Produksi Bio-Oil Tempurung Kelapa untuk Aplikasi Pengawet Makanan Sebagai Peluang Usaha di Era Pandemi Covid-19 M Jahiding; E.S. Hasan; Mashuni Mashuni; Ratih Samsusih Rizki
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wabah pandemi Covid-19 mempengaruhi kehidupan manusia dari aspek kesehatan maupun ekonomi. Salah satu inovasi yang dapat ditawarkan untuk peningkatan ekonomi adalah produksi bio-oil tempurung kelapa sebagai peluang usaha masyarakat terdampak Covid-19 di Desa Otole Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara. Ketersediaan bahan baku tempurung kelapa yang jumlahnya sangat besar belum dimanfaatkan secara optimal untuk dikembangkan menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tujuan dilakukannya kegiatan ini yaitu a). Memperoleh pengawet alami (non-formalin) yang tidak membahayakan kesehatan b). Mengolah limbah tempurung kelapa sehingga tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan c). Memperkenalkan dan menerapkan teknologi pirolisis dalam mengolah limbah tempurung kelapa sehingga menghasilkan produk yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, terciptanya instalansi alat produksi bio-oil untuk pengawet alami. Bio-oil yang dihasilkan dari pirolisis tempurung kelapa mengandung senyawa yang dominan yaitu fenol dan turunannya. Bio-oil memiliki kemampuan untuk mengawetkan bahan makanan karena senyawa fenol berperan sebagai antibakteri dan antioksidan sehingga dapat memperpanjang masa simpan. Analisis karakterisasi GC-MS menunjukkan bahwa kandungan fenol dalam bio-oil tempurung kelapa mencapai 48,33% sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan pengawet alami.Kata kunci: Bio-oil, Covid-19, pengawet makanan, pirolisis, tempurung kelapa.