Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEMERANGI HOAKS VAKSINASI COVID - 19 DENGAN PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME: ANALISIS KASUS DARI KORAN KEDAULATAN RAKYAT YOGYAKARTA M. Alfazri
JURNAL SYIAR-SYIAR Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024 - Juni 2024
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/syiar.v4i1.1195

Abstract

Penanganan masalah penyebaran hoaks seputar vaksinasi Covid-19 membutuhkan partisipasi aktif dari media massa dan masyarakat dalam memahami metode identifikasi pesan yang patut dipercayai serta yang tidak, guna menghindari diseminasi informasi palsu yang berpotensi menimbulkan kekacauan dan ketidakpercayaan terhadap program vaksinasi. Mengamati dinamika ini, sebuah penelitian diperlukan untuk mencari solusi atas tantangan sosial ini, dengan harapan masyarakat dapat mengalami kenyamanan serta optimisme yang tinggi dalam mengikuti proses vaksinasi Covid-19. Penelitian ini mengadopsi teori hoaks atau berita bohong, prinsip jurnalisme, dan tanggung jawab sosial media massa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan Pengurus Redaksi Koran Kedaulatan Rakyat (KR) Yogyakarta. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koran Kedaulatan Rakyat (KR) Yogyakarta menerapkan 9 prinsip jurnalisme dalam upaya mencegah penyebaran hoaks vaksinasi Covid-19, termasuk kewajiban menyampaikan kebenaran, loyalitas kepada masyarakat, dan independensi terhadap sumber berita. Namun, terdapat hambatan seperti kebebasan pers yang kadang melewati batas dan minat masyarakat terhadap informasi hoaks. Untuk mengatasi masalah ini, Koran Kedaulatan Rakyat (KR) Yogyakarta menyarankan beberapa solusi. Pertama, melakukan verifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Kedua, menahan diri dari mempercayai informasi yang belum terverifikasi. Ketiga, menghindari prasangka buruk terhadap informasi sebelum dilakukan pengecekan fakta. Dan terakhir, meningkatkan literasi media masyarakat melalui berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga komunitas literasi.
Literasi Digital dan Etika Komunikasi dalam Konteks Media Sosial M. Alfazri; Jaka Syahputra
JURNAL SYIAR-SYIAR Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024-Desember 2024
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/syiar.v4i2.1555

Abstract

Social media has emerged as a contemporary digital phenomenon that transforms the paradigm of communication and social interaction. This research aims to explore the complexity of social media from technological, social, and ethical perspectives. Utilizing a mixed-methods approach with a descriptive-exploratory design, the study analyzes data from the 2024 APJII survey and various documentary sources. Research findings demonstrate that social media possesses unique characteristics: participatory, open, and interconnected, which facilitate cross-geographical interaction. Key discoveries reveal that 40% of the Indonesian population are active social media users, with platforms such as Facebook and WhatsApp dominating the landscape. The research identifies positive and negative impacts of social media usage, including global connectivity opportunities and digital bullying risks. Approximately 49% of users have experienced cyberbullying, signaling the complexity of digital ethics. The study emphasizes the importance of digital literacy, critical awareness, and collective responsibility in managing cyber spaces. Research implications suggest the necessity of a holistic approach in understanding and regulating digital interactions, considering social, technological, and ethical dimensions.
Muhammadiyah: Modernisasi Islam dan Pemberdayaan Sosial di Indonesia M. Alfazri; Muhammad Anshori
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 4 (2024): AGUSTUS - SEPTEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muhammadiyah, founded in 1912, is one of the largest Islamic organizations in Indonesia, playing a significant role in the modernization of Islam and social empowerment. The organization focuses on preaching based on the Qur'an and Hadith, along with various social initiatives in education, healthcare, and welfare. Muhammadiyah has established educational institutions ranging from primary schools to universities and manages hospitals, clinics, and health centers to serve the community. Additionally, it operates orphanages, homes for the elderly, and rehabilitation centers. As an Islamic reform movement, Muhammadiyah integrates religious values with social aspects of life to empower communities and elevate the nation's dignity. This study explores Muhammadiyah's contributions to the modernization of Islam and social empowerment in Indonesia, as well as its role in supporting positive change and community development.